Jarak Indonesia dengan Negara Tujuan Dij

Tabel 19. Statistik Deskriptif Jarak Biaya Transportasi Negara Tujuan Ekspor Kepiting Indonesia Negara Biaya Transportasi US Standar Deviasi Mean Median Maximum Minimum Amerika Serikat 364540 795969 844567 1423653 356971 Singapura 26597 58075 61620 103871 26045 Malaysia 34604 75558 80171 135141 33886 RRC 112970 246668 261728 441185 110624 Jepang 146377 319613 339128 571654 143338 Belanda 393070 858264 910666 1535072 384908 Korea 128201 279925 297016 500669 125539 Sumber : www.searates.com, www.uncomtrade.com diolah Berdasarkan hasil analisis regresi gravity model aliran perdagangan ekspor kepiting Indonesia, menunjukkan bahwa koefisien variabel jarak antara Indonesia dengan negara tujuan justru memiliki slope yang positif. Dengan demikian, apabila jarak antara Indonesia dengan negara tujuan ekspor semakin jauh, maka volume ekspor kepiting yang diperdagangkan akan semakin besar, ceteris paribus. Nilai koefisien variabel jarak antara Indonesia dengan negara tujuan adalah sebesar 0,628985. Hal ini menunjukkan bahwa, jika jarak antara Indonesia dengan salah satu negara tujuan ekspor kepiting Indonesia bertambah sebesar satu persen maka ekspor kepiting Indonesia ke negara-negara tujuan akan bertambah sebesar 0,628985 persen dari jumlah sebelumnya, ceteris paribus. Variabel jarak antara negara Indonesia dengan negara tujuan ekspor kepiting Indonesia signifikan dan berbeda nyata dengan nol pada pengujian hipotesis statistik-t dengan taraf sepuluh persen. Temuan ini inkonsisten baik dengan hipotesis maupun studi yang dilakukan oleh Hadi 2009 dalam penelitiannya mengenai aliran perdagangan mangga, Setyo 2009 dalam penelitiannya mengenai aliran perdagangan komoditas pisang, dan Hadianto 2010 mengenai komoditi hasil hutan bukan kayu. Ketiga penelitian tersebut menyatakan bahwa pertambahan jarak antara Indonesia dengan negara tujuan akan cenderung mengurangi volume perdagangannya. Perbedaan pada hasil penelitian ini dapat disebabkan oleh fakta bahwa sejauh ini negara-negara yang mengimpor kepiting Indonesia dalam jumlah besar adalah negara yang terletak jauh dari Indonesia. Mengingat bahwa komoditas yang diperdagangkan adalah komoditas segar, maka semakin segar produk tersebut akan semakin diminati pula oleh para konsumen. Untuk memperoleh kesegaran yang tinggi, produk harus dikirimkan secara cepat dan tentunya akan meningkatkan biaya pengirimannya. Selain itu, kedekatan secara geografis suatu negara dengan Indonesia juga dapat mengakibatkan jenis komoditas kepiting yang dapat diproduksi oleh negara tersebut relatif sama dengan Indonesia. Akibatnya, alih-alih mengimpor kepiting dari Indonesia, negara tersebut justru dapat menjadi pesaing Indonesia di pasar ekspornya

6.2.4 Nilai Tukar Mata Uang Negara Tujuan Terhadap Rupiah ERij

Kurs mata uang adalah nilai tukar atau harga dari mata uang suatu negara dalam satuan mata uang negara lainnya. Dalam hal ini, kurs yang dimaksud adalah nilai tukar dari mata uang negara-negara tujuan ekspor kepiting terhadap mata uang domestik Indonesia yakni rupiah. Pada umumnya, kurs ditentukan oleh besar kecilnya permintaan dan penawaran pasar dari mata uang tersebut. Keadaan perekonomian Indonesia pada saat krisis moneter menyebabkan rupiah mengalami depresiasi terhadap dollar AS yang sangat besar dan mengakibatkan anjloknya nilai mata uang rupiah. Meskipun demikian, depresiasi rupiah tersebut justru memberikan keuntungan bagi perkembangan volume ekspor Indonesia khususnya produk-produk pertanian. Depresiasi menyebabkan harga produk yang dihasilkan dari dalam negeri menjadi relatif lebih murah. Hal ini tentu saja mendorong negara-negara importir untuk mengkonsumsi lebih banyak barang dari Indonesia, tak terkecuali kepiting, sehingga volume ekspor kepiting akan cenderung meningkat. Gambar 4. Perkembangan Nilai Tukar Negara Tujuan Ekspor Kepiting Indonesia Terhadap Rupiah Tahun 2001-2010 Analisis regresi gravity model aliran perdagangan ekspor kepiting Indonesia menunjukkan bahwa koefisien nilai tukar mata uang bernilai positif. Sesuai dengan hipotesis yakni terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara tujuan 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Amerika Serikat Singapura Malaysia China Jepang Belanda Korea Selatan mengakibatkan harga ekspor kepiting di pasar internasional menjadi relatif lebih murah, sehingga penduduk negara tujuan akan lebih banyak membeli kepiting dari Indonesia. Variabel ini mempengaruhi besarnya volume ekspor kepiting Indonesia ke negara-negara tujuan dengan nilai koefisien sebesar 0,970685. Nilai ini berarti bahwa apabila terjadi pelemahan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara tujuan sebesar satu persen, maka akan menyebabkan peningkatan ekspor kepiting Indonesia ke negara tujuan sebesar 0,97 persen dari jumlah sebelumnya, ceteris paribus . Variabel nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap rupiah menjadi faktor penting yang sangat mempengaruhi besarnya ekspor kepiting Indonesia karena variabel ini memiliki nilai P-value yang lebih kecil dari taraf nyata sepuluh persen, sehingga variabel nilai tukar negara tujuan ekspor kepiting terhadap rupiah tersebut signifikan dan berbeda nyata dengan nol. Temuan ini konsisten dengan studi yang dilakukan oleh Widianingsih 2009 dan Kartikasari 2008 masing masing mengenai aliran perdagangan komoditi biji kakao dan anggrek. Besarnya koefisien variabel nilai tukar merupakan gambaran bahwa pengaruh dari nilai tukar sebagai faktor yang mempengaruhi ekspor kepiting Indonesia sangat besar. Semakin menguatnya nilai tukar negara tujuan terhadap rupiah semakin besar pula potensi negara tersebut dalam meningkatkan volume ekspor kepiting Indonesia. Berdasarkan Gambar 4, terlihat bahwa mata uang negara-negara tujuan ekspor kepiting Indonesia cenderung mengalami apresiasi terhadap rupiah. Tabel 20. Perkembangan Nilai Tukar dan Volume Ekspor Kepiting Indonesia Tahun 2001-2010 Negara Nilai Tukar Importer’s CurrencyRp Laju Nilai Tukar tahun Laju Volume Ekspor tahun Standar Deviasi Mean Median Max Min Amerika Serikat 584,3 9.446,3 9.266,9 10.428,8 8.592,8 -0,14 -0,12 Singapura 738,5 5.957,8 5.811,5 7.162,7 4.932,6 0,20 0,60 Malaysia 235,4 2.625,8 2.618,4 2.964,6 2.262,7 0,07 0,47 RRC 152,0 1.231,7 1.195,9 1.528,8 1.039,3 0,02 0,72 Jepang 12,6 87,1 83,7 111,4 74,2 -0,54 -2,68 Belanda 1.929,8 11.581,6 11.814,1 14.486,9 8.820,8 0,33 9,27 Korea 0,9 8,4 8,1 9,9 7,2 0,03 4,23