Model Regresi Panel Data

α1t = α1 + εit , dengan nilai intersep yang akan beredar antar individu cross section i akibat random error εit antar individu tersebut βj = parameter untuk variabel ke-j i = individu ke-i t = periode waktu ke-t ε = error

3.1.5 Nilai Potensial Perdagangan

Pada dasarnya setiap negara tujuan ekspor memiliki kemampuan menyerap produk yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan ukuran pasar di masing-masing negara tersebut. Nilai potensial perdagangan PP merupakan nilai yang menggambarkan kecenderungan bilateral suatu negara dalam melakukan perdagangan suatu komoditas dengan negara mitra dagangnya. Penghitungan nilai potensial perdagangan dapat dijelaskan sebagai berikut: PP Dimana : PP : Nilai Potensial Perdagangan A : Nilai Aktual Perdagangan P : Nilai Potensial Perdagangan Apabila nilai potensial perdagangan yang diperoleh lebih besar daripada 1, maka dapat disimpulkan bahwa perdagangan antara negara pengimpor dan pengekspor tersebut telah melebihi potensi pasarnya over trade. Terjadinya Over trade menandakan bahwa pasar di negara tersebut telah jenuh dan akan mengakibatkan kecenderungan negara pengimpor untuk mengurangi volume perdagangan dengan negara pengekspor tersebut. Sebaliknya apabila nilai potensial perdagangannya kurang dari 1, maka dapat disimpulkan bahwa perdagangan antar negara pengimpor dan pengekspor tersebut masih kurang dari potensi pasarnya under trade dan negara pengimpor akan cenderung untuk menambah volume perdagangannya dengan negara mitra dagangnya tersebut.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Kepiting merupakan salah satu komoditas yang berpotensi menjadi komoditas unggulan nasional sektor perikanan selain udang dan tuna di pasar ekspor. Potensi Indonesia sebagai salah satu negara produsen kepiting terbesar serta terus meningkatnya konsumsi per kapita dunia mendorong pemerintah untuk terus mengembangkan produksi komoditas ini. Total produksi kepiting nasional yang berasal dari hasil tangkap dan budidaya juga terus menunjukkan peningkatan. Namun perkembangan volume dan nilai ekspor kepiting Indonesia berfluktuasi dari tahun ke tahun. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ditimbulkan oleh negara Indonesia sebagai pengekspor maupun oleh negara tujuan ekspor kepiting Indonesia. Negara-negara tujuan ekspor kepiting Indonesia pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Karakteristik ini dapat dilihat dari faktor ekonomi dan faktor non ekonominya. Faktor ekonomi terdiri dari GDP per kapita negara tujuan GDP merupakan ukuran ekonomi suatu negara. Hal ini dapat terlihat baik dari negara pengekspor maupun pengimpor. Perubahan pada pendapatan masyarakat akan berpengaruh pada permintaan suatu komoditi. Jika GDP naik, maka permintaan terhadap suatu komoditi akan bertambah Lipsey et al. 1995. Faktor non ekonomi diwakili oleh jarak antara negara Indonesia dengan negara tujuan. Jarak sebagai suatu variabel aliran perdagangan bilateral, bertindak sebagai suatu wakil untuk biaya transportasi. Jarak antar negara yang semakin jauh akan meningkatkan biaya-biaya transportasi dan mengurangi volume perdagangan. Variabel jarak adalah suatu faktor perlawanan perdagangan yang menghadirkan penghalang perdagangan seperti biaya pengangkutan dan waktu. Jarak yang digunakan dalam penelitian ini adalah jarak antara negara Indonesia dengan negara tujuan ekspor kepiting yang merupakan cerminan dari biaya transportasi. Untuk mengetahui variabel apa saja yang mempengaruhi ekspor kepiting Indonesia, maka perlu dilakukan analisis terhadap variabel yang diduga mempengaruhi ekspor kepiting Indonesia. Pendugaan dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi data panel cross section dan time series yang menyertakan faktor gravity dalam bentuk persamaan logritma natural. Hasil estimasi yang dipilih adalah persamaan regresi yang memiliki R 2 tertinggi dan memenuhi pengujian asumsi model dan uji hipotesis. Penelitian ini juga akan menilai potensi perdagangan kepiting Indonesia di negara-negara tujuan ekspornya. Hal tersebut dapat diketahui dengan menghitung nilai potensial perdagangan komoditas kepiting antara Indonesia dengan negara- negara tujuan ekspornya. Nilai potensial perdagangan diperoleh dari rasio antara nilai potensial dengan nilai aktual perdagangan yang merupakan hasil dari pengolahan data dengan gravity model yang sebelumnya telah dilakukan. Secara umum, penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor variabel yang mempengaruhi ekspor kepiting ke berbagai negara tujuan ekspor serta potensi perdagangan kepiting Indonesia dengan negara tujuan ekspornya. hasil pengamatan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan volume dan pangsa pasar kepiting Indonesia. Bagan kerangka pemikiran operasional aliran perdagangan ekspor kepiting Indonesia dapat dilihat pada Gambar 2. Dalam penelitian ini digunakan tujuh negara tujuan ekspor kepiting Indonesia sebagai pembentuk model regresi dengan data cross section pada tahun 2001-2010 yang selanjutnya akan digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi ekspor kepiting Indonesia ke tujuh negara tujuan utama yaitu Singapura, Malaysia, RRC, Amerika Serikat, Belanda, Jepang dan Korea Selatan. Ketujuh negara tersebut dipilih karena volume ekspor ke negara-negara tersebut merupakan yang terbesar dalam kurun waktu 2001 hingga 2010. Hasil yang diperoleh melalui analisis kuantitatif tersebut diharapkan dapat digunakan untuk menganalisis potensi ekspor kepiting Indonesia ke negara-negara tujuannya.