Asal Responden Data Umum Responden

53 Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diperoleh nilai α- cronbach yang lebih besar dari 0,7. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kemungkinan terjadinya kesalahan pengukuran dalam kuesioner cukup rendah sehingga penggunaannya dapat diandalkan dan mampu memberikan pengukuran yang konsisten apabila penulis menyebar kuesioner secara berulang kali dalam waktu yang berlainan. Adapun hasil pengujian selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3.

C. KARAKTERISTIK RESPONDEN

Responden yang mengisi kuesioner dalam penelitian ini berjumlah 57. Kuesioner yang digunakan terdiri dari dua tipe, yaitu tipe A untuk pelanggan individu dan tipe B untuk perusahaan. Kedua kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 4 dan 5. Untuk mengetahui karakteristik responden maka digunakan kuesioner yang berisikan pertanyaan mengenai karakteristik demografi, ekonomi dan sosial, untuk mengetahui bagaimana karakter responden individu dalam hal jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, dan rata-rata pengeluaran dalam sebulan. Sedangkan pada perusahaan ditanyakan pada sektor apa mereka bergerak, jumlah tenaga kerja, omzet setahun, dan berapa lama perusahaan tersebut berdiri. Berikut data responden yang telah dihasilkan.

1. Data Umum Responden

a. Asal Responden

Berdasarkan data yang diperoleh dari Perum Perhutani, sebagian besar responden adalah perusahaan, yaitu sebanyak 43 responden atau sebesar 75 dan sebanyak 14 responden atau sebesar 25 adalah individu. Hal tersebut sesuai dengan target Perum Perhutani yaitu pelanggan dari skala industri dan bukanlah pelanggan end-user. Pelanggan dengan skala curah membeli secara curah. Perum Perhutani menilai dengan penjualan secara curah atau partai besar lebih baik untuk sementara karena kontraknya jelas, pembelian jelas sehingga produksi terserap walaupun keuntungan yang didapat lebih kecil karena 54 tidak ada added value. Adapun diagram frekuensi asal responden dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Diagram frekuensi asal responden 1 Individu a Jenis Kelamin Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner, sebanyak 14 reponden, yaitu sebanyak 5 responden berjenis kelamin pria, dan 9 responden berjenis kelamin wanita. Antara pria dan wanita terdapat perbedaan pada jumlahnya, namun tidak terlampau jauh perbedaannya. Hal ini mengindikasikan bahwa produk minyak kayu putih ini dapat dikonsumsi oleh siapa saja. Adapun diagram frekuensi jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 6. 55 Gambar 6. Diagram frekuensi jenis kelamin b Usia Usia dapat mempengaruhi selera seseorang terhadap barang dan jasa Kotler, 2005. Berdasarkan data yang dikumpulkan dapat dilihat bahwa 7 responden berusia 25-34 tahun, 50 berusia 35- 44 tahun, 43 berusia lebih dari 45 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak berada pada usia dewasa. Tapi pada dasarnya produk ini dapat digunakan oleh semua kalangan usia. Namun produk minyak kayu putih yang dijual Perum Perhutani dalam bentuk curah dikhususkan untuk skala industri. Adapun diagram frekuensi usia dapat dilihat pada Gambar 7. 56 Gambar 7. Diagram frekuensi usia c Pendidikan Terakhir Tingkat pendidikan responden mempengaruhi dalam pemilihan konsumsi barang atau jasa khususnya dalam hal kualitas. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan mempunyai cara pandang yang berbeda dibandingkan dengan seseorang yang tidak berpendidikan. Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa tingkat pendidikan responden cukup beragam. Satu orang berpendidikan terakhir SMP dan satu orang adalah Pascasarjana. Dua orang berpendidikan terakhir SMUSMK. Diploma sebanyak tiga orang dan tujuh orang sisanya adalah Sarjana. Responden yang ditemui mayoritas berpendidikan cukup tinggi, artinya responden cukup pandai untuk memilih barang atau jasa yang mereka akan gunakan. Adapun diagram frekuensi pendidikan terkahir dapat dilihat pada Gambar 8. 57 Gambar 8. Diagram frekuensi pendidikan terakhir d Pekerjaaan Sebagian besar pekerjaan dari pelanggan Perum Perhutani adalah pelanggan yang berprofesi sebagai pegawai swasta sebanyak empat orang, wiraswasta sebanyak tujuh orang, dan pegawai negeri sebanyak tiga orang, dan pelajar atau mahasiswa tidak ada dalam daftar responden maka dapat disimpulkan bahwa pelanggan adalah yang profesional dibidangnya. Adapun diagram frekuensi pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Diagram frekuensi pekerjaan 58 e Rata-Rata Pengeluaran Sama halnya dengan pendidikan tekakhir dan pekerjaan responden, pengeluaran pun berhubungan dengan bagaimana cara seseorang mengkonsumsi barang atau jasa. Sebanyak satu orang mengeluarkan uang per bulannya lebih dari 4,5 juta rupiah. Dua orang mengeluarkan uang sebesar 1,5 juta sampai 2,5 juta rupiah per bulan, tiga orang mengeluarkan uang sebesar 3,5 juta sampai 4,5 juta rupiah. Dari data dapat dilihat bahwa sebenarnya produk minyak kayu putih ini adalah produk premium. Frekuensi pendidikan terkahir dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10. Diagram frekuensi rata-rata pengeluaran 2 Perusahaan Pelanggan Perhutani sebagian besar adalah perusahaan, baik perusahaan kecil, menengah sampai perusahaan besar. Perusahaan tersebut dibagi dalam beberapa klasifikasi. Pembagian berdasarkan sektor mana perusahaan beroperasi, jumlah tenaga kerja, omzet per tahun dan berapa lama perusahaan telah berdiri. a Sektor Perusahaan yang menjadi pelanggan Perum Perhutani datang dari berbagai sektor, contohnya dari sektor pertanian, jasa, perdagangan, farmasi dan lain-lain. Dari data yang didapat, 59 sebanyak dua perusahaan dari sektor pertanian, sebanyak 10 perusahaan dari sektor jasa, sebanyak 20 perusahaan dari sektor perdagangan, sebanyak sembilan perusahaan dari sektor farmasi dan sisanya dua perusahaan dari pendidikan. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa semua jenis perusahaan dapat ikut serta dalam menjalankan bisnis penjualan minyak kayu putih. Adapun diagram frekuensi sektor perusahaan dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11. Diagram frekuensi sektor perusahaan b Jumlah Tenaga Kerja Besar kecilnya perusahaan dapat dilihat dari jumlah tenaga kerja yang bekerja pada suatu perusahaan. Perusahaan besar adalah perusahaan yang memiliki jumlah tenaga kerja lebih dari 99 orang, sedangkan perusahaan menengah memiliki pekerja antara 5 - 99 orang, dan perusahaan kecil memiliki tenaga kerja kurang dari 5 orang. Dari data yang telah dikumpulkan, ada dua perusahaan yang termasuk perusahaan besar yang menjadi pelanggan, selain itu ada 26 perusahaan yang termasuk perusahaan menengah dan sisanya yaitu 15 perusahaan adalah perusahaan kecil. Dari data yang ada dapat ditarik kesimpulan, bahwa perusahaan yang ikut andil dalam bisnis minyak kayu putih adalah perusahaan menengah. Perusahaan 60 menengah adalah perusahaan yang memiliki potensi yang cukup besar. Perusahaan tersebut rata-rata memiliki modal yang cukup dan pengetahuan yang luas untuk tetap bertahan pada bisnis reseller minyak kayu putih. Adapun diagram frekuensi jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12. Diagram frekuensi jumlah tenaga kerja c Omzet per Tahun Selain jumlah tenaga kerja, omzet per tahun pada perusahaan juga dapat menentukan besar kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan besar adalah perusahaan yang memiliki omzet lebih dari tiga milyar rupiah per tahun, sedangkan perusahaan menengah memiliki omzet antara 100 juta rupiah sampai tiga milyar rupiah per tahun, dan perusahaan kecil memiliki omzet kurang dari 100 juta rupiah per tahun. Dari data yang telah dikumpulkan, ada lima perusahaan yang termasuk perusahaan besar yang menjadi pelanggan, selain itu ada 20 perusahaan yang termasuk perusahaan menengah dan sisanya yaitu 18 perusahaan adalah perusahaan kecil. Berdasarkan data yang ada dapat ditarik kesimpulan, bahwa perusahaan yang ikut andil dalam bisnis minyak kayu putih adalah perusahaan menengah. Hal ini artinya bahwa minyak kayu putih ini 61 adalah contoh produk premium yaitu produk yang cukup mahal dan rata-rata perusahaan menengah dengan modal yang cukup dapat bertahan dan berkembang di bisnis minyak kayu putih. Adapun diagram frekuensi omzet per tahun dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13. Diagram frekuensi omzet per tahun

2. Aspek Konsumen