3. Komoditas kopi merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat secara turun-temurun
Tanaman kopi merupakan tanaman yang sudah lama dibudidayakan oleh masyarakat Kabupaten Lampung Barat. Menurut data BPS Kabupaten Lampung
Barat tahun 2007 bahwa hampir rata-rata luas wilayah setiap kecamatan 15,9 dimanfaatkan untuk usaha perkebunan kopi rakyat bahkan di Kecamatan
Sekincau dan Way Tenong mencapai sekitar 50. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa hampir sebagian masyarakat secara turun-temurun
bermata pencaharian sebagai petani kopi.
4. Sebagian besar petani kopi sudah tergabung dalam kelompok tani
Para petani sangat dianjurkan untuk membentuk kelompok tani, dan selanjutnya kelompok tani diarahkan membentuk gabungan kelompok tani
gapoktan. Pada tahap lanjut, gabungan kelompok tani ini membentuk badan hukum koperasi guna melakukan transaksi bisnis yang lebih luas lagi atau untuk
bermitra dengan perusahaan inti dan perusahaan lainnya. Dari sisi pengusaha agroindustri, untuk mendapatkan pasokan bahan baku
dalam jumlah, mutu, dan waktu yang tepat diperlukan adanya kerja sama kemitraan dengan pihak petani, kelompok tani, atau koperasi. Bagi pengusaha
kerja sama tersebut diharapkan memberikan jaminan pasokan bahan baku untuk produksi. Pada sisi lain, bagi petani kerja sama akan mendatangkan manfaat
manfaat berupa jaminan pemasaran dan harga produk pertanian yang dihasilkannya. Melalui koordinasi vertikal atau kemitraan bisnis ini, diharapkan
efisiensi dan daya saing agribisnis perkebunan dapat diwujudkan secara berkelanjutan. Oleh karena itu pembentukan kelompok tani, Gabungan Kelompok
Tani Gapoktan, atau koperasi merupakan salah satu upaya yang sangat penting dalam menumbuh kembangkan kegiatan agribisnis.
Di Kabupaten Lampung Barat sekitar 150 kelompok tani telah dibina secara intensif. Dari kelompok tani yang ada, sebanyak 4 kelompok tani sudah bermitra
dengan PT Nestle, 26 kelompok tani telah bermitra dengan PT Indocafco, dan 29 kelompok tani telah bermitra dengan PT Indocom Citra Persada.
5. RPJMD Kabupaten Lampung Barat tahun 2007-2012
Sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang – undang
Nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah bahwa dasar penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD sebagai penjabaran dari Visi, Misi Kepala Daerah yang penyusunannya mengacu pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. RPJMD diperlukan sebagai penjabaran sasaran-sasaran pokok pembangunan yang harus dicapai,
arah kebijakan, program-program pembangunan dan kegiatan pokok pembangunan.
Sejalan dengan hal di atas, maka Kabupaten Lampung Barat sebagai daerah otonom, telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah RPJMD. Dokumen RPJMD Kabupaten Lampung Barat, RPJMD disusun berdasarkan kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan amanat
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang RPJM Nasional Tahun 2005- 2009. Dengan adanya keterkaitan dengan perencanaan yang lebih tinggi, akan
mempermudah pengembangan pembiayaan bersama dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk program-program yang akan dilakukan. RPJMD ini
memuat arah kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan di Kabupaten Lampung Barat, dimana program-program yang diusulkan
diharapkan dapat dibiayai oleh APBD dan sumber – sumber dana yang lain dapat diperoleh misalnya dari APBN dan atau sektor swasta. RPJMD Kabupaten
Lampung Barat 2007-2012 merupakan pedoman, landasan, dan refrensi didalam mengembangkan potensi unggulan daerah.
Dengan demikian, komoditas kopi sebagai potensi unggulan daerah pada sub sektor perkebunan saat ini, sudah merupakan suatu keharusan Pemerintah
Kabupaten Lampung Barat untu menetapkan kebijakan tentang pengembangan komoditas kopi. Melalui kebijakan tersebut dihapkan mampu meningkatkan
perekonomian petani kopi serta berpengaruh juga dengan perekonomian masyarakat pada sektor-sektor lain yang ada di Kabupaten Lampung Barat.
7.1.1.2 Kelemahan
Beberapa faktor yang menjadi kelemahan dalam pengembangan komodiyas kopi di Kabupaten Lampung Barat antara lain :
1. Rendahnya kualitas kopi Lampung Barat