Strategi Promosi IMPLIKASI STRATEGI PEMASARAN

40 kemungkinan terhentinya penjualan minyak kayu putih apabila sewaktu-waktu ada sejumlah perusahaan yang bangkrut, apalagi kalau perusaahaan tersebut menjadi pembeli utama minyak kayu putih Perhutani.

4. Strategi Promosi

Pada strategi promosi ini yang harus diperhatikan adalah hal-hal yang menyangkut dengan komunikasi dengan pelanggan. Atribut yang harus diprioritaskan oleh pihak Perum Perhutani adalah ketersediaan akses informasi, karena atribut ini dirasa penting oleh pelanggan namun kinerjanya tidak memuaskan. Melihat kenyataan tersebut dan untuk mendapatkan kepuasan pelanggan, pihak Perum Perhutani sebaiknya menyediaan akses informasi yang baik dan transparan dengan cara membuat desk untuk customer service. Layanan tersebut dapat berbentuk langsung maupun tidak langsung. Layanan secara langsung, berupa nomer telepon yang mudah dihubungi dan untuk memuaskan pelanggan, layanan ini dibuat bebas pulsa sehingga pelanggan dapat menyampaikan keluhan atau kritik serta saran tanpa terbatas waktu dan dipungut biaya. Layanan tidak langsung dapat berbentuk media informasi berupa layanan melalui internet berupa website perusahaan yang berisi informasi produk mengenai ketersediaan produk, kenaikan harga produk, kandungan kimia dan mutu atau kualitas produk tersebut. Melihat kecenderungan pemanfaatan teknologi informasi yang terus berkembang, disarankan kepada Perhutani untuk meningkatkan kinerja layanan melalui internet, karena beberapa keuntungan, antara lain: 1 Internet siap sedia selama 24 jam, 2 Menjangkau pangsa pasar yang menjadi target, 3 Mengangkat citra bisnis, 4 Biaya pemasaran yang lebih efektif dan efisien, 5 Memposisikan bisnis perusahaan di masa depan, 6 Mempermudah perusahaan dalam membangun hubungan baik dengan pelanggan, dan 7 Sistem otomatisasi yang responsif. Apabila keseluruhan strategi dilakukan dengan baik maka diharapkan akan timbul hubungan timbal balik yang harmonis antara pelanggan dengan perusahaan secara langsung dan akan meningkatkan citra positif Perum Perhutani sebagai produsen minyak kayu putih. Citra positif 41 perusahaan yang terbangun secara tidak langsung akan meningkatkan kepercayaan pelanggan dan masyarakat sehingga perusahaan dapat dikenal secara luas. Apabila kondisi tersebut terbentuk maka Word of Mouth WOM akan menjadi kenyataan, yaitu pelanggan yang satu merekomendasikan produk yang sama kepada teman-temannya. Demikian pula efek positif yang dihasilkan oleh WOM yaitu akan mengurangi biaya atau pengeluaran yang besar dalam promosi. 42

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian analisis tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk minyak kayu putih produksi Perum Perhutani dengan wilayah penelitian pulau Jawa dan jumlah responden 57 pelanggan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Karakteristik pelanggan produk minyak kayu putih Perum Perhutani sebagian besar adalah perusahaan yang bergerak pada sektor perdagangan, dengan jumlah tenaga kerja antara 5 - 99 orang, dan rata-rata memiliki omzet antara Rp. 100 juta sd Rp 3 milyar per tahunnya. 2. Pelanggan produk minyak kayu putih Perum Perhutani sebagian besar mengetahui informasi mengenai minyak kayu putih dari relasi diantaranya teman ataupun keluarga, dan rata-rata dalam satu tahun terakhir membeli minyak kayu putih dengan ukuran 100 - 1000 kg. 3. Pelanggan membeli minyak kayu putih Perhutani dengan alasan mutu yang baik serta aroma minyak kayu putih yang khas. Selain itu sebagian besar para pelanggan membeli produk pada kantor Perum Perhutani Unit II di Jawa Timur. 4. Berdasarkan hasil Importance Peformance Analysis terdapat beberapa atribut yang tersebar pada empat kuadran, adalah sebagai berikut : a. Kuadran I Prioritas Utama. Kelima atribut tersebut adalah ketersediaan akses informasi, kemudahan memperoleh kontrak, kemudahan dalam mendapatkan produk biaya, kecepatan dalam melayani administrasi, dan banyak dikonsumsi orang. b. Kuadran II Pertahankan Prestasi, terdapat sembilan atribut, yaitu atribut aroma, komposisi mutu produk kandungan kimia, komposisi mutu produk untuk kebutuhan industri, brand image, harga yang diterima sesuai dengan mutu yang diterima, kemudahan cara pembayaran, kualitas dan mutu pelayanan dalam melayani pelanggan, komunikasi melalui telepon, dan pemenuhan kontrak sesuai jadwal time delivery.