Kesimpulan Saran Model Of Sustainable Fishing Management In South Sulawesi
                                                                                Lampiran  1   Nilai peluang probability value dari pearson correlations Variabel
Illegal Fishing
1.  Pengalaman Nelayan 0.03
2.  Rata-rata Produksi Ikan 0.01
3.  Jumlah Total Ikan 0.01
4.  Total Biaya  Variabel 0.00
5.  Total Biaya Tetap 0.00
6.  Total Biaya  Investasi 0.00
7.  Pengetahuan Dasar Hukum 0.16
8.  Pengetahuan Terumbu Karang 0.00
130
Lampiran  2   Multiple regression linear analysis Regression
Notes
Output Created 02-Nov-2012 19:14:04
Comments Input
Data D:\JoB\PR
Deadline\AndiZainal\Olah Data Pa AndiZainal\last corr.sav
Active Dataset DataSet1
Filter none
Weight none
Split File none
N of Rows in Working Data File
113 Missing Value
Handling Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on cases
with no missing values for any variable used.
Syntax REGRESSION
MISSING LISTWISE STATISTICS COEFF OUTS R
ANOVA CRITERIA=PIN.05
POUT.10 NOORIGIN
DEPENDENT KategoriIllegalFishing
METHOD=ENTER biaya PDH PTK.
Resources Processor  Time
00:00:00.109 Elapsed  Time
00:00:00.125 Memory   Required
1940 bytes Additional  Memory
Required for  Residual Plots
0 bytes
131
Variables EnteredRemoved
b
Model Variables
Entered Variables
Removed Method
1 PTK, PDH,
biaya
a
. Enter a. All requested variables entered.
b. Dependent  Variable: Kategor iIllegal Fishing
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.389
a
.151 .128
.43706 a. Predictors: Constant, PTK, PDH, biaya
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 3.709
3 1.236
6.472 .000
a
Residual 20.822
109 .191
Total 24.531
112 a. Predictors: Constant, PTK, PDH, biaya
b. Dependent  Variable: Kategor iIllegal Fishing
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.828 .075
11.035 .000
biaya -3.307E-9
.000 -.340
-3.179 .002
PDH -.026
.021 -.108
-1.217 .226
PTK -.008
.021 -.043
-.396 .693
a. Dependent  Variable:  Kategori iIllegal Fishing
132
Lampiran  3  Tujuan pemberantasan illegal fishing
Tujuan Pemberantasan Illegal Fishing T1
Menegakkan  kedaulatan  negara  atas  wilayah  perairan  dari  gangguan yang merusak SDA laut
T2 Menegakkan UU Perikanan dan Kelautan
T3 Menjamin  kelangsungan    biota  laut  dan  ekosistem  kelautan    dan    tidak
terjadi over fishing T4
Mengendalikan  pemanfaatan SDA kelautan  dengan  membatasi  jumlah tangkapan  ikan yang beroperasi di laut Indonesia
T5 Terlaksananya  pembangunan  kelautan  berwawasan  lingkungan
T6 Meningkatkan  penghasilan  nelayan di Indonesia
T7 Mencegah  penangkapan  ikan  secara  liar  yang  menggunakan    alat
tangkap  kimia  beracun
Lampiran 4   Matrix tujuan  pemberantasan  illegal fishing
T1 T2
T3 T4
T5 T6
T 7 T1
X V
V X
X X
T2 X
V V
X O
X T3
X X
X X
O X
T4 A
O X
A O
X T5
X X
X A
X X
T6 O
O X
X A
O T7
X X
X O
X O
Lampiran  5   Struktur  tujuan  pemberantasan illegal fishing hasil   pengolahan
ISM VAXO struktur dari tujuan
133
Lampiran  6   Kendala pemberantasan illegal fishing
Kendala Dalam Pemberantasan Illegal Fishing K1  Lemahnya Pengawasan  dari  aparatur  pemerintah
K2  Sarana  dan  prasarana K3  Lemahnya  kordinasi  antar  aparat
K4  Kesadaran  Nelayan K5  Kurang  informasi pengetahuan yang   sampai  kepada  nelayan
K6  Efek    jera  dari  sanksi hukum Lampiran 7   Matrix kendala  pemberantasan illegal fishing
K1 K2
K3 K4
K5 K6
K1 X
X O
X X
K2 A
O O
X O
K3 X
V O
X V
K4 X
O O
X X
K5 X
O A
X X
K6 X
O X
O X
Lampiran 8  Struktur  kendala  pemberantasan  illegal fishing hasil  pengolahan ISM VAXO struktur  dari  kendala
134
Lampiran  9   Aktor  pemberantasan  illegal fishing
Aktor Dalam Pemberantasan Illegal Fishing A1  Nelayan
A2  LSM A3  Polisi  perairan
A4  Dinas  Perikanan A5  Industri  Perikanan
Lampiran  10   Matrik aktor  pemberantasan  illegal fishing
A1 A2
A3 A4
A5 A1
X X
X O
A2 X
X X
V A3
X O
X V
A4 X
X A
X A5
X O
O X
Lampiran  11    Struktur    aktor    pemberantasan    illegal  fishing  hasil    pengolahan
ISM VAXO struktur  dari  aktor
135
Lampiran 12   Tabel analisis prospektif
136
Lampiran 13  Tabel analisis prospektif pengaruh tidak langsung dan total
137
Tabel lanjutan analisis prospektif pengaruh tidak langsung dan total
138
Lampiran  14   Tabel analisis prospektif penyimpanan
139
Tabel lanjutan analisis prospektif penyimpanan
140
MODEL PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP BERKELANJUTAN DI SULAWESI SELATAN
Abstrak Penelitian  model  pengelolaan  perikanan tangkap berkelanjutan di  Provinsi
Sulawesi  Selatan  dilaksanakan  di  tiga  kabupaten  yakni  Kabupaten  Pangkep, Kabupaten  Takalar  dan  Kapaten  Bulukumba.  Tujuan  penelitian  adalah:
1  menganalisis  pemanfaatan  sumberdaya  perikanan  tangkap;  2  menganalisis keberlanjutan  pengelolaan  sumberdaya  perikanan  tangkap;  3  merumuskan
model  pengelolaan  perikanan  tangkap  berkelanjutan;  dan  4  menganalisis kebijakan  pengelolaan  sumberdaya  perikanan  tangkap  di  Sulawesi  Selatan.
Pelaksanakan penelitian  sejak bulan  Februari  sampai  Oktober  2011.  Jenis  data yang  dipergunakan  berupa  data  primer  dan  sekunder.  Analisis  data
menggunakan  metode  Rapfish  dan  Multi  Dimensional  Scaling  MDS.  Analisis Rapfish digunakan untuk mengetahui indeks tingkat keberlanjutan pada kegiatan
perikanan tangkap dari berbagai dimensi dan MDS digunakan untuk mengetahui pengelolaan  perikanan  tangkap  keberlanjutan  di  Sulawesi  Selatan.  Hasil
penelitian  menunjukkan  bahwa  berdasarkan  hasil  analisis  Rapfish  yang dilakukan secara parsial pada setiap dimensi diperoleh nilai indeks keberlanjutan
untuk  masing-masing  dimensi,  sebagai  berikut  :  a  Dimensi  Ekologi  sebesar 49,07  berarti  kurang  berkelanjutan,  b  Dimensi  Ekonomi  sebesar  53,13  berarti
cukup  berkelanjutan,  c  Dimensi  Sosial  sebesar  60,92  berarti  cukup berkelanjutan, d Dimensi Kelembagaan dan Etika sebesar 46,93 berarti kurang
berkelanjutan,  e  Dimensi  Teknologi  dan  Infrastruktur  sebesar  48,35  berarti kurang  berkelanjutan.  Kesimpulan  dari  penelitian  ini  nilai  indeks  keberlanjutan
perikanan  tangkap  di  Sulawesi  Selatan  kurang  berkelanjutan,    serta  skenario optimis merupakan skenario model pengelolaan perikanan tangkap berkelanjutan
di  Provinsi  Sulawesi  Selatan,  karena    skenario  ini  merupakan  pengembangan model yang paling realistis untuk dilakukan secara terintegratif.
Kata  Kunci  :  Sulawesi  Selatan,  pengelolaan  perikanan  tangkap  berkelanjutan,
Rapfish, Multi Dimensional Scaling, skenario optimis.
ABSTRACT
ANDI ZAINAL. MODEL OF SUSTAINABLE FISHING MANAGEMENT IN SOUTH SULAWESI. Supervised by ETTY RIANI, SETYO BUDI SUSILO and FREDINAN
YULIANDA
Research  on  sustainable  fishing  management  in  South  Sulawesi  was carried out in three regencies, namely Pangkep Regency, Takalar Regency and
Bulukumba Regency. The aim of the research was 1 to analyze fishing resource used; 2 to determine the index value and the status of sustainable fishing; 3 to
formulate the model for managing sustainable fishing; and 4 to formulated  policy for managing sustainable fishing in South Sulawesi. The research was carried out
from February to October 2011. The types of data used were primary as well as secondary data. The data were analyzed using the Rapfish method and the Multi
Dimensional Scaling MDS. The Rapfish method was used to find out the index of  sustainable  level  of  the  fishing  activities  from  various  dimensions,  whereas
MDS was used to know sustainable fishing management in South Sulawesi. The results  of  the  research  showed  that  based  on  the  rapfish  analyses  that  was
carried  out  partially  on  every  dimension  the  sustainable  index  value  for  each dimension was as follows: a Ecological dimension was 49.07, which shows less
sustainable, b Economical dimension was  53.1, which means quite sustainable, c  Social  dimension  60.93,  which  means  quite  sustainable,  d  Institutional  and
ethical  dimension  46.93,  which  means  less  sustainable,  e  Technological  and infrastructure  dimension  48.35,  which  means  less  sustainable.  From  the
research,  it  can  be  seen  that  the  sustainable  index  value  of  fishing  in  South Sulawesi  is  less  sustainable.  The  optimistic  scenario  is  the  model  scenario  for
sustainable fishing management in South Sulawesi Province, since this scenario is the most realistic model development to be carried out in an integrated manner
Key  Words  :  South  Sulawesi,  sustainable  fishing  management,  Rapfish,  Multi
Dimensional Scaling, optimistic scenario.
RINGKASAN
ANDI ZAINAL. Model Pengelolaan Perikanan Tangkap Berkelanjutan di Sulawesi Selatan.  Dibimbing  oleh  ETTY  RIANI,  SETYO  BUDI  SUSILO  dan  FREDINAN
YULIANDA
Perikanan  tangkap  di  Sulawesi  Selatan  belum  menggunakan  dimensi keberlanjutan,  yaitu  keberlanjutan  ekonomi  profit,  keberlanjutan  kehidupan
sosial  people,  dan  keberlanjutan  ekologi.  Padahal  ketiga  dimensi  tersebut saling  mempengaruhi.  Berangkat  dari  fakta  tersebut  tujuan  penelitian  adalah  :
1  menganalisis  pemanfaatan  sumberdaya  perikanan  tangkap;  2  menganalisis keberlanjutan  pengelolaan  sumberdaya  perikanan  tangkap;  3  merumuskan
model  pengelolaan  perikanan  tangkap  berkelanjutan;  dan  4  menganalisis kebijakan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap di Sulawesi Selatan
Penelitian  ini  dilaksanakan  di  tiga  kabupaten  di  Sulawesi  Selatan  yakni Kabupaten  Pangkep,  Kabupaten  Takalar  dan  Kabupaten  Bulukumba.  Alasan
pemilihan  lokasi  ada  2  hal  yakni  berdasarkan  tingkat  kejadian  kasus  dan keterwakilan secara geografis. Kasus pelanggaran hukum paling sering terjadi di
lokasi  tersebut  dan  secara  geografis  Kabupaten  Pangkep  mewakili  Laut Makassar,  Kabupaten  Takalar  mewakili  Laut  Flores  dan  Kabupaten  Bulukumba
mewakili  Teluk  Bone.    Penelitian  dilaksanakan  mulai  bulan  Februari  hingga Oktober 2011. Jenis data yang dipergunakan berupa data primer dan sekunder.
Analisis data menggunakan metode rapfish dan multidimensional scaling MDS. Analisis Rapfish digunakan untuk mengetahui indeks tingkat keberlanjutan pada
kegiatan  perikanan  tangkap  dari  berbagai  dimensi  dan  MDS  digunakan  untuk mengetahui keberlanjutan pengelolaan perikanan tangkap di Sulawesi Selatan.
Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  berdasarkan  hasil  analisis  Rapfish yang  dilakukan  secara  parsial  pada  setiap  dimensi  diperoleh  nilai  indeks
keberlanjutan untuk masing-masing dimensi, sebagai berikut : a.  Dimensi  Ekologi  sebesar  49,07 berarti  kurang berkelanjutan    indeks  terletak
antara 25,00  - 50,00. b.  Dimensi Ekonomi sebesar 53,13 berari cukup berkelanjutan indeks di antara
nilai 50,00- 74,99. c.  Dimensi  Sosial  sebesar  60,92  berarti  cukup  berkelanjutan  indeks  terletak
antara 50,00 – 74,99.
d.  Dimensi  Kelembagaan  dan  Etika  sebesar  46,93  berarti  kurang  berkelanjutan indeks terletak antara 25,00-49,99.
e.  Dimensi  Teknologi  dan  Infrastruktur  sebesar  48,35  berarti  kurang berkelanjutan indeks terletak antara 25,00 - 50,00.
Model Pengelolaan Perikanan Tangkap Berkelanjutan di Provinsi Sulawesi Selatan  adalah model  yang  disusun  dalam upaya meningkatkan  atau menjamin
adanya pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap yang berkelanjutan melalui menjaga  atau  meningkatkan  kinerja  faktor-faktor  dominan  yang  berpengaruh
terhadap  nilai  indeks  keberlanjutannya.  Model  yang  berkelanjutan  disusun melalui  tiga  skenario  yaitu  Skenario  I  Pesimis,  Skenario  II  Moderat,  dan
Skenario III Optimis.
Skenario  model  pengelolaan  yang  paling  memungkinkan  ditempuh  untuk meningkatkan keberlanjutan perikanan tangkap di Provinsi Sulawesi Selatan saat
ini  adalah  dengan  Skenario  III  sehingga  mampu  meningkatkan  tingkat kerberlanjutan  dari  50,76  cukup  berkelanjutan  menjadi  52,34  cukup
berkelanjutan.  Walaupun  dengan  menggunakan  Skenario  III  tingkat keberlanjutan  dimensi  teknologi  dan  infrastruktur  relatif  masih  rendah  48,35
kurang berkelanjutan.  Kondisi  ini memperlihatkan bahwa tingkat pemanfaatan perikanan  tangkap  di  Provinsi  Sulawesi  Selatan  perlu  segera  dikendalikan  agar
daya  dukung  ekosistem  perikanan  tangkap  tidak  terus  mengalami  penurunan hingga mengarah kepada kondisi yang lebih buruk.
Kesimpulan  dari  penelitian  ini  bahwa  nilai  indeks  keberlanjutan  perikanan tangkap  di  Sulawesi  Selatan  kurang  berkelanjutan,    serta  dipilihnya  skenario
optimis  untuk  keberlanjutan  perikanan  tangkap  di  Sulawesi  Selatan  sebab merupakan  skenario  paling  realisitis  untuk  dilakukan.  Disarankan  untuk
diberlakukan kebijakan dan pengawasan yang ketat terhadap faktor penghambat kelestarian  pengelolaan  perikanan  tangkap  berkelanjutan,  dan  kebijakan  yang
sudah ada mesti diimplementasikan.
Kata  Kunci  :  Sulawesi  Selatan,  pengelolaan  perikanan  tangkap  berkelanjutan, Rapfish, Multi Dimensional Scaling, skenario optimis
ANDI ZAINAL. MODEL OF SUSTAINABLE FISHING MANAGEMENT IN SOUTH SULAWESI. Supervised by ETTY RIANI, SETYO BUDI SUSILO and FREDINAN
YULIANDA
SUMMARY
Fishing  in  South  Sulawesi  has  not  used  sustainable  dimensions,  namely economical  sustainability  profit,  social  sustainability  people,  and  ecological
sustainability.  In  fact  the  three  dimensions  have  affected  one  another.  Fishing that is not sustainable can be found at Pangkep Regency, Takalar Regency and
Bulukumba  Regency.  Criminal  cases  of  fishing,  such  as  fish  bombing,  often happen  in  those  locations.  The  aim of  the  research  were  :  1  to analyze  fishing
resource  used;  2  to  determine  the  index  value  and  the  status  of  sustainable fishing;  3  to  formulate  the  model  for  managing  sustainable  fishing;  and  4  to
formulated  policy for managing sustainable fishing in South Sulawesi.
The research was carried out in three regencies in South Sulawesi, namely Pangkep  Regency,  Takalar  Regency,  and  Bulukumba  Regency.  There  are  two
reason  for  choosing  the  locations,  based  on  the  extent  of  cases  and  their geographical  representation.  Legal  violations  occur  the  most  in  those  locations,
and  geographically  Pangkep  Regency  represents  Makassar  Sea,  Takalar Regency represents Flores Sea, and Bulukumba Regency represents Bone Bay.
The research was carried out from February to October 2011. The types of data used  were  primary  and  secondary  data.  The  data  were  analyzed  using  the
Rapfish method and  the  Multi  Dimensional  Scaling  MDS.  The  Rapfish  method was  used  to  find  out  the  index  of  sustainable  level  of  the  fishing  activities  from
various  dimensions,  whereas  MDS  was  used  to  know  sustainable  fishing management in South Sulawesi.
The results of the research showed that based on the rapfish analyses that was carried out partially on every dimension the sustainable index value for each
dimension was as follows: a.  Ecological dimension:  49.07 meaning less sustainable index between 25.00-
50.00. b.  Economical  dimension:  53.13  meaning  quite  sustainable  index  between
50.00-74.99. c.  Social  dimension:  60.92  meaning  quite  sustainable  index  between  50.00
– 74.99.
d.  Institutional  and  Ethical  dimension:  46.93  meaning  less  sustainable  index between 25.00-49.99.
e.  Technological  and  infrastructure  dimension:  48.35  meaning  less  sustainable index between 25.00
–50.00. The model of sustainable fishing management in South Sulawesi Province
is a model established in order to increase or ensure the existence of sustainable fishing  management  through  maintaining  or  improving  the  performance  of
dominant  factors  that  give  effects  to  sustainable  index  values.  The  sustainable model  was  made    through  three  scenarios,  namely  Scenario  I  pessimistic,
Scenario II moderate and Scenario III optimistic.
The  scenario  of  management  model  that  is  the  most  possible  to  do  to improve  the  sustainability  of  fishing  in  South  Sulawesi  Province  at  present  is
Scenario  III.  It  can  improve  the  sustainability  level  from  50.67  quite sustainable  to  52.34  quite  sustainable.  In  spite  of  using  Scenario  III,  the
sustainable  level  of  technological  and  infrastructure  dimension  is  still  relatively
low,  48.35  less  sustainable.  This  condition  shows  that  utilization  of  fishing  in South  Sulawesi  Province  needs  to  be  managed  well  so  that  the  supporting
ecosystem of fishing will not degrade continuously and lead to unsustainable In conclusion, the index value of fishing sustainability  in South Sulawesi  is
less  sustainable.  The  choice  of  optimistic  scenario  for  fishing  sustainability  in South Sulawesi is because it is the most realistic scenario to do. It is suggested
that there must be a policy and strict control towards the inhibiting factor on the preservation of sustainable fishing management, and the existing policy must be
implemented.
Key  Words  :  South  Sulawesi,  sustainable  fishing  management,  Rapfish,  Multi Dimensional Scaling, optimistic scenario
1  PENDAHULUAN
                