Perikanan Tangkap Ramah Lingkungan
4. Kebijakan eksploitasi dan konservasi perikanan didasarkan data yang akurat dan dengan memperhatikan kearifan tradisional yang telah berkembang di
masyarakat. 5. Pengambilan keputusan dalam pengelolaan perikanan dilakukan dengan
data yang akurat dan mengambil tindakan untuk tetap melindungi keberadaan sumberdaya perikanan walaupun kurang didukung dengan data
dimaksud. 6. Penggunaan alat tangkap ikan secara selektif sehingga dapat memelihara
keragaman biota, struktur populasi dan ekosistem perairan serta kualitas ikan terlindungi.
7. Eksploitasi sumberdaya perikana harus dilakukan secara baik cara-cara tertentu sehingga dapat dihindarkan menurunnya kualitas ikan hasil
tangkapan dan praktik-praktik pemborosan serta dampak negative terhadap lingkungan.
8. Semua habitat perikanan baik habitat laut maupun daratan harus dilindungi untuk menjaga keberlangsungan sumberdaya perikanan.
9. Negara menjamin pengelolaan sumberdaya alam perikanan yang terintegrasi dengan pengelolaan kawasan pantai untuk kepentingan sumberdaya
perikanan. 10. Kerangka kerja penegakan jaminan pemenuhan dan pelaksanaan
pelestarian, manajemen dan mekanisme yang efektif untuk memantau dan mengontrol aktivitas-aktivitas kapal ikan.
11. Negara harus melakukan pengawasan yang efektif terhadap perijinan kapal- kapal ikan yang berperasi.
12. Peningkatan kerjasama sub regional maupun regional untuk mendorong pelestarian dan pengelolaan sumberdaya perikanan.
13. Negara harus mempraktekkan secara transparan dan ketepatan waktu atas penyelesaian masalah yang bersifat mendesak.
14. Perdagangan internasional ikan segar harus sesuai dengan prinsip, hak dan kewajiban yang tercantum dalam kesepakatan WTO dan kesepakatan
internasional. 15. Negara berkewajiban mencegah terjadinya sengketa dalam praktek dan
aktivitas perikanan. 16. Negara berkewajibam meningkatkan kesadaran tanggung jawab bagi
pekerja perikanan dan nelayan melalui pendidikan dan pelatihan.
17. Negara menjamin penyediaan prasarana perikanan fasilitas, perlengkapan yang memungkinkan kondisi kerja yang aman, sehat dan terbuka serta
berstandar internasional. 18. Negara menjamin terpenuhinya hak nelayan dan pekerja perikanan,
khususnya nelayan subsisten menangkap ikan hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun melindungi daerah tangkapan
tradisional. 19. Negara dapat mengembangkan perikanan budidaya air sebagai sarana untuk
diversifikasi pangan dan pendapatan, tanpa mengancam kelestarian lingkungan dan tidak berdampaknegatif bagi masyarakatlokal tradisional.
Disamping ke-19 prinsip tersebut, CCRF juga menekankan perlunya penanganan pascapanen, dan pengelolaan perikanan secara terpadu, serta
perlindungan terhadap hak-hak khusus kepada masyarakat pantai atas daerah tertentu yang merupakan wilayah perairan di sekitar desa masyarakat lokal.
Pengelolaan dan pengembangan perikanan tangkap berkelanjutan memiliki karakteristik Monintja 2001, yaitu :
a. Proses penangkapan yang ramah lingkungan, yaitu 1 selektivitas tinggi, 2 hasil tangkapan yang terbuang rendah, 3 tidak membahayakan
keanekaragaman hayati, 4 tidak menangkap jenis-jenis ikan yang dilindungi, 5 tidak membahayakan habitat, 6 tidak membahayakan
kelestarian sumberdaya ikan target, 7 tidak membahayakan keselamatan nelayan, dan 8 memenuhi CCRF.
b. Volume produksi tidak berfluktuasi drastis suplai seimbang. c. Adanya jaminan pasar.
d. Usaha penangkapan ikan masih menguntungkan. e. Tidak menimbulkan perpecahan di dalam masyarakat konflik sosial dan
memenuhi persyaratan legal ijin dari pemerintah. Penangkapan ikan telah berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi
dan keterbatasan kelimpahan sumberdaya perikanan tangkap. Metode penangkapan ikan yang ramah lingkungan telah dikembangkan sesuai dengan
tuntutan dunia internasional yang mulai mengecam danmengancam akan memboikot ekspor ikan dari negara yang penangkapannya masih merusak
lingkungan. Mengingat sektor perikanan yang memberikan devisa yang cukup besar bagi Indonesia sudah seharusnya penerapan penangkapan yang merusak
lingkungan dihapuskan di negara ini. Kriteria teknologi penangkapan ikan ramah
lingkungan terdiri dari antara lan memilki 1 Selektifitas tinggi, 2 Tidak destruktif terhadap habitat, 3 Tidak membahayakan nelayan operator, 4
Menghasilkan ikan bermutu baik, 5 Produk tidak membahayakan kesehatan konsumen, 6 Minimum hasil tangkapan yang terbuang, 7 Dampak minimun
terhadap keanekaragaman sumberdaya hayati, 8 Tidak menangkap spesies yang dilindungi atau terancam punah, 9 Diterima secara sosial.