Pelanggaran hukum dalam pemanfaatan perikanan tangkap.

110 perikanan tangkap; H Pelanggaran hukum dalam pemanfaatan perikanan tangkap; J Kebijakan pengelolaan perikanan tangkap; dan K Koordinasi instansi pemerintah. Model pengelolaan perikanan tangkap berkelanjutan di Provinsi Sulawesi Selatan M dapat digambarkan sebagai hubungan fungsi M = f O, T, P, H, J, K. Model pengelolaan perikanan tangkap berkelanjutan di Provinsi Sulawesi Selatan adalah model yang disusun dalam upaya meningkatkan atau menjamin adanya pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap yang berkelanjutan melalui menjaga atau meningkatkan kinerja faktor-faktor dominan yang berpengaruh terhadap nilai indeks keberlanjutannya. Model yang berkelanjutan disusun melalui tiga skenario yaitu : Skenario I Pesimis; Skenario II Moderat; dan Skenario III Optimis. Skenario pesimis merupakan skenario model tanpa adanya intervensi perbaikan kinerja atribut. Skenario moderat merupakan skenario model pengelolaan yang dilakukan dengan perbaikan kinerja faktor kunci dominan yang dilakukan dengan perbaikan kinerja menjadi setingkat lebih baik. Skenario optimis dilakukan dengan memberikan intervensi pada faktor kunci dominan menjadi dua tingkat lebih baik atau kalau kinerjanya sudah maksimal maka mempertahankan kinerja yang sudah maksimum tersebut. Tabel 18 Kondisi faktor kunci faktor dominan dan kemungkinan perubahan masa yang akan datang dalam pengelolaan perikanan tangkap di Provinsi Sulawesi Selatan No Faktor Dominan key factor Kemungkinan Terjadi Perubahan ke Depan A B C 1 Orientasi pasar hasil perikanan tangkap. 2 Orientasi pasar lokal, kabupaten, provinsi, nasional dan internasional. 2 Orientasi pasar lokal, kabupaten, provinsi, nasional dan internasional. 2 Orientasi pasar lokal, kabupaten, provinsi, nasional dan internasional. Tinggi Tinggi Tinggi 2 Tingkat penutupan karang. 0-24 1 25-49,9 2 50-74,9 Rusak Sedang Baik 3 Pemanfaatan perikanan tangkap. 2 Pemanfaatan 50-100 daya dukung 3 Pemanfaatan 0-50 daya dukung 3 Pemanfaatan 0-50 daya dukung Tangkap penuh Tangkap kurang Tangkap kurang 4 Pelanggaran hukum dalam pemanfaatan perikanan tangkap. 1 2 Sangat Tinggi Tinggi Kurang 5 Kebijakan pengelolaan perikanan tangkap. 1 Kurang memadai 2 Cukup memadai 3 Sangat Memadai 111 6 Koordinasi instansi pemerintah Masih lemah 1 Kurang baik 2 Sedangcukup baik Buruk Kurang Cukup Baik Keterangan : A : kondisi eksisting skenario I pesimis B : skenario II moderat C : skenario III optimis 0 - 2 : nilai skoring atribut faktor kunci dominan atau kinerja saat ini. Skenario ini merupakan kombinasi dari beberapa keadaan variabel kunci yang mungkin terjadi di masa mendatang dikurangi dengan kombinasi keadaan yang tidak mungkin terjadi secara bersamaan. Skenario yang dibangun untuk pengembangan kebijakan pengelolaan berkelanjutan di Provinsi Sulawesi Selatan dilakukan dengan menggunakan tiga skenario yaitu skenario I pesimis, II moderat, dan III optimis. Skenario pengembangan kebijakan dilakukan dengan melakukan intervensi perbaikan kinerja faktor kunci. Perbaikan dilakukan dengan meningkatkan nilai skor terhadap faktor penting tersebut. Selanjutnya pada faktor-faktor pengungkit leverage pada masing-masing dimensi keberlanjutan dibuat kondisi yang mungkin terjadi di masa depan. Skenario kemudian disimulasikan melalui analisis MDS untuk menilai kembali peningkatan indeks keberlanjutannya. Hasil skenario pengembangan kebijakan berkelanjutan disajikan pada Tabel 19. Tabel 19 Nilai indeks keberlanjutan perdimensi berdasarkan skenario pengembangan kebijakan No Dimensi Tingkat Keberlanjutan Skenario I Pesimis Skenario II Moderat Skenario III Optimis 1 Ekologi 49,07 51,11 52,37 2 Ekonomi 53,13 53,13 53,13 3 Sosial 60,92 60,92 60,92 4 Kelembagaan dan etika 46,93 52,21 55,46 5 Teknologi dan infrastruktur 48,35 48,35 48,35 Berdasarkan nilai indeks keberlanjutan per dimensi berdasarkan skenario pengembangan kebijakan diperoleh hasil sebagai berikut : a. Skenario I Pesimis merupakan skenario kebijakan berdasarkan kondisi eksisting tanpa melakukan intervensi terhadap faktor dominan. Pada skenario I, tiga dimensi utama dalam penentuan keberlanjutan yaitu dimensi ekologi, ekonomi dan sosial, terdapat satu dimensi yaitu dimensi ekologi yang memiliki nilai dibawah 50. Kondisi ini mengindikasikan pada skenario I pesimistis, perikanan tangkap di Sulawesi Selatan memiliki status tidak berkelanjutan.