Indikator Efektivitas Daerah Perlindungan Laut

dilakukan di dalam dan di sekitar DPL memiliki tiga dasar manfaat yang saling terkait, yakni 1 pemahaman yang lebih baik tentang DPL yakni bagaimana DPL dirancang dan memberikan biaya-manfaat secara ekologi dan sosial ekonomi, 2 pengetahuan yang lebih dalam tentang ekosistem laut dan aktivitas manusia yang dapat mempengaruhi ekositem, dan 3 mengembangkan dan menerapkan metode pengelolaan kelautan yang efektif dalam mencapai tujuan tertentu. Monitoring merupakan komponen integral dari pengelolaan kawasan laut, dengan monitoring dapat memberikan data yang diperlukan untuk mengevaluasi perubahan dalam ekosistem laut sebagai akibat dari pelaksanaan program konservasi, terutama daerah dikategorikan sebagai daerah perlindungan laut. Evaluasi sangat penting dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas, meningkatkan desain, dan memberikan informasi tentang kemajuan kepada para pemangku kepentingan. Monitoring didasarkan pada evaluasi atribut spesifik ekosistem secara periodik dan kondisi sosial ekonomi saat ini atau relevan pada DPL Houde et al. 2001. DPL di Filipina dan Pasifik Selatan telah terbukti efektif dalam menjaga atau melindungi ekosistem terumbu karang, meningkatkan jumlah ikan di dalam daerah perlindungan dan meningkatkan produksi perikanan di sekitar DPL Alcala 1988; Russ dan Alcala 1994. Daerah Perlindungan Laut juga efektif dalam meningkatkan hasil perikanan dibandingkan dengan pendekatan pengelolaan secara tradisional, DPL dapat lebih sederhana, lebih murah cost efective dan merupakan pendekatan yang lebih tepat, khususnya konservasi bagi ekosistem terumbu karang Hasting dan Botsford 1999.

2.3.1 Indikator Efektivitas Daerah Perlindungan Laut

Indikator merupakan sebuah unit informasi yang diukur dan dimonitoring sepanjang waktu dan dapat menberikan informasi perubahan spesifik pada DPL secara periodik. Indikator berfungsi sebagai alat ukur terhadap sesuatu yang tidak dapat langsung diukur atau sesuatu yang sangat sukar untuk diukur, seperti efektivitas. Oleh karena efektivitas merupakan konsep multidisiplin, maka indikator digunakan untuk mengkaji fungsi program DPL. Indikator ini dapat memberikan informasi terhadap pencapaian tujuan dan sasaran dari sebuah daerah perlindungan Pomeroy et al. 2004. Tinjauan indikator dapat 1 menggambarkan efektivitas pengelolaan; 2 memberikan pengetahuan tambahan dan pengertian dari kelemahan dan kelebihan dari aksi pengelolaan yang diterapkan; 3 bagi pengelola dan pelaksana dapat menggunakan indikator ini sebagai perubahan rencana pengelolaan dan manajemen yang lebih adaptif; dan 4 memberi pengetahuan tentang dampak terhadap sumberdaya yang ada di daerah tersebut. Menurut IUCN 1994 beberapa indikator untuk mengukur efektivitas pengelolaan dalam kawasan konservasi laut antara lain: a. Kriteria ekologis Keanekaragaman hayati sumberdaya ikan yang masih terjaga keaslian dengan baik. Peningkatan kondisi ekologi, termasuk komunitas biologi dan lingkungan fisik dalam suatu sistem ekologi. Perwakilan dari ekosistem tertentu produktif dan keunikan. Keberadaan habitat, daerah pemijahan, alam lokal dan daerah migrasi jenis ikan yang memiliki nilai pentingnya konservasi. b. Kriteria sosial-ekonomi Dukungan dan komitmen dari masyarakat danatau kepentingan para pemangku kepentingan di sekitar kawasan. Potensi konflik pemanfaatan ruang dan potensi ancaman polusi lingkungan lainnya, sedimentasi, pembangunan di kawasan pesisir. Pemanfaatan sumberdaya yang tidak ramah lingkungan dari daerah yang relatif kecil. Dukungan untuk adat dan kearifan lokal sejalan dengan norma-norma konservasi. Nilai manfaat di bidang perikanan dan peluang pengembangan pariwisata perairan. Nilai estetika dan kesehatan lingkungan yang dapat mendukung pelestarian sumberdaya ikan. Kemudahan akses ke daerah-daerah seperti ketersediaan infrastruktur jalan dan transportasi. Indikator-indikator dapat didefinisikan sebagai sebuah variabel yang dapat digunakan untuk mengukur status atau kondisi suatu sistem. Informasi yang didapatkan dari indikator sangat penting karena indikator-indikator ini saling berhubungan satu sama lain dan akibatnya dampak dari suatu indikator dapat mempengaruhi keberlanjutan baik secara langsung maupun tidak langsung Adrianto et al. 2004. Indikator-indikator dapat digunakan pada sejumlah tingkatan yang berbeda untuk tujuan penelitian, pembuat kebijakan, dan sebagai sumber informasi bagi masyarakat umum. Dengan kata lain, tingkatan yang berbeda ini membutuhkan juga indikator-indikator sesuai dengan kebutuhannya. Untuk tujuan riset, menempatkan metodologi yang konsisten dan data yang bervariasi dan comparable, sedangkan pada pembuat kebijakan menekankan pada indikator pengembangan yang berkelanjutan, jelas, dan mudah dalam menentukan suatu strategi dan pengaplikasiannya Hanley et al. 1999.

2.3.2 Indikator Ekologi Daerah Perlindungan Laut