Penentuan indikator terpilih yang didapatkan dari stakeholder dilakukan dengan cara pemberian bobot tiap-tiap indikator. Pembobotan dilakukan dengan
berdasarkan skala Likert’s, dimana bobot yang diberikan adalah 3 untuk kategori
sangat penting, bobot 2 untuk kategori penting dan bobot 1 untuk kategori yang kurang penting. Untuk menentukan indikator terpilih dari masing-masing kriteria
adalah dengan memilih rata-rata bobot indikator yang paling tertinggi. Penentuan indikator efektivitas terpilih dari International Union for Conservation of Nature
IUCN yang ditawarkan kepada stakeholder beserta nilai kritisnya dapat dilihat pada Tabel 4 berikut,
Tabel 4 Kriteria dan nilai ambang batas kritis Critical Threshold ValueCTV untuk indikator yang ditawarkan
Kriteria Indikator yang Ditawarkan
Critical Threshold Value CTV
Ekologi a. Kondisi tutupan karang
b. Kelimpahan Ikan Target c. Kondisi kualitas perairan
25 Gomez dan Yap 1988 25 ekor Manuputty dan Djuwariah 2009
Baku mutu kualitas air untuk terumbu karang Kepmen LH 04 tahun 2001
Sosial- Ekonomi
d. Produksi perikanan tangkap e. Ketersediaan pasar
f. Pendapatan g. Nilai ekonomi sumberdaya
terumbu karang h. Tingkat persepsi masyarakat
i. Tingkat sikap masyarakat j. Tingkat partisipasi masyarakat
MSY 1 Modifikasi Pomeroy et al. 2004
Rp 4.320.000 Upah Minimum KabupatenUMK
Rp 225.000.000hathn Modifikasi Munro
1984 in Cesar 1996 25Modifikasi Pomeroy et al. 2004
25 Modifikasi Pomeroy et al. 2004 25 Modifikasi Pomeroy et al. 2004
Kelembagaan k. Tingkat Partisipasi Stakeholder l. Jumlah pelatihan stakeholder
25 Modifikasi Pomeroy et al. 2004 1 Modifikasi Pomeroy et al. 2004
3.5.3.2 Evaluasi Efektivitas Daerah Perlindungan Laut
Gambaran efektivitas DPL Desa Mattiro Labangeng digunakan analisis terhadap beberapa indikator dengan menggunakan teknik Amoeba. Teknik
Amoeba diperoleh dari nilai setiap pengukuran indikator yang sudah dibandingkan
dengan CTV Critical Threshold Value. CTV merupakan nilai kritis atau nilai ideal dari setiap indikator yang terpilih. Dalam penelitian ini nilai CTV diambil
dari data sekunder yang terdapat dalam literatur dan hasil penelitian para ahli terdahulu. Masing-masing nilai indikator memiliki konsekuensi yang berbeda
terhadap CTV, dimana setiap indikator dari setiap kriteria memiliki konsekuensi positif terhadap CTV. Semakin besar jarak nilai riil saat ini dari nilai kritisnya
maka semakin baik keragaan indikator tersebut Adrianto 2007. Hasil
pengukuran terhadap indikator disajikan dalam bentuk diagram layang-layang Amoeba
. Diagram yang terbentuk merupakan gambaran efektivitas pengelolaan sumberdaya berdasarkan tinjauan dari aspek ekologi, sosial-ekonomi dan
kelembagaan.
3.5.3.3 Analisis Tingkat Efektivitas Pengelolaan DPL
Tingkat efektivitas degree of efectiveness DPL Desa Mattiro Labangeng dinilai berdasarkan setiap tingkat indeks dari indikator-indikator terpilih.
Tingkatan tersebut disusun dari 0 hingga 3 dan ditetapkan tingkat efektivitasnya menggunakan kelas persentase 0-100 yang menunjukkan tingkatan tidak efektif
hingga sangat
efektif.Pembobotan masing-masing
indikator ditetapkan
berdasarkan analisis stakeholder dengan total nilai bobot adalah 100 menggunakan rumus sebagai berikut Carter et al. 2011:
.............................................................................. 17 Keterangan:
N = Bobot indikator Sci = Skor indikator i
Sc = Skor total dari seluruh indikator
Tingkatan indeks efektivitas pengelolaan DPL masing-masing indikator tersaji pada Tabel 5 berikut,
Tabel 5 Matriks tingkat efektivitas pengelolaan DPL berdasarkan indikator yang ditawarkan
Kriteria Indikator yang Ditawarkan
Skor 1
2 3
Ekologi a. Kondisi tutupan karang hidup
b. Kelimpahan ikan target Individu125m
2
c. Kondisi kualitas perairan Sosial-
Ekonomi d. Produksi perikanan tangkap tontahun
e. Ketersediaan pasar unit f. Pendapatan Rp ributahun
g. Nilai ekonomi sumberdaya terumbu
karangRp jutahatahun h. Persepsi masyarakat
i. Sikap masyarakat j. Partisipasi masyarakat
Kelem- bagaan
k.Tingkatpartisipasi bagi stakeholder l. Jumlah pelatihan stakeholder
Jumlahtahun
Sumber: Pomeroy et al. 2004