melalui kenaikan ataupun peningkatan harga pada negara importir. Semakin besar biaya transportasi yang dikeluarkan maka akan berdampak pada penurunan dalam
produksi yang selanjutnya akan berdampak pada penurunan volume perdagangan.
D. Nilai Tukar Mata Uang Negara Tujuan terhadap Rupiah
Nilai tukar perdagangan suatu negara merupakan rasio antara harga komoditi ekspor suatu negara terhadap harga komoditi impornya. Kurs exchange rate antara
dua negara adalah harga dimana kedua negara saling melakukan perdagangan. Kondisi penawaran dan permintaan pada keseimbangan parsial aliran perdagangan
juga turut mempengaruhi nilai tukar perdagangan dan volume perdagangan. Ketika permintaan dan penawaran pada keseimbangan parsial mengalami perubahan maka
kurva keseimbangan parsial akan mengalami pergeseran dan pergeseran kurva tersebut dapat merubah nilai tukar dan volume perdagangan negara bersangkutan.
Nilai tukar perdagangan mengacu pada nilai tukar perdagangan komoditi commodity term of trade. Peningkatan ataupun perbaikan nilai tukar perdagangan
yang dilakukan oleh negara bersangkutan akan menguntungkan bagi negara itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh harga yang diperoleh dari harga ekspornya akan lebih
tinggi dan meningkat secara relatif terhadap harga barang ataupun komoditi yang harus dibayarkan untuk mendapatkan produk atau komoditi impor. Nilai tukar juga
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi aliran perdagangan internasional. Tinggi rendahnya nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain akan
mempengaruhi volume dan nilai ekspor suatu negara. Dari sisi permintaan, kondisi dimana terapresiasinya mata uang domestik
negara tujuan ekspor terhadap mata uang negara asal ekspor mengakibatkan harga suatu komoditi di luar negeri atau di pasar internasional relatif lebih murah
dibandingkan harga komoditi domestik yang relatif lebih mahal. Sehingga hal ini membawa implikasi terdorongnya penduduk domestik untuk membeli produk impor.
Tentunya hal ini akan mendorong terjadinya peningkatan volume impor dari negara tujuan ekspor. Sementara untuk sisi penawaran, kondisi dimana terdepresiasinya mata
uang domestik negara pengekspor, dalam hal ini Indonesia yaitu rupiah terhadap mata uang negara importir akan menyebabkan harga komoditi di pasar internasional
menjadi lebih murah dan mendorong terjadinya peningkatan jumlah penawaran ekspor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penurunan nilai tukar depresiasi
menyebabkan terjadinya peningkatan ekspor sedangkan kenaikan nilai tukar apresiasi akan menyebabkan penurunan ekspor.
3.1.4 Model Regresi Panel Data
Data panel merupakan gabungan dari data cross section dan data time series, jumlah pengamatan yang diamati menjadi banyak sehingga model yang
menggunakan data ini menjadi lebih kompleks parameternya banyak. Oleh karena itu diperlukan suatu teknik khusus untuk mengatasi model yang menggunakan data
panel Nachrowi dan Usman, 2006. 1 Model Pooled Least Square
Menurut Nachrowi dan Usman 2006, teknik yang dapat digunakan untuk mengestimasi parameter model dengan data panel adalah Pooled Least Square.
Model ini merupakan pendekatan yang paling sederhana dalam pengolahan data panel. Model pooled didapatkan dengan cara mengkombinasikan atau mengumpulkan
semua data cross section dan time series yang akan diduga dengan menggunakan metode OLS Ordinary Least Square. Misalkan terdapat persamaan seperti di bawah
ini : Yit
= α + βXit + εit Dimana :
Yit = variabel terikat
Xit = variabel bebas
α = intersep
β = slope
i = individu ke-i
t = periode waktu ke-t
ε = error
2 Model Efek Tetap Fixed Effect