VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Analisis Keunggulan Komparatif
Penentuan komoditas yang memiliki keunggulan komparatif sangat penting sebagai bahan masukan kebijakan dalam melakukan pengembangan komoditas
unggulan daerah. Suatu wilayah dikatakan memiliki keunggulan komparatif jika wilayah tersebut memiliki komoditas dengan luas areal dan produksi yang tinggi
jika dibandingkan dengan wilayah lain yang dinilai pada satu titik waktu tertentu. Komoditas yang memiliki keunggulan komparatif dapat dijadikan sebagai
komoditas basis wilayah. Oleh karena itu, pada kajian ini akan dianalisis apakah komoditas kopi merupakan komoditas unggulan sehingga dapat dijadikan
sebagai komoditas basis. Penentuan komoditas basis pada kajian ini didasarkan pada kondisi
existing dimana suatu komoditas dinyatakan sebagai basis dilihat dari sisi volume produksi dan luas areal tanam yang dimiliki. Dalam konteks ini, komoditas-
komoditas yang direkomendasikan untuk dijadikan sebagai basis pengembangan ekonomi wilayah Kabupaten Lampung Barat memiliki peranan yang menonjol
dibanding komoditas lainnya, khususnya pada komoditas perkebunan. Menurut McCann 2001 dalam penjelasannya tentang komoditas unggulan
menyatakan bahwa untuk menentukan suatu komoditas adalah komoditas basis atau bukan basis dapat dilihat dari kontribusi
share terhadap perekonomian dilihat dari sisi produksi, luas areal, penyerapan tenaga kerja, dan besarnya
ekspor ke luar wilayah tersebut. Dari sisi produksi, suatu komoditas unggulan harus dapat menunjukkan besarnya peranan dalam total produksi, sedangkan
dari sisi tenaga kerja menunjukkan besarnya kontribusi komoditas tersebut dalam menyerap tenaga kerja. Kemudian dari sisi luas areal menunjukkan bahwa
komoditas tersebut adalah yang paling banyak diusahakan oleh masyarakat di wilayah tersebut, atau dengan kata lain komoditas tersebut merupakan mata
pencaharian sebagian besar penduduk. Sementara itu, dari sisi ekspor menunjukkan bahwa komoditas unggulan tersebut memiliki daya saing produk.
Analisis LQ merupakan suatu perbandingan tentang besarnya peranan suatu sektorkomoditas di suatu daerah terhadap besarnya peranan
sektorkomoditas tersebut secara nasional. Wilayah nasional yang dimaksud adalah wilayah induk atau wilayah yang secara hierarki lebih tinggi supra
wilayah. Misalnya jika diperbandingkan wilayah kabupaten maka supra wilayahnya adalah provinsi, jika provinsi maka wilayah nasionalnya supra
wilayahnya adalah negara. Pada kajian ini penentuan komoditas basis dilakukan dengan pendekatan
produksi dan luas areal tanam. Artinya komoditas yang diusahakan memiliki volume produksi dan luas areal tanam yang tinggi dibanding komoditas lainnya.
Hasil analisis LQ ditunjukkan pada Tabel 13.
Tabel 13. Nilai LQ Komoditas Perkebunan Berdasarkan Produksi di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2003 - 2007
Location Quotient LQ No. Komoditas
2003 2004 2005 2006 2007 1. Kopi
Robusta 2.6
2.1 1.6