Produksi Perikanan Tangkap Model Of Sustainable Fishing Management In South Sulawesi
50
Selama periode tujuh tahun terakhir jumlah nelayan mengalami fluktuasi yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan metode
penghitungan jumlah nelayan, yaitu dari penghitungan dengan pendekatan RTPPP menjadi penghitungan dengan pendekatan jenis alat penangkap ikan
utama serta jenis dan ukuran kapal penangkap ikan, mulai tahun 2005. Jumlah nelayan laut pada periode yang sama turun rata-rata sebesar
0,40 per tahun, yaitu dari 206.368 orang pada tahun 2003 menjadi 137.695 orang pada tahun 2010, jumlah nelayan perairan umum juga mengalami
penurunan rata-rata sebesar 5 per tahun. Jumlah nelayan laut pada tahun 2005 merupakan jumlah nelayan terendah yang dicapai dalam periode yang
sama yaitu, sebanyak 137.695 orang, sedangkan jumlah nelayan laut tertinggi dicapai pada tahun 2003, yaitu sebanyak 206.368 orang.
Sebagian besar nelayan di laut adalah nelayan penuh yang seluruh waktu kerjanya digunakan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan. Jumlah
nelayan di laut untuk kategori nelayan penuh meningkat rata-rata 0,26 per tahun. Sedangkan jumlah nelayan sambilan utama dan nelayan sambilan
tambahan mengalami penurunan masing-masing turun rata-rata sebesar 0,41 per tahun dan 0,47 per tahun Jumlah nelayan perairan umum pada tahun 2003
sebanyak 206.368 orang dan berfluktuasi pada periode tahun 2003 - 2010. Jumlah nelayan pada tahun 2010 menjadi sebanyak 137.695 orang dan ini
merupakan jumlah nelayan perairan umum terendah sejak tahun 2000. Gambar 17. Jumlah nelayan Sulawesi Selatan tahun 2003 - 2010
51
Sedangkan jumlah nelayan perairan umum tertinggi dicapai pada tahun 2003, yaitu sebanyak 206.368 orang.