38 minyak kayu putih pada kurun waktu 1 Januari 2008 sampai 31 Desember
2008 yang tersebar di seluruh Pulau Jawa.
C. TATA LAKSANA
1. Penentuan Tujuan Penelitian
Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu ditetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Penetapan tujuan penelitian dilakukan
sebagai landasan berpikir serta acuan yang akan dijadikan pedoman selama penelitian dilakukan.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan teori mengenai perilaku konsumen sebagai persiapan penelitian. Teori sebagai alur logika
kemudian akan dikaitkan dengan analisis data yang diperoleh dari lapangan dan digunakan sebagai dasar pengembilan kesimpulan.
3. Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang bersifat kualitatif. Data primer merupakan data yang
dikumpulkan dan disusun untuk penelitian yang dilakukan. Data tersebut diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lapangan, penyebaran
kuesioner terlampir dan wawancara dengan pihak-pihak yang menkonsumsi produk minyak kayu putih tersebut.
Data sekunder diperoleh melalui bahan pustaka, buku-buku, literatur- literatur lainnya yang terkait dalam penelitian ini dan data dari pihak
perusahaan. Pengumpulan data menggunakan metode sensus, dimana responden adalah pelanggan Perum Perhutani yang melakukan proses
transaksi pembelian minyak kayu putih dalam kurun waktu 1 tahun, terhitung dari tanggal 1 Januari 2008 sampai 31 Desember 2008. Dalam
kasus ini metode pengambilan sampel atau contoh tidak digunakan.
39
4. Pengujian Kuesioner
Untuk mendapatkan sebuah instrumen penelitian yang baik atau memenuhi standar, minimal ada dua syarat yang harus dipenuhi yaitu Uji
Vadilitas dan Uji Realiabilitas. Kedua uji dilakukan agar kuesioner uang digunakan memang akurat dan layak untuk disebarkan kepada responden.
Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan terhadap 20 jawaban responden awal yang telah mengisi kuesioner, dengan metode berikut :
a. Uji Validitas Kuesioner
Menurut Hasan 2002, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang sahih
atau valid berarti memiliki validitas yang tinggi, demikian pula sebaliknya. Sebuah instrumen dikatakan sahih apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan atau mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Sugiono 2003, hasil penelitian
yang valid adalah bila terdapat kesamaan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Kuesioner dapat dinyatakan valid jika memilki butir-butir pernyataan yang saling berhubungan dengan konsep-konsep yang
diinginkan. Apabila ada pernyataan yang tidak berhubungan berarti pernyataan tersebut tidak valid, dan akan diganti atau dihilangkan
dengan konsep pernyataan lain yang lebih valid. Pengujian validitas yang dilakukan terhadap instrumen dalam
penelitian ini adalah pengujian dengan metode satu kali pengukuran one shot method , menghitung nilai Korelasi Product Moment
Pearson dengan bantuan perangkat lunak SPSS 16.0 for Windows. Analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang
menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain.
40 Rumus Korelasi Product Moment Pearson secara umum adalah :
2 2
2 2
Y Y
n X
X Y
X XY
n r
Keterangan : r
= koefisien korelasi n
= jumlah responden X = variabel bebas
Y = variabel terkait skor total Menurut Umar 1998, nilai r berkisar antara -1 sampai 1 yang
kriteria pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut : 1
Jika nilai r 0 artinya telah terjadi hubungan linier yang positif, yaitu makin besar nilai variabel X independen, makin besar pula
nilai variabel Y dependen dan sebaliknya. 2
Jika nilai r 0 artinya telah terjadi hubungan linier yang negatif, yaitu makin kecil nilai variabel X independen, makin besar nilai
variabel Y dependen dan sebaliknya. 3
Jika nilai r = 0 artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X independen dengan variabel Y dependen
4 Jika nilai r = 1 atau r = -1 telah terjadi hubungan linier sempurna
yang berupa garis lurus. Sebelum dipakai untuk meramal, parameter korelasi populasi
terlebih dahulu harus dicari apakah korelasi r yang didapat ada atau tidak. Oleh karena itu, perlu diadakan pengujian hipotesis bahwa H
= 0 atau tidak berarti tidak valid, melawan H
1
≠ 0 atau mempiunyai arti valid.
Untuk pengujian ini digunakan statistik t dengan rumus : t =
, dengan dk = n - 2
41 Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika harga mutlak t dari rumus
di atas lebih besar daripada harga t yang di dapat dari tabel distribusi t dengan α yang telah dipilih.
b. Uji Reliabilitas Kuisioner
Jika kuisioner telah dinyatakan valid, maka keabsahan kuisioner tersebut diuji keandalannya. Menurut Hasan 2002, Reliabilitas adalah
tingkat ketepatan, ketelitian sebuah instrumen. Reliabilitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dipakai dua kali untuk mengukur sesuatu yang sama dan membuahkan hasil pengukuran yang relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut
dapat dikatakan reliabel. Pada penelitian ini, reliabilitas diukur dengan menggunakan teknik
Alpha Cronbach. Jika nilai Alpha Cronbach lebih dari 0.7 atau mendekati 1, ini menunjukkan bahwa pengukuran yang kita gunakan
reliabel atau jawaban responden cenderung sama walaupun diberikan pada orang dan bentuk pertanyaan berbeda. Peubah yang digunakan
adalah peubah yang sama pada uji validitas. Nilai Alpha Cronbach dihitung dengan perangkat lunak SPSS 16.0 for Windows.
Adapun rumus korfisien reliabilitas Alpha Cronbach adalah sebagai berikut Rangkuti, 2002.
r
11 =
2 2
1 1
t b
k k
Keterangan : r
11
= reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan
42 = varians belahan
= varians total Untuk mendapatkan andal atau tidaknya kuisioner dapat dilihat
dari koefisien keterandalannya dengan kriteria sebagai berikut : α
.70 = dapat diandalkan α 0.70 = tidak dapat diandalkan
5. Pengolahan dan Analisis Data