Evaluasi Efektivitas Daerah Perlindungan Laut

pengukuran terhadap indikator disajikan dalam bentuk diagram layang-layang Amoeba . Diagram yang terbentuk merupakan gambaran efektivitas pengelolaan sumberdaya berdasarkan tinjauan dari aspek ekologi, sosial-ekonomi dan kelembagaan.

3.5.3.3 Analisis Tingkat Efektivitas Pengelolaan DPL

Tingkat efektivitas degree of efectiveness DPL Desa Mattiro Labangeng dinilai berdasarkan setiap tingkat indeks dari indikator-indikator terpilih. Tingkatan tersebut disusun dari 0 hingga 3 dan ditetapkan tingkat efektivitasnya menggunakan kelas persentase 0-100 yang menunjukkan tingkatan tidak efektif hingga sangat efektif.Pembobotan masing-masing indikator ditetapkan berdasarkan analisis stakeholder dengan total nilai bobot adalah 100 menggunakan rumus sebagai berikut Carter et al. 2011: .............................................................................. 17 Keterangan: N = Bobot indikator Sci = Skor indikator i Sc = Skor total dari seluruh indikator Tingkatan indeks efektivitas pengelolaan DPL masing-masing indikator tersaji pada Tabel 5 berikut, Tabel 5 Matriks tingkat efektivitas pengelolaan DPL berdasarkan indikator yang ditawarkan Kriteria Indikator yang Ditawarkan Skor 1 2 3 Ekologi a. Kondisi tutupan karang hidup b. Kelimpahan ikan target Individu125m 2 c. Kondisi kualitas perairan Sosial- Ekonomi d. Produksi perikanan tangkap tontahun e. Ketersediaan pasar unit f. Pendapatan Rp ributahun g. Nilai ekonomi sumberdaya terumbu karangRp jutahatahun h. Persepsi masyarakat i. Sikap masyarakat j. Partisipasi masyarakat Kelem- bagaan k.Tingkatpartisipasi bagi stakeholder l. Jumlah pelatihan stakeholder Jumlahtahun Sumber: Pomeroy et al. 2004 Tingkat indeks efektivitas pengelolaan DPL pada penelitian ini dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut Carter et al. 2011: ……………………………………………………………………..18 Keterangan: IEP = Indeks efektivitas pengelolaan DPL Ni = Nilai indikator ke-i bobot x skor N max = Nilai maksimum seluruh indikator Berdasarkan perhitungan tersebut, didapatkan tingkat indeks efektivitas pengelolaan DPL sebagai berikut: 0 - 25 : Sangat tidak efektif 25 – 50 : Tidak efektif 50 – 75 : Efektif 75 – 100 : Sangat efektif