Produktivitas kopi tinggi ditingkat petani Komoditas kopi merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat secara turun-temurun Sebagian besar petani kopi sudah tergabung dalam kelompok tani

produksi kopi Lampung Barat merupakan penghasil kopi terbesar diantara daerah lain yang ada di Propinsi Lampung dalam kurun waktu lima tahun terakhir 2003-2007. Pada tahun 2007 produksi kopi Lampung Barat sebesar 56.227 ton. Secara nasional Provinsi Lampung menduduki peringkat pertama dari segi volume produksi komoditas kopi, dengan jumlah produksi sebesar 145.544 ton pada tahun 2006. Perhitungan lebih lanjut memperlihatkan bahwa pangsa share volume produksi tersebut adalah 22.3 dari volume produksi komoditas kopi nasional yaitu sebesar 652.668 ton. Kemudian faktor iklim yang sangat mendukung. Menurut BPS Kab. Lampung Barat 2007 menyatakan bahwa akibat pengaruh dari rantai pegunungan Bukit Barisan, maka Lampung Barat memiliki dua Zona Iklim yang sangat mendukung budidaya kopi yaitu : c Zona A Jumlah bulan basah + 9 bulan terdapat di bagian barat Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, termasuk Krui dan Bintuhan d Zona BL Jumlah bulan basah 7 – 9 bulan terdapat di bagian timur Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Sedangkan curah hujan yang terjadi sepanjang tahun berkisar antara 2.500 – 3.000 milimeter setahun. Dengan curah hujan yang tinggi dan lokasi topografi dataran tinggi menyebabkan kopi sangat cocok dikembangkan di Kabupaten Lampung Barat. Selain itu dilihat dari sisi kesuburan lahan, komoditas kopi cocok ditanam pada jenis tanah alluvial dan vulkan hasil sedimentasi batuan pegunungan. Sebagain besar wilayah Lampung Barat merupakan produktivitas wilayah pegunungan. Daerahnya terletak di lereng pegunungan vulkan terutama di sepanjang Bukit Barisan. Bahan pembentuknya berupa bahan vulkan, sedimen, plutonik masam dan batuan metamorf setempat yang ditutupi oleh bahan tufa masam ranau.

2. Produktivitas kopi tinggi ditingkat petani

Dari penjelasan luas areal dan jumlah produksi kopi, pada tahun 2007 di Kabupaten Lampung Barat dapat dihitung rata-rata produktivitas ditingkat petani perkebunan kopi sebesar 947,92 kgHatahun. Angka produktivitas tersebut termasuk kategori tinggi dari angka rata-rata produktivitas kopi nasional, yaitu sebesar 665,8 kgHatahun.

3. Komoditas kopi merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat secara turun-temurun

Tanaman kopi merupakan tanaman yang sudah lama dibudidayakan oleh masyarakat Kabupaten Lampung Barat. Menurut data BPS Kabupaten Lampung Barat tahun 2007 bahwa hampir rata-rata luas wilayah setiap kecamatan 15,9 dimanfaatkan untuk usaha perkebunan kopi rakyat bahkan di Kecamatan Sekincau dan Way Tenong mencapai sekitar 50. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa hampir sebagian masyarakat secara turun-temurun bermata pencaharian sebagai petani kopi.

4. Sebagian besar petani kopi sudah tergabung dalam kelompok tani

Para petani sangat dianjurkan untuk membentuk kelompok tani, dan selanjutnya kelompok tani diarahkan membentuk gabungan kelompok tani gapoktan. Pada tahap lanjut, gabungan kelompok tani ini membentuk badan hukum koperasi guna melakukan transaksi bisnis yang lebih luas lagi atau untuk bermitra dengan perusahaan inti dan perusahaan lainnya. Dari sisi pengusaha agroindustri, untuk mendapatkan pasokan bahan baku dalam jumlah, mutu, dan waktu yang tepat diperlukan adanya kerja sama kemitraan dengan pihak petani, kelompok tani, atau koperasi. Bagi pengusaha kerja sama tersebut diharapkan memberikan jaminan pasokan bahan baku untuk produksi. Pada sisi lain, bagi petani kerja sama akan mendatangkan manfaat manfaat berupa jaminan pemasaran dan harga produk pertanian yang dihasilkannya. Melalui koordinasi vertikal atau kemitraan bisnis ini, diharapkan efisiensi dan daya saing agribisnis perkebunan dapat diwujudkan secara berkelanjutan. Oleh karena itu pembentukan kelompok tani, Gabungan Kelompok Tani Gapoktan, atau koperasi merupakan salah satu upaya yang sangat penting dalam menumbuh kembangkan kegiatan agribisnis. Di Kabupaten Lampung Barat sekitar 150 kelompok tani telah dibina secara intensif. Dari kelompok tani yang ada, sebanyak 4 kelompok tani sudah bermitra dengan PT Nestle, 26 kelompok tani telah bermitra dengan PT Indocafco, dan 29 kelompok tani telah bermitra dengan PT Indocom Citra Persada.

5. RPJMD Kabupaten Lampung Barat tahun 2007-2012