68 Secara rinci hasil dari 22 atribut produk minyak kayu putih yang
tercakup dalam survei kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut :
a. Aroma atau bau
Minyak kayu putih memiliki aroma bau wangi mirip sineol dengan flavor yang agak menyengat burning flavor dengan kesan
dingin. Aroma bau tersebut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pelanggan dalam mengkonsumsi minyak kayu putih.
Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan tingkat kepentingan atribut aroma bau oleh pelanggan.
Gambar 19. Grafik tingkat kepentingan pelanggan atribut aroma bau Pada Gambar 19, sebanyak 32 orang responden menyatakan bahwa
atribut aroma bau memegang peranan penting, tidak ada responden yang menyatakan kurang penting bahkan tidak penting. Pada tingkat
kepuasan, 39 orang responden menyatakan puas terhadap atribut aroma bau produk minyak kayu putih Perum Perhutani. Penilaian terhadap
tingkat kepuasan pelanggan pada atribut aroma dapat dilihat pada Gambar 20.
Bobot skor tingkat kepuasan pelanggan terhadap atribut aroma bau masih berada di bawah tingkat kepentingan terhadap atribut
aroma bau, hal ini disebabkan karena Perum Perhutani sebagai
69 produsen minyak kayu putih tidak melakukan pencampuran dengan
komponen lain, sehingga aromanya tetap alami.
Gambar 20. Grafik tingkat kepuasan pelanggan atribut aroma bau
b. Warna
Warna minyak kayu putih adalah hijau bening, yang disebabkan karena tembaga dari ketel-ketel penyulingan minyak kayu putih dan senyawa organik
yang kemungkinan adalah klorofil. Warna minyak kayu putih dapat dipucatkan dengan karbon aktif atau
melalui proses rektifikasi yang dapat mengeliminasi warna hijau menjadi lebih bening. Namun demikian pemberian karbon aktif maupun rektifikasi
tidak dilakukan oleh Perum Perhutani, sehingga warna minyak kayu putih produk Perum Perhutani yang dipasarkan memiliki warna alami.
Sebanyak 23 responden menyatakan bahwa atribut warna adalah atribut yang penting, sedangkan yang menyatakan bahwa atribut ini sangat penting
sebanyak 16 responden. Hanya 15 responden yang menyatakan cukup penting dan tiga responden menyatakan kurang penting. Melihat data tersebut, maka
dapat diketahui bahwa responden menganggap warna adalah atribut yang penting dan tetap diperhitungkan dalam memutuskan untuk mengkonsumsi
produk minyak kayu putih.
Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan tingkat kepentingan atribut warna oleh pelanggan.
70 Gambar 21. Grafik tingkat kepentingan pelanggan atribut warna
Sebanyak 39 responden menyatakan puas, 13 responden mengaku sangat puas, dan sisanya sebanyak lima orang menyatakan cukup puas.
Dibandingkan dengan tingkat kepentingan, maka tingkat kepuasan pelanggan terhadap atribut warna memiliki bobot warna yang lebih
tinggi. Ini berarti pihak Perum Perhutani berhasil memenuhi harapan pelanggan dari segi atribut warna. Penilaian terhadap tingkat kepuasan
pelanggan pada atribut warna dapat dilihat pada Gambar 22.
Gambar 22. Grafik tingkat kepuasan pelanggan atribut warna
c. Komposisi mutu produk atau kandungan sineol