56
Gambar 22. Sebaran status nelayan
4.5 Karakteristik Alat Tangkap
Terdapat tiga jenis perahu yang dipakai nelayan di perairan Sulawesi Selatan yaitu perahu motor, motor tempel dan kapal motor. Perahu
motor adalah perahu yang memiliki mesin. Sebagian perahu bermotor dipasangi mesin dalam, yang lain memiliki mesin tempel yang dipasang di bagian belakang,
memuat mesin pembakaran dalam, kotak gigi dan baling-baling dalam sebuah unit portabel. Mesin dalamtempel memuat cangkokan pembangkit listrik dan
tempel, dan mesin pembakaran dalaman dipasang di dalam perahu, sedangkan kotak gigi dan baling-baling di luar. Kapal motor motor ship adalah kapal yang
mempunyai mesin pembakaran dalam, biasanya mesin diesel. Penamaan kapal motor motor ship dalam istilah internasional biasanya disingkat manjadi MS.
Jenis perahu nelayan Sulawesi Selatan, sebagian besar 72.57 menggunakan kapal motor, dan diikuti dengan 16.81 nelayan menggunakan
motor tempel, dan 10.62 nelayan menggunakan perahu motor, sebagian besar nelayan Sulawesi Selatan menggunakan kapal motor.
Tabel 11 Sebaran jumlah nelayan berdasarkan jenis perahu yang dimiliki
Kategori Jumlah
Orang
1. Perahu motor 12
10.62 2. Motor tempel
19 16.81
3. Kapal motor 82
72.57 Total
113 100
Sumber : DKP, Provinsi Sulawesi Selatan, 2011
57
Bobot perahu yang dimiliki oleh nelayan di Sulawesi Selatan pada umunya kurang dari 5 GT 80.53. Hal ini menunjukkan adanya keterbatasan daya
jangkau kapal jarak 4 mil dari garis pantai. Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, kapal yang memiliki kapasitas 30 GT gross tonase, tidak boleh
beroperasi di wilayah penangkapan kategori kurang 4 mil dari garis pantai. Demikian pula kapal yang di bawah 30 GT, tidak boleh masuk ke wilayah
kategori tiga atau zona ekonomi eksklusif, karena bisa berbahaya. Tabel 12 Sebaran jumlah nelayan berdasarkan bobot perahu yang dimiliki
Kategori Jumlah
Orang
1. 5 GT 91
80.53 2. 5-9 GT
20 17.7
3. 10-30 GT 1
0.88 4. 30 GT
1 0.88
Total 113
100 Sumber : DKP, Provinsi Sulawesi Selatan, 2011
4.6 Alat Tangkap Perikanan
Alat tangkap perikanan yang ditemukan di Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan jenisnya, terdiri dari 10 sepuluh kelompok yaitu : 1 jaring lingkar
surrounding nets; 2 pukat tarik seine nets, 3 pukat hela trawls, 4 penggaruk dredges, 5 jaring angkat lift nets; 6 alat yang dijatuhkan falling
gears; 7 jaring insang gillnets and entangling nets; 8 perangkap traps; 9 pancing hooks and lines; dan 10 alat penjepit dan melukai grappling and
wounding. Pengaturan tata pengoperasian dari 10 kelompok alat tangkap ikan tersebut diatur sebagai berikut :
1. Jaring lingkar surrounding nets Pengoperasian alat penangkapan ikan jaring lingkar dilakukan dengan cara
melingkari gerombolan ikan yang menjadi sasaran tangkap untuk menghadang arah renang ikan sehingga terkurung di dalam lingkaran jaring.
Pengoperasiannya dilakukan pada permukaan sampai dengan kolom perairan yang mempunyai kedalaman yang cukup kedalaman jaring ≤ 0,75
kedalaman perairan, umumnya untuk menangkap ikan pelagis.
2. Pukat tarik seine nets
Pengoperasian alat penangkapan ikan pukat tarik dilakukan dengan cara melingkari gerombolan ikan pelagis atau ikan demersal dengan
menggunakan kapal atau tanpa kapal. Pukat ditarik kearah kapal yang sedang berhenti atau berlabuh jangkar atau ke daratpantai melalui tali
selambar di kedua bagian sayap. Pengoperasiannya dilakukan pada