Indeks Keanekaragaman dan Keseragaman Komunitas Ikan Karang dan Megabentos
Keterangan: E = Indeks keseragaman
H = Indeks keanekaragaman Shannon
H
maks
= Keanekaragaman maksimum
3.5.2 Analisis Data Sosial-Ekonomi dan Kelembagaan 3.5.2.1 Analisis Deskriftif-Kualitatif
Analisis ini digunakan untuk memaparkan data yang relevan terhadap keefektifan Daerah Perlindungan Laut yang telah diterapkan. Data dianalisis
dengan perhitungan sederhana, yakni perhitungan dalam bentuk indeks, total penjumlahan dan persentase dari beberapa indikator yang ada. Hasil dari
perhitungan ini digambarkan dalam bentuk grafik yakni pie charts, tabel, dan diagram. Perbandingan juga dilakukan pada beberapa indikator untuk melihat
perbedaan terhadap pemanfaatan dan pengelolaan DPL yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Data kuantitatif ini juga dibandingkan dengan data
sekunder yang dikumpulkan dari instansi-instansi terkait untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan mencegah adanya bias data Pollnac et al. 2000.
3.5.2.2 Analisis
Gini RatioIndeks
Gini Ratio Indeks GRI yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk
melihat distribusi pendapatan. Data yang dibutuhkan dalam indeks ini adalah jumlah rumahtangga atau responden dan rata-rata pendapatan atau pengeluaran
rumahtangga yang sudah dikelompokkan menurut kelasnya. Rumus untuk menghitung Gini Ratio Indeks Putong 2010 sebagai berikut:
……………………………………………… 7 Keterangan:
GRI = Gini Ratio Indeks
fi =
Frekuensi responden dalam kelas pendapatan ke-i Fc
i
= Frekuensi kumulatif dari total pendapatan dalam kelas pendapatan ke-i
Fc
i-1
= Frekuensi kumulatif dari total pendapatan dalam kelaspendapatan ke i-1 Nilai Gini Ratio Indeks berkisar antara 0 dan 1, bila GRI = 0, maka
distribusi pendapatan merata mutlak sedangkan bila GRI = 1, maka distribusi pendapatan tidak merata mutlak sangat timpang. Menurut kriteria H.T Oshima
Suseno 1997 in Putong 2010, nilai GRI terbagi dalam:
GRI 0.3
→ distribusi pendapatan relatif merata ketimpangan rendah 0.
3 ≤ GRI ≤ 0.4→ distribusi pendapatan relatif sedang ketimpangan sedang GRI
0. 5 → distribusi pendapatan relatif tinggi ketimpangan tinggi.
3.5.2.3 Metode
Effect on Production
Metode Effect on Production EOP ini digunakan untuk menduga nilai ekonomi sumberdaya terumbu karang. Metode ini merupakan pendekatan
produktifitas yang memandang sumberdaya alam sebagai input dari produk akhir yang kemudian digunakan oleh masyarakat luas dan kapasitas produksi dari
sumberdaya alam tersebut dinilai dari seberapa besar kontribusi sumberdaya alam tersebut kepada produksi final Grigalunas dan Congar 1995 in Adrianto 2006.
Dalam hal ini, luas kawasan perairan Desa Mattiro Labangeng menjadi input bagi produktifitas hasil tangkapan ikan yang menjadi produk akhir bagi masyarakat.
Adapun langkah-langkah pendekatan EOP Barton 1994 in Adrianto 2006 yang dihitung dengan perangkat lunak MAPLE 9.5, sebagai berikut:
1. Pendugaan fungsi permintaan ………………………………………………………. 8
Keterangan: Q = Jumlah sumberdaya yang diminta ikan, udang, kepiting
X1 = Harga X2, X3,..Xn = Karakteristik sosial ekonomi konsumenrumah tangga
2. Transformasi intersep baru fungsi permintaan persamaan 1 …….........................……........ 9
……….............…...... 10 ………...………………………………..………..……… 11
3. Transformasi fungsi permintaan persamaan 4 ke fungsi permintaan asal ………………………….....……………………………………… 12
4. Menduga total kesediaan membayar Nilai Ekonomi Sumberdaya ………………………………………………………………. 13