Indikator Ekologi Daerah Perlindungan Laut

berhubungan satu sama lain dan akibatnya dampak dari suatu indikator dapat mempengaruhi keberlanjutan baik secara langsung maupun tidak langsung Adrianto et al. 2004. Indikator-indikator dapat digunakan pada sejumlah tingkatan yang berbeda untuk tujuan penelitian, pembuat kebijakan, dan sebagai sumber informasi bagi masyarakat umum. Dengan kata lain, tingkatan yang berbeda ini membutuhkan juga indikator-indikator sesuai dengan kebutuhannya. Untuk tujuan riset, menempatkan metodologi yang konsisten dan data yang bervariasi dan comparable, sedangkan pada pembuat kebijakan menekankan pada indikator pengembangan yang berkelanjutan, jelas, dan mudah dalam menentukan suatu strategi dan pengaplikasiannya Hanley et al. 1999.

2.3.2 Indikator Ekologi Daerah Perlindungan Laut

Empat kategori informasi yang dimasukkan dalam program monitoring yakni 1 struktur komunitas biota laut kelimpahan, struktur, keanekaragaman jenis, dan distribusi spasial; 2 habitat pemeliharaan atau pemulihan; 3 kualitas air atau kerusakan lingkungan pencemaran; dan 4 atribut dampak sosial ekonomi. Tiap kategori-kategori ini sangat penting dalam program monitoring daerah perlindungan laut dan untuk menguji apakah daerah perlindungan efektif sesuai dengan tujuannya, maka perlu diadakan pemantauan di beberapa daerah yang melakukan program DPL. Idealnya, jenis metode survei harus cukup ketat untuk mendeteksi 10-25 perubahan biomassa, kepadatan, atau kelimpahan spesies yang ada pada daerah perlindungan laut Houde et al. 2001. Sebagai contoh, dalam survei ekonomis biota snail di Kenya, ditemukan bahwa terjadi peningkatan populasi dari tujuh menjadi sembilan spesies yang ada pada daerah perlindungan laut McClanahan 1995 in Houde et al. 2001. Kondisi dan status habitat pada daerah perlindungan laut dan sekitarnya, perlu dimonitor untuk mengevaluasi potensi dan komunitas produksi perikanan. Sebagai contoh, tingkat dan kondisi substrat, lamun, karang, dan bentos, serta kualitas air, harus dipantau secara berkala untuk menentukan trend kondisi daerah perlindungan laut. Terdapat banyak variabel ekologi, biologi yang dapat dimasukkan dalam proses pemantauan misalnya, cuaca, masukan air tawar, sirkulasi, produksi primer, zooplankton, dan komunitas benthik masyarakat. Beberapa penelitian sebelumnya telah banyak melakukan pemantauan indikator lingkungan. Indikator yang relevan dengan daerah perlindungan meliputi oksigen terlarut dan nutrisi untuk menilai eutrofikasi, beban kontaminan untuk polutan kimia beracun, salinitas dan kekeruhan untuk menilai run off, dan klorofil untuk produktivitas primer. Penggunaan indikator tergantung pada lokasi daerah perlindungan. Di Florida Keys pemantauan yang dilakukan adalah memantau persentase tutupan karang hidup dan suhu air untuk mengevaluasi kondisi terumbu karang. Di daerah lain, mungkin ada yang lebih spesifik, monitoring spesies dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk perubahan dalam kualitas lingkungan Houde et al. 2001.

2.3.3 Indikator Sosial-Ekonomi Daerah Perlindungan Laut