GDP per kapita Indonesia Yi
Apabila suatu negara memiliki tingkat GDP per kapita yang semakin besar, maka kemampuan rata-rata penduduk negara tersebut dalam memproduksi barang dan
jasanya juga semakin besar. Selain itu, GDP per kapita juga menggambarkan kemampuan daya beli rata-rata penduduk dalam menyerap barang-barang dari
dalam negeri maupun yang diperdagangkan di pasar internasional. Pada penelitian kali ini, nilai probabilitas variabel GDP per kapita Indonesia
yang lebih besar dari taraf nyata sebesar sepuluh persen menunjukkan bahwa parameter GDP per kapita Indonesia memiliki pengaruh yang tidak signifikan
terhadap aliran perdagangan kepiting Indonesia. Variabel GDP per kapita Indonesia juga memiliki pengaruh yang negatif terhadap ekspor kepiting Indonesia terlihat dari
nilai koefisien parameter yang besarnya -0,317891. Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan GDP per kapita Indonesia sebesar satu persen maka akan
terjadi penurunan besarnya volume ekspor kepiting Indonesia sebesar 0,317891 persen dari jumlah sebelumnya, ceteris paribus.
Pertumbuhan GDP per kapita Indonesia pengekspor merupakan salah satu indikator bagi ekspor kepiting Indonesia ke negara tujuan. Meningkatnya GDP per
kapita Indonesia dapat diartikan sebagai peningkatan daya beli rata-rata masyarakat Indonesia yang serta merta akan meningkatkan jumlah permintaan terhadap barang
dan jasa dalam negeri termasuk permintaan komoditas kepiting Indonesia. Peningkatan konsumsi domestik akan mengurangi jumlah ekspor kepiting karena
pada dasarnya ekspor dilakukan ketika terjadi kelebihan produksi di tingkat domestik. Produk kepiting Indonesia yang biasanya diperdagangkan ke luar negeri merupakan
produk dengan grade yang lebih tinggi dari yang umum diperdagangkan di pasar domestik. Namun dengan meningkatnya daya beli masyarakat domestik, komoditas
kepiting dengan grade tinggi tersebut menjadi lebih terjangkau oleh konsumen lokal sehingga permintaannya pun akan meningkat.