Waktu dan Lokasi Penelitian Peralatan Penelitian Jenis dan Sumber Data

26 Gambar 2 Peta sampling biofisik dan sosial-ekonomi Desa Mattiro Labangeng. Tabel 2 Jenis data primer dan sekunder Kebutuhan data Jenis Data Sumber Data Ekologi - Tutupan benthik - Kelimpahan spesies ikan karang dan megabentos - Kedalaman - Kecerahan - Arus - Suhu - Salinitas - Oksigen terlarut primer primer primer primer primer primer primer primer insitu insitu insitu insitu insitu insitu insitu insitu Sosial-Ekonomi - Tipologi responden - Hasil tangkapan - Distribusi hasil tangkapan - Sikap - Persepsi - Partisipasi primersekunder primersekunder primer primer primer primer insitu dan koleksi insitu dan koleksi insitu insitu insitu insitu Kelembagaan - Frekuensi pelaksanaan pelatihan - Partisipasi stakeholder primersekunder primer insitu dan koleksi insitu

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Pengumpulan Data Responden

Penentuan responden dilakukan secara non-probability sampling, yakni purposive sampling dan accidental sampling Adrianto 2005. Metode ini dipilih dengan alasan bahwa sifat penelitian spesifik untuk pengelolaan DPL, sehingga responden yang menjadi sumber data adalah responden yang terkait dengan DPL Desa Mattiro Labangeng. Penentuan jumlah responden populasi nelayan representatif digunakan dengan rumus sebagai berikut Hutabarat et al. 2009: 2 ……….………………………………………………….…………………………..... 1 Keterangan: n = jumlah contoh yang akan diukur p = proporsi kelompok yang akan diambil contoh-nya q = proporsi sisa dalam populasi contoh Z= nilai tabel Z dari 12α, dimana α=0.05 maka Z=1.96 b = persentase perkiraan kemungkinan kesalahan dalam menentukan ukuran contoh Jumlah penduduk Desa Mattiro Labangeng adalah 1028 jiwa BPS Kabupaten Pangkep 2009 dan sebanyak 80 orang adalah populasi nelayan yang memanfaatkan daerah terumbu karang dan sekitar perairan Desa Mattiro Labangeng. Berdasarkan hasil rumus penentuan responden populasi nelayan dalam penelitian ini adalah sebanyak 28 responden. Pengambilan responden juga diambil berdasarkan kelompok masyarakat lainnya dengan tujuan mengetahui persepsi, sikap dan partisipasi terhadap keberadaan DPL. 3.4.2 Pengumpulan Data Komponen Ekologi 3.4.2.1 Data Kualitas Perairan Parameter kualitas air yang dibutuhkan sebagai data pendukung diukur untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam tentang kondisi terkini DPL Desa Mattiro Labangeng. Parameter yang diukur diantaranya adalah kedalaman, kecerahan, arus, suhu, oksigen terlarut dan salinitas.

3.4.2.2 Data Komunitas Karang

Sampling data komunitas karang dilakukan 1 satu kali pada Daerah Perlindungan Laut Desa Mattiro Labangeng. Pengamatan ini dilakukan secara langsung dengan metode Point Intercept Transek PIT. Sebelum pemasangan transek garis, terlebih dahulu menentukan keberadaan posisi transek permanen yang dipasang sebelumnya oleh LIPI sebagai pemantauan dengan menggunakan Global Positioning System GPS dan metode manta tow. Pada stasiun penelitian, transek garis dibentangkan sepanjang 25 meter dan diusahakan tetap berpedoman pada garis transek permanen yang ada. Pengamatan dilakukan dengan pengulangan sebanyak 2 kali dan mencatat komponen dasar komunitas karang pada tiap-tiap poin yang dilewati. Pencatatan data komunitas karang hidup dengan metode PIT dapat dilihat pada Gambar 3 Manuputty dan Djuwariah 2009. Gambar 3 Pencatatan data komunitas karang dengan metode PIT.