Pengembangan Komoditas Kopi di Lampung Barat

2.10 Pengembangan Komoditas Kopi di Lampung Barat

Apabila dilihat dari sisi luas areal perkebunan dan jumlah produksi, komoditas kopi di Kabupaten Lampung Barat menempati peringkat pertama dari 16 komoditas tanaman perkebunan yang ada. Pada tahun 2007, total luas areal usaha perebunan kopi sebesar 59.316 Ha. Areal usaha perkebunan tersebut menghasilkan jumlah produksi komoditas kopi sebesar 56.227 ton. Berdasarkan data tersebut dapat dihitung rata-rata tingkat produktivitas usaha perkebunan kopi di Kabupaten Lampung Barat sebesar 947,92 KgHatahun. Angka produktivitas tersebut termasuk kategori tinggi, dari angka rata-rata produktivitas kopi nasional yaitu sebesar 665,8 KgHatahun dan rata-rata produktivitas kopi wilayah Propinsi Lampung yaitu sebesar 860,49 KgHatahun. Selain itu data yang ada memperlihatkan bahwa perkembangan luas areal dan produksi perkebunan kopi di Kabupaten Lampung Barat selama lima tahun terakhir relatif stagnan atau tidak ada pertumbuhan berarti. Namun demikian, penetapan kopi sebagai komoditas unggulan Kabupaten Lampung Barat sangat sejalan dengan kebijakan pemerintah pemerintah pusat termasuk 11 komoditas unggulan nasional maupun kebijakan pemerintah Provinsi Lampung termasuk 7 komoditas unggulan provinsi. Selanjutnya dilihat dari segi kecocokan iklim dan ketersediaan lahan, tanaman kopi termasuk sangat potensial dikembangkan di Kabupaten Lampung Barat. Selain itu, tanaman kopi juga sesuai dengan budaya masyarakat setempat yang terbiasa berkebun kopi, sehingga Kabupaten Lampung Barat menjadi sangat terkenal dengan produk kopinya. Lokasi usaha perkebunan kopi di Kabupaten Lampung Barat tersebar di seluruh wilayah 14 kecamatan yang ada. Namun luas areal perkebunan dan produksi kopi di Kabupaten Lampung Barat didominasi oleh lima kecamatan yaitu Kecamatan Sekincau luas areal 14.038 Ha, Kecamatan Belalau luas areal 9.340 Ha, Kecamatan Way Tenong luas areal 8.640 Ha, Kecamatan Sumberjaya luas areal 7.758 Ha dan Kecamatan Sukau luas areal 5.335 Ha. Proporsi luas areal tanaman kopi dari lima kecamatan tersebut sebesar 45.111 Ha atau setara 76,1 persen dari total luas areal perkebunan kopi di Kabupaten Lampung Barat. Potensi pengembangan usaha perkebunan sangat tergantung pada pada ketersediaan lahan. Kabupaten Lampung Barat masih berpeluang untuk mengembangkan luas areal tanaman perkebunan baru, termasuk komoditas kopi sebagai unggulan daerah. Berdasarkan data, penggunaan lahan untuk usaha perkebunan kopi sebagai komoditas unggulan tiap kecamatan di Kabupaten Lampung Barat terlihat masih rendah. Secara rata-rata baru sebesar 15,9 persen dari luas wilayah kecamatan se-Kabupaten Lampung Barat yang telah termanfaatkan untuk perkebunan kopi. Namun khusus untuk Kecamatan Sekincau dan Way Tenong, angka persentase tersebut sudah cukup tinggi yaitu sudah mencapai angka 50 persen. Kondisi ini mencerminkan ada potensi besar untuk ekstensifikasi atau perluasan areal tanaman kopi di Kabupaten Lampung Barat. Selain ekstensifikasi, potensi pengembangan juga dapat dilakukan melalui upaya peningkatan produktivitas usaha perkebunan. Kemudian dalam rangka memperbaiki citra kopi serta meningkatkan mutu dan pendapatan petani kopi di Kabupaten Lampung Barat, Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat telah melakukan penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Undenstanding MoU dan surat perjanjian kerjasama pada tanggal 31 Januari 2007. MOU dengan PT Indocom Citra Persada Lampung, Kelompok Usaha Bersama KUB Kopi Robusta Lambar, dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember Jawa Timur dilakukan di Pekon Tiga Jaya Kecamatan Sekincau Lampung Barat. Kerjasama kelembagaan ini diharapkan akan memacu lebih pesat perkembangan agribisnis kopi di Kabupaten Lampung Barat. Dalam jangka menengah sampai tahun 2012, pengembangan komoditas kopi di Kabupaten Lampung Barat lebih diprioritaskan.

2.11 Hasil Penelitian Sebelumnya