atau  diproses  oleh  lembaga  pemerintahan  atau  berdasarkan  prosedur  yang ditetapkan  oleh  pemerintah;  dan  2  bersifat  memaksa  atau  berpengaruh
terhadap  tindakan  pribadi  masyarakat  luas  public.  Kebijakan  privat  adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga swasta dan tidak bersifat
memaksa kepada orang lain atau lembaga lain. Analisis  kebijakan  adalah  sebuah  disiplin  ilmu  sosial  terapan  yang
menggunakan berbagai metode penelitian dan argumentasi untuk menghasilkan dan memindahkan informasi yang ada hubungannya dengan kebijakan sehingga
dapat  dimanfaatkan  di  tingkat  politik  dalam  rangka  memecahkan  masalah masalah  kebijakan.  Analisis  kebijakan  adalah  suatu  bentuk  analisis  yang
menghasilkan  dan  menyajikan  informasi  sedemikian  rupa  sehingga  memberi landasan  bagi  pembuat  kebijakan  dalam  mengambil  keputusan  Dunn  1998.
Analisis kebijakan dilakukan untuk menentukan alternatif kebijakan terbaik guna mengatasi permasalahan atau untuk mencapai sejumlah tujuan yang diinginkan.
Analisis  kebijakan  tidak  hanya  membatasi  diri  pada  pengujian-pengujian teori  deskriptif  umum  maupun  teori-teori  ekonomi,  karena  masalah-masalah
kebijakan cukup kompleks. Oleh karena itu, teori-teori semacam ini sering gagal untuk  memberikan  informasi  yang  memungkinkan  para  pengambil  keputusan
mengendalikan  dan  memanipulasi  proses  kebijakan.  Analisis  kebijakan  juga menghasilkan  informasi  yang  ada  hubungannya  dengan  kebijakan  yang  dapat
dimanfaatkan  untuk  memecahkan  masalah.  Selain  itu,  analisis  kebijakan  juga menghasilkan  informasi  mengenai  nilai-nilai  dan  arah  tindakan  yang  lebih  baik.
Dengan  demikian,  analisis  kebijakan  meliputi  evaluasi  maupun  anjuran kebijakan.
2.8  Penelitian Terdahulu
Penelitian  yang  dilakukan  mempunyai  topik  mengenai  model  pengelolaan perikanan tangkap berkelanjutan di Sulawesi Selatan. Komponen yang dilakukan
kajian  meliputi  :  1  pemanfaatan  sumberdaya  perikanan  tangkap;  2 keberlanjutan  pengelolaan  sumberdaya  perikanan  tangkap;  merumuskan  model
pengelolaan  perikanan  tangkap  berkelanjutan;  dan  4  menganalisis  kebijakan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap di Sulawesi Selatan.
Adapun penelitian terdahulu yang telah dilakukan, terkait dengan penelitian yang dilakukan sebagai berikut :
Tabel  1.  Hasil penelitian terdahulu
Peneliti Judul
Metode Hasil
1.  Metcalf,  Gaughan dan Shaw  2009
Conceptual models for Ecosystem Based
Fisheries Managemnt EBFM in Western
Australia Risk
Assessment Method
dan Qualitative  Modelling
Method Diperoleh  lima  sistem
pengelolaan yang
merupakan bagian dari ekosistem,
yang  diidentifikasikan dalam  kondisi  resiko
tinggi
dan atau
merupakan prioritas
utama  sebagai  model yang  akan  dihasilkan.
Model  yang  dihasilkan mengilustrasikan
kebutuhan
informasi terkait
pengaruh terhadap
perubahan dalam  perikanan  dan
ketersediaan ikan
yang  berakibat  pada pengelolaan perikanan
2.  Pomeroy,  Garces Pido,
Geronimo 2009
Ecosystem-based fisheries management
in small –scale tropical
marine fisheries: Emerging models of
governance arrangements in
Philippines Pendekatan
analisis yang  telah  dilakukan
untuk pengelolaan
sumberdaya perikanan  dalam  level
multi-jurisdictional Hasil
penelitian menunjukkan  bahwa
ada  lima  perbedaan dalam
susunan pemerintahan,
yaitu: kluster
dan aliansi
kotamadya untuk
integrasi  pengelolaan sumberdaya
pesisir; seluruh  kota  FARMC
dan  kluster  Barangay FARMC;
Integrasi perikanan  dan  Dewan
pengelolaan  Aquatic; Dewan
Pengelolaan Teluk;
IFARMC daerah
3.  Rusmilyansari, Wiryawan,
Haluan dan Simbolon 2011
Model Pengelolaan Konflik Perikanan
Tangkap di Periran Kalimantan Selatan
Survei PISCES participatory
institutional survei and conflict
evaluated
exercise dan survei persepsi
Model proses pengelolaan konflik
perikanan tangkap dapat dilakukan
secara  efektif  setelah penyebab  konflik  dan
teknik  resolusi  konflik teridentifikasi
4.  Astariani, Haluan, Sugeng
2009 Pengembangan
Perikanan Tangkap Berbasis Code of
Conduct For Responsible fisheries
CCRF di Perairan Ternate Provinsi
Maluku Utara Survey
secara purposive
Strategi pengembangan
perikanan tangkap
berbasis  CCRF  dapat dilakukan
melalui penentuan  kriteria
– kriteria
unit penangkapan
5.  Hamdan, Monintja,
Purwanto, Budiharsono,
Purbayanto 2007
Analisis Kebijakan Pengelolaan
Perikanan Tangkap Berkelanjutan Di
Kabupaten Indramayu Rapid Appraisal for
Fisheries RAPFISH dan Data Envelope
Analysis DEA Status perikanan
tangkap di Kabupaten Indramayu tidak
berkelanjutan baik ditinjau dari aspek
ekologi, ekonomi, sosial,
teknologi, etika maupun kelembagaan
dilanjutkan