Pembangunan infrastruktur penunjang pada sentra-sentra produksi kopi Peningkatan jenis produk dari kopi biji menjadi produk kopi memiliki nilai tambah

3. Pembangunan infrastruktur penunjang pada sentra-sentra produksi kopi

Pembangunan infrastruktur khususnya pada sentra-sentra produksi di Kabupaten Lampung Barat masih berjalan secara lambat. Kondisi tersebut dapat menghambat pengembangan sektor perkebunan salah satunya komoditas kopi yang menjadi unggulan Kabupaten Lampung Barat. Infrastruktur yang kurang memadai mengakibatkan sulitnya para investor untuk melakukan investasi di sektor pertanian, termasuk untuk pengembangan komoditas kopi. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah dan DPRD lebih memprioritaskan anggaran pembangunan infrastruktur pada sentra-sentra penghasil komoditas kopi. Hal ini bertujuan untuk mendukung pengembangan komoditas kopi dengan memanfaatkan kerjasama dengan pihak investor. Kebijakan ini diarahkan untuk : a Membangun sarana dan prasarana transportasi pada sentra-sentra produksi kopi agar efisiensi dan produktivitas sistem agribisnis lebih meningkat b Pengembangan sarana komunikasi dan akses informasi pemasaran komoditas kopi

4. Optimalisasi peranan BUMD di bidang perdagangan kopi

Sebagai badan pengawas pada Badan Usaha Milik Daerah BUMD PD Pesagi Mandiri Perkasa, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat harus memberikan penekanan kepada jajaran direksi pada BUMD tersebut, supaya lebih mengkonsentrasikan bidang usahanya sesuai dengan pada perencanaan awal, yaitu menjalin kontrak kerjasama dengan semua kelompok tani kopi. Dimana seluruh hasil panen kopi pada setiap musim panen akan di tampung oleh PD Pesagi Mandiri Perkasa dengan harga komoditas kopi yang lebih berpihak kepada petani. Kemudian dari seluruh hasil kopi yang ditampungdibeli dari petani, pihak perusahaan daerah akan lebih mampu memasarkan produk kopi asal Lampung Barat kepada eksportir maupun pihak industri pengolahan kopi pada tingkat pasar yang lebih besar. Dengan pola kerjasama tersebut, baik pemerintah daerah, BUMD maupun para petani kopi di Lampung Barat akan sama-sama memiliki income yang lebih memadai dibandingkan dengan rantai tataniaga pemasaran kopi yang sangat panjang sebelumnya. Kebijakan ini diarahkan untuk : a Memfasilitasi PD Pesagi Mandiri Perkasa agar segera menjalankan unit usahanya di bidang perdagangan kopi b PD Pesagi Mandiri membentuk kerjasama dengan kelompok tani perkebunan kopi yang telah mendapat binaan dari pemerintah daerah c Pemerintah daerah menunjuk jajaran direksi yang mempunyai kemampuan di bidang perdagangan kopi

7.2.4 Strategi Weaknesses – Threats W-T

Strategi W-T merupakan cara perumusan strategi dengan mengkombinasikan faktor kelemahan dengan faktor ancaman dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman. Startegi W-T dalam pengembangan komoditas kopi di Kabupaten Lampung Barat adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan jenis produk dari kopi biji menjadi produk kopi memiliki nilai tambah

Dalam rangka memperbaiki citra kopi Lampung Barat yang selama ini hasil produksinya berupa kopi biji dan kopi bubuk yang diolah secara tradisional, maka pemerintah Kabupaten Lampung Barat harus lebih meningkatkan upaya untuk menjalin kerjasama kepada pihak yang bergerak di bidang industri pengolahan kopi. Sehingga kopi asal Lampung Barat tidak lagi dipasarkan dalam bentuk kopi biji yang berkualitas asalan akan tetapi sudah berbentuk produk yang memiliki ciri khas tersendiri. Dengan demikian kopi asal Lampung Barat akan menjadi produk yang lebih memiliki nilai tambah. Kebijakan dari dari strategi ini diarahkan untuk : a Mengajak pengusaha lokal agar mau melakukan investasi di bidang industri olahan kopi b Menciptakan suatu terobosan yang mengubah hasil produksi kopi dari kopi biji menjadi produk kopi dalam bentuk yang lain c Menghimbau koperasi dan UKM yang ada agar membentuk bidang usaha yaitu home industry olahan kopi

2. Peningkatan pengetahuan petani kopi menuju kualitas dan kuantitas komoditas kopi yang lebih baik