Potensi Perdagangan Kepiting Indonesia di Negara-negara Tujuan Ekspor

Berdasarkan hasil perhitungan nilai potensial perdagangan, maka implikasi terhadap mitra dagang kepiting Indonesia dibagi menjadi dua kategori, yaitu mitra dagang yang pasarnya berpotensi untuk dikembangkan di masa mendatang dan mitra dagang yang telah melebihi potensi perdagangannya. Amerika Serikat, Singapura, Jepang, dan Belanda merupakan negara mitra dagang komoditas kepiting Indonesia yang masih berpotensi untuk ditambah volume ekspornya. Hal ini terlihat pada nilai potensial perdagangan serta implikasinya pada tabel 22. Berdasarkan tabel tersebut, Belanda adalah negara mitra dagang dengan potensi tertinggi karena memiliki nilai potensial perdagangan terendah yakni sebesar 0,83976. Nilai tersebut menunjukkan bahwa perdagangan komoditas kepiting dari Indonesia ke Belanda masih sebesar 83,98 dari keseluruhan potensi perdagangan. Sehingga masih terdapat 16,02 peluang ekspor kepiting Indonesia ke Belanda yang dapat dioptimalkan oleh Indonesia. Meskipun terdapat empat negara yang masih potensial untuk ditingkatkan ekspornya, nilai potensi perdagangan di keempat negara tersebut sudah mendekati nilai impas PP=1. Hal ini menyiratkan bahwa perdagangan di pasar komoditas kepiting negara-negara tersebut sudah mendekati kejenuhan sehingga Indonesia perlu mempersiapkan alternatif pasar yang baru. Sebagai salah satu negara produsen kepiting segar terbesar, Indonesia harus segera melakukan penetrasi pasar ke negara- negara lainnya. Investasi perlu dilakukan dalam bentuk promosi atau kampanye mengenai berbagai kelebihan serta pentingnya mengkonsumsi produk kepiting khususnya kepiting Indonesia di negara-negara yang konsumsi kepitingnya tergolong rendah. Melalui kampanye tersebut diharapkan akan terbentuk suatu kebutuhan untuk mengkonsumsi kepiting di benak para konsumen yang pada akhirnya meningkatkan permintaan kepiting di negara-negara tersebut. VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

1 Faktor-faktor yang dipilih dalam model penelitian kali ini mampu menjelaskan aliran perdagangan ekspor kepiting Indonesia ke negara-negara tujuannya sebesar 96,82 persen. Sisanya sebesar 3,18 persen dijelaskan oleh faktor lainnya yang tidak terdapat dalam model atau error. Melalui pendekatan model fixed effect diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi secara nyata ekspor kepiting Indonesia ke negara tujuan terdiri dari: GDP per kapita negara tujuan ekspor, jarak antara Indonesia dengan negara tujuan, harga kepiting Indonesia di negara tujuan, dan nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap rupiah. 2 Amerika Serikat, Singapura, Jepang, dan Belanda merupakan negara tujuan utama yang masih memiliki pasar yang potensial untuk penambahan volume ekspor kepiting dari Indonesia.

7.2 Saran

1 Indonesia dalam menyusun strategi ekspor komoditas kepitingnya perlu mempertimbangkan faktor jarak antara Indonesia dengan negara tujuan, GDP per kapita negara tujuan ekspor, harga kepiting Indonesia di negara tujuan, dan nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap rupiah. 2 Perlu adanya peningkatan ekspor ke negara-negara tujuan utama yang belum termaksimalkan potensi perdagangannya seperti Amerika Serikat, Singapura, Jepang, Belanda dan sebaliknya mengurangi ekspor komoditas kepiting ke negara-negara seperti RRC, Korea Selatan, dan Malaysia yang telah mengalami kelebihan perdagangan dengan Indonesia. 3 Indonesia perlu melakukan ekspansi pasar komoditas kepiting ke negara-negara lain. Hal ini dapat dimulai dengan promosi dan kampanye yang gencar mengenai berbagai kelebihan serta pentingnya mengkonsumsi kepiting sehingga tercipta demand baru di negara-negara yang belum banyak mengkonsumsi kepiting. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EKSPOR KEPITING INDONESIA RANDY HAZEMI H34070130 Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013