Nilai Tukar Mata Uang Negara Tujuan terhadap Rupiah

Asumsi intersep dan slope dari persamaan regresi yang dianggap konstan baik antar individu maupun antar waktu yang kurang sesuai dengan tujuan penggunaan data panel merupakan masalah terbesar yang dihadapi dalam pendekatan model kuadrat terkecil. Untuk mengatasi hal ini kita dapat menggunakan pendekatan model efek tetap fixed effect. Model fixed effect adalah model yang dapat digunakan dengan mempertimbangkan bahwa peubah-peubah yang dihilangkan dapat mengakibatkan perubahan dalam intersep-intersep cross section dan time series. Untuk memungkinkan perubahan-perubahan intersep ini, dapat ditambahkan variabel dummy ke dalam model yang selanjutnya akan diduga dengan model OLS Ordinary Least Square yaitu: Yit = αi + βjXit + εit Dimana : Yit = variabel terikat Xit = variabel bebas αi = intersep yang akan berbeda antar individu cross section i βj = parameter untuk variabel ke-j i = individu ke-i t = periode waktu ke-t ε = error 3 Model Efek Acak Random Effect Pada model efek tetap perbedaan antar individu dan atau waktu dicerminkan pada intercept. Lain halnya dengan model efek acak, perbedaan tersebut dicerminkan dengan error. Teknik ini juga memperhitungkan bahwa error mempunyai kemungkinan berkorelasi sepanjang time series dan cross section. Bentuk model efek acak ini yaitu : Yit = α1t + αi + βjXjit + εit Dimana : Yit = variabel terikat Xit = variabel bebas j di waktu t untuk unit cross section i α1t = α1 + εit , dengan nilai intersep yang akan beredar antar individu cross section i akibat random error εit antar individu tersebut βj = parameter untuk variabel ke-j i = individu ke-i t = periode waktu ke-t ε = error

3.1.5 Nilai Potensial Perdagangan

Pada dasarnya setiap negara tujuan ekspor memiliki kemampuan menyerap produk yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan ukuran pasar di masing-masing negara tersebut. Nilai potensial perdagangan PP merupakan nilai yang menggambarkan kecenderungan bilateral suatu negara dalam melakukan perdagangan suatu komoditas dengan negara mitra dagangnya. Penghitungan nilai potensial perdagangan dapat dijelaskan sebagai berikut: PP Dimana : PP : Nilai Potensial Perdagangan A : Nilai Aktual Perdagangan P : Nilai Potensial Perdagangan Apabila nilai potensial perdagangan yang diperoleh lebih besar daripada 1, maka dapat disimpulkan bahwa perdagangan antara negara pengimpor dan pengekspor tersebut telah melebihi potensi pasarnya over trade. Terjadinya Over trade menandakan bahwa pasar di negara tersebut telah jenuh dan akan mengakibatkan kecenderungan negara pengimpor untuk mengurangi volume perdagangan dengan negara pengekspor tersebut. Sebaliknya apabila nilai potensial perdagangannya kurang dari 1, maka dapat disimpulkan bahwa perdagangan antar negara pengimpor dan pengekspor tersebut masih kurang dari potensi pasarnya under trade dan negara pengimpor akan cenderung untuk menambah volume perdagangannya dengan negara mitra dagangnya tersebut.