4.6.   Kinerja PT BTN Persero Cabang Bogor Tahun 2008
Kinerja  BTN  Cabang  Bogor  tahun  2008  dengan  pendekatan  BSC merupakan  realisasi  terhadap  target  yang  ditetapkan  sebelumnya.  Target
digunakan  sebagai  acuan  dalam  pencapaian  kinerja.  Apabila  realisasi  lebih besar  dari  target,  maka  perusahaan  lebih  baik  dari  sebelumnya  dan  target
dapat  tercapai  dengan  baik.  Akan  tetapi,  apabila  realisasi  lebih  kecil dibandingkan  target  yang  ditentukan,  maka  perusahaan  perlu  melakukan
perbaikan untuk tercapainya target tersebut di masa mendatang. Evaluasi  kinerja  BTN  Cabang  Bogor  tahun  2008  menggunakan  data
tahun  2006  dan  2007  sebagai  pembanding  terhadap  pencapaian  kinerja tahun  2008.  Kinerja  tahun  2006  digunakan  sebagai  acuan  terhadap  kinerja
tahun  2007  dan  2008.  Akan  tetapi  untuk  beberapa  item  sasaran  strategik hanya menggunakan data tahun 2007 sebagai acuan disebabkan keterbatasan
dalam perolehan data.
1. Perspektif Keuangan
Evaluasi kinerja PT BTN Persero Cabang Bogor pada perspektif keuangan  dapat  diketahui  dari  sasaran  strategik  efisiensi  biaya
operasional,  peningkatan  penerimaan  dan  meningkatkan  laba.    Ukuran hasil dari efisiensi biaya operasional adalah penurunan biaya operasional.
Data  tahun  2006  dijadikan  sebagai  acuan  pembanding  untuk  mengetahui pencapaian  kinerja  tahun  2007  dan  2008.  Biaya  operasional  untuk  tahun
2007  mengalami  kenaikan  8,13  sedangkan  tahun  2008  29,08.  Target yang  ditetapkan  oleh  BTN  Cabang  Bogor  mengalami  kenaikan  32,57.
Oleh karena itu, terdapat penurunan yang baik dan melebihi target dengan jumlah  penurunan  3,49  dari  target  yang  diperkirakan.  Meskipun  pada
tahun  2008  terdapat  penambahan  biaya  tenaga  kerja  dan  administrasi, tetapi  BTN  Cabang  Bogor  dapat  mencapai  targetnya.  Oleh  karena  itu,
pencapaian pada tahun 2008 mencapai 112. Biaya operasional pada tahun 2006 adalah 100, kemudian tahun
berikutnya  meningkat  menjadi  108,13  dan  kemudian  tahun  2008 menjadi  129,08  Gambar  11.  Peningkatan  biaya  ini  disebabkan  oleh
peningkatan  biaya  administrasi  dan  personalia  serta  peningkatan  bunga, provisi dan komisi.
10 10
8. 13
12 9.
08
20 40
60 80
100 120
140
Pe rs
e n
ta s
e
2006 2007
2008
Periode tahun
Gambar 11. Perkembangan biaya operasional PT BTN Persero Cabang Bogor
Pada  sasaran  strategik  peningkatan  penerimaan  dipicu  oleh pertumbuhan  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  dan  pertumbuhan  pangsa  pasar.
Pertumbuhan  dana  pihak  ketiga  meliputi  tabungan,  giro  dan  deposito. Pencapaian  kinerja  tahun  2006  dijadikan  sebagai  pembanding  terhadap
pencapaian  tahun  2007  dan  2008.  Target  pertumbuhan  DPK  tahun  2008 meningkat  47,75.  Sementara  ralisasi  pertumbuhan  DPK  tahun  2008
meningkat  48,72.  Hal  ini  menunjukkan  keberhasilan  BTN  Cabang Bogor dalam pencapaian target. Berikut adalah perkembangan DPK yang
terkumpul dari 2006 hingga 2008 dengan menggunakan acuan pencapaian tahun 2006.
10 15
1. 55
31 7.
75
10 12
6. 27
13 3.
33 10
12 2.
64 14
4. 98
10 0 12
5. 22
14 8.
72
50 100
150 200
250 300
350
P e
rs e
nt a
s e
Giro Tabungan
Deposito Total DPK
2006 2007
2008
Gambar 12.  Perkembangan jumlah DPK PT BTN Persero Cabang Bogor
Berdasarkan  diagram  di  atas  dapat  dilihat  bahwa  total  DPK mengalami  peningkatan  dengan  baik,  terutama  pada  produk  giro.  Pada
tahun  2008  giro  mengalami  peningkatan  yang  cukup  pesat  dibandingkan dengan  tabungan  dan  deposito.  Peningkatan  DPK  ini  juga  dipicu  oleh
peningkatan jumlah nasabah dari tahun ke tahun. Pencapaian kinerja pada pertumbuhan  DPK  mencapai  102,03  dapat  dinyatakan  baik,  karena
mampu melampaui target yang ditetapkan sebelumnya. Ukuran  hasil  kedua  dari  peningkatan  penerimaan  adalah
pertumbuhan  pangsa  pasar.  Pangsa  pasar  adalah  persentase  dana  yang terkumpul  di  perusahaan  dibandingkan  dengan  jumlah  dana  yang  ada  di
pasar. Peningkatan pangasa pasar sangat penting mengingat BTN Cabang Bogor bergerak dalam usaha perbankan yang tingkat persaingannya sangat
ketat. Berdasarkan acuan pencapaian kinerja tahun 2006,  maka diperoleh peningkatan  pangsa  pasar  tahun  2007  sebesar  83,495  sedangkan
realisasi  tahun  2008  sebesar  51,84.  BTN  Cabang  Bogor  telah menentukan  target tahun  2008  sebesar  77,01. Maka  dapat  disimpulkan
bahwa  pencapaian  tahun  2008  hanya  mencapai  67,32,  karena  tidak mampu  mencapai  target  yang  ditetapkan.  Oleh  karena  itu,  BTN  Cabang
Bogor perlu meningkatkan usaha-usaha untuk meningkatkan pangsa pasar agar dapat bertahan menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Sasaran  strategik  meningkatkan  laba  memiliki  ukuran  hasil,  yaitu peningkatan laba PT BTN Cabang Bogor. Tujuan perusahaan pada intinya
adalah  mencapai  laba,  akan  tetapi  inti  bisnis  utama  adalah  memberikan kemudahan dalam pembiayaan perumahan. Berdasarkan acuan tahun 2006
diketahui  peningkatan  laba  tahun  2007  sebesar  53,79,  sedangkan  pada tahun 2008 sebesar 83,47. Target yang ditentukan oleh PT BTN Cabang
Bogor  sebesar  102,21,  sehingga  pencapaian  untuk  sasaran  strategik meningkatkan  laba  81,67.  Pertumbuhan  laba  sudah  dikatakan  baik,
karena hampir mendekati dengan target yang ditetapkan. Oleh karena itu, BTN  Cabang  Bogor  perlu  melakukan  perbaikan  untuk  pencapaian  pada
tahun  mendatang.  Gambar  13  menunjukkan  perkembangan  peningkatan laba dengan tahun 2006 sebesar 100.
10 15
3. 79
18 3.
47
50 100
150 200
P e
rs e
nt a
s e
2006 2007
2008
Tahun
Gambar 13.  Perkembangan peningkatan laba PT BTN Cabang Bogor Kredit  macet  NPL  pada  PT.  BTN  Persero  Cabang  Bogor
merupakan ukuran hasil pada sasaran strategik penurunan NPL. Target yang ditentukan pada NPL BTN Cabang Bogor 3,64, sedangkan pencapaiannya
3,10. Berdasarkan acuan data tahun 2006, maka pencapaiannya 117,42. Hal  ini  disebabkan  pencapaiannya  lebih  baik  dari  target  yang  ditentukan,
yaitu  lebih  rendah  dai  target  0,54.  Akan  tetapi,  kondisi  NPL  tersebut berada dalam kondisi yang baik menurut penawasan Bank Indonesia dengan
tingkat NPL  5.
2. Perspektif Pelanggan
Kinerja  BTN  Cabang  Bogor  pada  perspektif  pelanggan  dapat dilihat  pada  sasaran  strategiknya,  yaitu  peningkatan  kepuasan  nasabah,
pendalaman  nasabah potensial, peningkatan  jumlah  nasabah, peningkatan jumlah  debitur,  terjaganya  loyalitas  nasabah  dan  pengkategorian  debitur
yang layak. Ukuran  hasil  dari  kepuasan  nasabah  adalah  indeks  kepuasan
debitur  kredit  perumahan  dan  nasabah.  Survei  kepuasan  nasabah dilakukan  untuk  menunjang  penelitian  agar  diperoleh  data  yang  akurat
mengenai  kondisi  nasabah  saat  ini.  Responden  diambil  berdasarkan metode  purposive  sampling,  yaitu  pada  debitur  kredit  perumahan  yang
memiliki tabungan  Batara hanya  sebagai  fasilitas  pembayaran 60 orang dan  nasabah  40  orang.  Pembagian  ini  didasarkan  pada  inti  bisnis  BTN
sebagai  pelopor  dalam  pelayanan  kredit  perumahan.  Sedangkan  nasabah umum  adalah  nasabah dari  berbagai produk dana BTN Persero Cabang
Bogor.  Dalam  hal  ini  responden  produk  dana  diwakili  oleh  responden yang menggunakan produk tabungan.
a.  Identitas responden