35
H. IMPLIKASI STRATEGI PEMASARAN
Saat ini posisi Perum Perhutani adalah sebagai market leader di Indonesia untuk produk minyak kayu putih, dengan demikian akan membuat pesaing melakukan
bench marking terhadap Perum Perhutani. Oleh karena itu Perum Pehutani harus melakukan inovasi terhadap produk-produk baru disamping meningkatkan aspek
pemasaran guna mempertahankan pelanggan yang ada dan meningkatkan pelanggan yang baru, sehingga kepuasan pelanggan sebagai salah satu tujuan perusahaan akan
tercapai. Berdasarkan hasil analisis terhadap karakteristik responden, analisis terhadap
tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan atribut-atribut performance serta analisis kepuasan pelanggan melalui metode Customer Satisfaction Index maka dapat
dihasilkan alternatif strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh pihak Perum Perhutani.
Untuk sebuah Badan Usaha Milik Negara, terutama perusahaan BUMN yang go public, kombinasi marketing mix menjadi salah satu strategi untuk
memenangkan pasar,
karena persaingan
antar perusahaan
dalam memperebutkan hati konsumen menjadi lebih ketat. Langkah yang akan
dibahas berikutnya adalah strategi pemasaran yang mencakup strategi : product, price, quality service, and promotion. Adapun rekomendasi yang
dapat disampaikan ke pihak Perhutani berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Strategi Produk
Atribut yang harus diperbaiki kinerjanya yaitu atribut yang berada di kuadran I prioritas utama atau atribut yang memiliki nilai indeks
kepuasan dibawah rata-rata yaitu dengan nilai rata-rata tingkat kepentingan 4,09 dan nilai rata-rata tingkat kepuasan 3,67, adalah:
a.
Kemudahan Memperoleh Kontrak Oleh Pelanggan
Pihak Perum Perhutani perlu memberikan kemudahan-kemudahan dalam persyaratan kontrak baik baru maupun yang sudah berjalan
sehingga pelanggan dapat memperoleh produk minyak kayu putih tepat waktu. Penyederhanaan tersebut juga berimplikasi pada berkurangnya
biaya dan waktu untuk pengurusan dokumen kontrak sampai selesai.
36 b.
Kecepatan dalam Pelayanan Pelayanan
kepada pelanggan
terutama dalam
penyiapan administrasi merupakan atribut yang dirasakan kurang memuaskan
pelanggan. Adanya birokrasi yang tidak efisien dalam pelayanan membuat pelanggan mengalami kerugian karena kehilangan waktu
untuk pengurusan surat ijin pembelian. Berdasarkan wawancara dengan beberapa pelanggan, dinyatakan bahwa pegawai yang
menangangi penjualan sering kali tidak berada di tempat, atau dinas ke luar daerah dan tidak dapat digantikan posisinya oleh pegawai lain.
Untuk dapat menyelesaikan surat ijin pembelian tersebut, pelanggan terkadang diminta untuk menunggu sampai pegawai tersebut datang
kembali. Adanya kelambanan dalam pelayanan dalam jangka waktu tertentu dapat menghambat pihak Perum Perhutani untuk lebih maju.
c. Banyak Dikonsumsi Orang
Walaupun atribut banyak dikonsumsi orang dirasakan kurang memuaskan namun juga dianggap penting oleh pelanggan. Atribut
tersebut erat kaitannya dengan atribut gengsi dimana atribut ini berhubungan dengan adanya emotional. Semakin banyak pelangan
yang mengkonsumsi, maka semakin tinggi pula perasaan bangga mengkonsumsinya. Berdasarkan analisa, atribut banyak dikonsumsi
orang belum dianggap penting oleh perusahaan, pada hal trend marketing saat ini sering mengutamakan efek emotional-nya, dimana
perusahaan mampu membuat pelanggan memiliki ketertarikan secara emotional terhadap produknya. Perum Perhutani disarankan untuk
memperluas target pemasaran tidak hanya kepada pelanggan antara tapi juga pengguna akhir sehingga produk minyak kayu putih
Perhutani semakin meluas dan banyak dikonsumsi oleh segenap lapisan masyarakat.
Atribut yang berada di kuadran III menandakan bahwa atribut tersebut memiliki tingkat kepentingan yang rendah bagi responden dan pada
kenyataannya kinerja atribut ini juga rendah tidak terlalu istimewa.
37 Atribut yang termasuk dalam kategori ini adalah jenis kemasan, fasilitas,
ruang transaksi, komunikasi melalui internet, komunikasi melalui faximille, komunikasi melalui surat, dan bergengsi. Keseluruhan atribut
yang berada pada kuadran III ini bagi Perhutanai tidak mendesak untuk segera diperbaiki kinerjanya karena atribut tersebut dianggap kurang
penting oleh pelanggan dan perbaikannya memiliki pengaruh marginal terhadap kepuasan pelanggan total karena pengaruhnya relatif moderat.
Atribut yang berada di kuadran II pertahankan prestasi adalah atribut yang menyangkut dimensi kualitas produk yaitu meliputi aroma
atau bau, komposisi mutu produk kandungan sineol, komposisi mutu produk untuk kebutuhan industri, dan brand image. Atribut-atribut tersebut
memiliki nilai indeks kepuasan diatas rata-rata. Hal ini berati atribut ini kinerjanya sudah baik dan harus dipertahankan oleh Perhutani. Meskipun
demikian, atribut ini harus tetap ditingkatkan dalam jangka panjang. Atribut warna teletak pada kuadran IV berlebihan. Untuk atribut tersebut
sebaiknya Perum Perhutani tidak terlalu fokus untuk peningkatan kinerjanya karena atribut ini dinilai tidak terlalu penting untuk pelanggan.
2. Strategi Harga