kepada ketersediaan dan kesesuaian lahan. Meskipun tetap harus cermat, Kabupaten Lampung Barat masih memiliki cadangan lahan untuk
pengembangan luas areal. Pada sisi lain, peningkatan produktivitas dapat juga dicapai melalui penggunaan bibit unggul dan perbaikan manajemen
produksi. Isu peningkatan produktivitas cukup strategis untuk Kabupaten Lampung Barat dari pada perluasan areal, mengingat kabupaten ini lebih
mengarah kepada “kabupaten konservasi”. Perlu dicermati pula bahwa hampir seluruh tanaman kopi yang ada di
Kabupaten Lampung Barat merupakan usaha perkebunan rakyat. Luas areal usaha perkebunan kopi rakyat bervariasi antara 0,50 sampai dengan 5 ha.
Namun, ada beberapa penduduk yang memiliki kebun kopi dengan luas tanam lebih dari 5 ha. Selain itu, jenis kopi yang usahakan masyarakat hampir
seluruhnya adalah kopi jenis robusta. Data produksi dan produktivitas usaha perkebunan kopi di setiap kecamatan di Kabupaten Lampung Barat disajikan
pada Tabel 12.
Tabel 12. Produksi Kopi Per Kecamatan di Kabupaten Lampung Barat Tahun
2007 Ton Produksi ton
Produktivitas tonHa No Kecamatan
Kopi Robusta Kopi Arabika
Kopi Robusta 1 Pesisir
Selatan 338.90
- 0.04
2 Bengkunat 3 Bengkunat
Belimbing 1,518.90
- 0.55
4 Ngambur 5 Pesisir
Tengah 38.80
- 0.44
6 Karya Penggawa
215.90 -
0.45 7 Pesisir
Utara 648.00
- 0.54
8 Lemong 1,112.10
- 0.53
9 Balik Bukit
802.40 -
0.57 10 Sukau
3,168.80 1.70
0.58 11 Belalau
6,093.40 -
0.65 12 Sekincau
9,268.40 -
0.66 13 Suoh
2,136.20 -
0.65 14 Batu
Brak 1,626.30
- 0.64
15 Sumber Jaya
3,119.00 1.60
0.67 16 Way
Tenong 6,459.40
- 0.67
17 Gedung Surian
1,872.80 -
0.65
Total Produksi 38,419.30
3.30 8.28
Sumber: Lampung Barat dalam Angka, 2007
5.2 Pohon Industri Kopi
Sudah lama komoditas kopi merupakan produk pertanian unggulan di Kabupaten Lampung Barat. Namun, sampai saat ini hanya sebagian kecil saja
produk kopi yang diolah sampai ke proses industri hilir. Sebagian besar komoditas kopi masih diangkut ke luar dari Kabupaten Lampung Barat dalam
bentuk produk biji kopi. Kondisi seperti ini sesungguhnya bukan hanya terjadi di Kabupaten Lampung Barat saja, tetapi terjadi juga di kabupaten lain di Propinsi
Lampung dan bahkan nasional. Sebagian besar proses lanjutan dari pengolahan biji kopi terjadi di luar daerah. Industri hilir yang mampu menghasilkan produk
olahan untuk bahan baku pangan perlu didorong lebih lanjut. Dari segi volume produksi komoditas kopi, Kabupaten Lampung Barat mempunyai potensi yang
cukup besar. Rendahnya akses masyarakat Kabupaten Lampung Barat untuk
mengembangkan proses industri hilir komoditas kopi mengakibatkan nilai tambah produk yang cukup besar pada proses hilir lebih banyak dinikmati oleh
masyarakat di luar Kabupaten Lampung Barat. Masalah ini harus menjadi perhatian dan prioritas dalam penyusunan kebijakan dan program pembangunan
komoditas kopi, sehingga secara bertahap pendapatan dan kesejahteraan petani kopi di Kabupaten Lampung Barat dapat ditingkatkan.
Agroindustri komoditas kopi di Kabupaten Lampung Barat memiliki prospek dan potensi untuk dikembangkan lebih ke hilir lagi. Hal ini didorong oleh
peningkatan minat masyarakat untuk mengkonsumsi kopi bubuk, sehingga permintaan produk kopi bubuk secara konsisten terus meningkat. Peningkatan
permintaan produk kopi akan berdampak terhadap semakin terbukanya pangsa pasar produk kopi bubuk, yang pada akhirnya akan mendorong petani untuk
terus meningkatkan produksi komoditas kopi. Gambar 10 pohon industri komoditas kopi memperlihatkan dengan jelas bahwa agribisnis komoditas kopi
dapat menjadi penunjang perekonomian daerah maupun nasional. Biji kopi dapat diolah lebih lanjut menjadi beberapa bentuk produk olahan kopi. Hal itu
memungkinkan peningkatan nilai tambah produk, sehingga produk kopi dapat dijual berupa hasil olahan lebih lanjut dengan berkembangnya industri proses
hilir. Perkembangan industri proses hilir ini secara langsung akan dapat menyediakan tambahan lapangan kerja baru di daerah.
BUAH KOPI
BIJI KOPI KULIT BUAH KOPI
INDUSTRI PANGAN -
Kopi bubuk -
Kopi Instan -
Produk kafein -
Kopi bebas kafein -
Produk Fermentasi Kopi
- Makanan Ternak
- Minuman Cider
- High Fructose Syrup
L I
M B
A H
P A
D A
T -
Pupuk Organik -
Antibacterial Agent
Gambar 11. Pohon Industri Komoditas Kopi Selain produk utama untuk kebutuhan pangan manusia, komoditas kopi
juga menghasilkan produk sampingan berupa kulit buah kopi Gambar 11. Kulit buah kopi dapat diolah lebih lanjut menghasilkan berbagai jenis produk minuman
dan makanan ternak. Limbah padat hasil pengolahan biji kopi dan kulit kopi masih dapat dimanfaatkan untuk menunjang industri pupuk organik yang
semakin banyak dibutuhkan, dan lain-lain. Pengembangan industri hilir ini harus digarap dengan sungguh-sungguh, karena selain dapat meningkatkan kinerja
agribisnis komoditas kopi secara keseluruhan juga dapat berkontribusi positif terhadap peningkatan mutu lingkungan.
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN