EEPK : Efisiensi dan efektifitas penanganan keluhan IKK
: Indeks Kepuasan karyawan IMK : Indeks Motivasi karyawan
JD : Jumlah diklat
TPK : Tingkat partisipasi karyawan JKO
: Jumlah komputer online JKPO : Jumlah layanan kantor pos online
JSJ : Jumlah sistem jaringan kerja
4.4. Pembobotan Sasaran strategik dan Ukuran Hasil BSC dengan
Metode AHP Pembobotan dengan metode AHP memerlukan data yang diperoleh
dari kuesioner Lampiran 2a yang telah disebarkan kepada empat orang pakar pada PT BTN Persero Cabang Bogor. Pengolahan dengan AHP
dilakukan secara manual dan proses penghitungannya dibantu dengan software Microsoft Excel 2003. Dalam penghitungan diperoleh Rasio
Konsistensi CR ≤ 10, sehingga dinilai baik untuk sasaran strategik
maupun ukuran hasilnya. Perhitungan pembobotan masing-masing perspektif dapat dilihat pada Lampiran 5. Rekapitulasi pembobotan dapat
dilihat pada Tabel 11.
4.5. Pengukuran Kinerja PT BTN Persero Cabang Bogor dengan
pembobotan perpektif BSC Kinerja PT BTN Persero Cabang Bogor dapat dilihat
berdasarkan pengukuran dengan menggunakan BSC. BSC merupakan alat pengukur kinerja perusahaan secara komprehensif dan menyeluruh yang
berkaitan dengan keempat perspektif yang diteliti. Perspektif dalam BSC adalah keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan
pertumbuhan. Keempat perspektif tersebut saling berkaitan dan menyebabkan hubungan sebab akibat. Pengukuran kinerja ini berguna
sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian visi dan misi yang ditetapkan. Oleh karena itu, pengukuran kinerja ini sangat berpengaruh pada
pengambil keputusan untuk memperbaiki kinerja PT BTN Persero Cabang Bogor pada tahun berikutnya.
Pengukuran kinerja PT BTN Persero Cabang Bogor dengan menggunakan BSC terlebih dahulu harus dilakukan pembobotan pada
keempat perspektifnya, sasaran strategik dan ukuran hasilnya. Pembobotan dilakukan dengan menggunakan alat bantu AHP untuk
menggabungkan pendapat dari beberapa pakar. Pakar dalam pertimbangan pendapat ini terdiri atas beberapa pihak yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman dalam bidangnya, serta mengetahui secara mendalam kondisi Bank BTN Cabang Bogor. Semakin penting suatu
perspektif, sasaran strategik dan ukuran hasilnya, maka akan semakin besar bobot yang diberikan. Penentuan bobot pada BSC sangat berguna
dalam penentuan akhir skor kinerja Bank BTN Cabang Bogor pada periode 2008. Total bobot yang diberikan secara keseluruhan adalah
100. BTN Cabang Bogor memetakan bobot yang cukup beragam
pada keempat perspektifnya. Pada perspektif keuangan diperoleh bobot sebanyak 17,58. Keuangan merupakan bagian yang penting dalam
perusahaan, tetapi bukan penentu mutlak yang menggambarkan kondisi perusahaan. Perspektif pelanggan 35,62 merupakan bagian terpenting
dalam proses pengukuran. Sedangkan proses bisnis internal memiliki poin 27,51 dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan 19,29.
Berdasarkan data pembobotan menggunakan AHP, dapat dilihat bahwa BTN Cabang Bogor telah menerapkan untuk mengutamakan nilai
pelanggan dengan skor perspektif pelanggan yang tinggi didukung oleh proses bisnis internalnya. Sedangkan perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan menggambarkan BTN Cabang Bogor telah memperhatikan SDM, inovasi dan teknologi. Perspektif keuangan yang memiliki skor
terendah dapat digambarkan bahwa BTN Cabang Bogor untuk mencapai tujuannya dalam pencapaian target keuangan, maka mendahulukan
kinerja secara nyata kepada stakeholder.
1. Analisa Pembobotan Perspektif Keuangan
Berdasarkan hasil pengolahan pada perspektif keuangan, maka BTN Cabang Bogor lebih mengutamakan efisiensi biaya operasional
28,60 apabila dibandingkan dengan penurunan NPL 28,01 dan meningkatkan laba 22,31, serta peningkatan penerimaan 21,08.
Data tersebut menggambarkan bahwa tujuan utama BTN Cabang Bogor tidak hanya pada peningkatan laba, akan tetapi lebih berfokus
pada pembiayaan perumahan masyarakat. Oleh karena itu, BTN Cabang Bogor menekankan untuk melakukan efisiensi biaya
operasional, agar
bank tetap
mempertahankan tingkat
produktivitasnya. Selain itu, penurunan NPL sangat berpengaruh pada kredibilitas BTN Cabang Bogor sebagai bank terkemuka dalam
pembiayaan perumahan. Peningkatan penerimaan lebih dipicu oleh pertumbuhan
pangsa pasar
68,16 dibandingkan
dengan pertumbuhan DPK 31,84. Bank BTN Cabang Bogor sebagai
BUMN yang bergerak di bidang perbankan memiliki tingkat persaingan yang cukup tinggi dengan bank-bank lain di sekitar
daerah Bogor, sehingga menjadikan pertimbangan pertumbuhan pangsa pasar memiliki bobot yang lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan DPK.
2. Analisa Pembobotan Perspektif Pelanggan
Pada sasaran strategik perspektif pelanggan, BTN Cabang Bogor lebih menekankan pada pengkategorian debitur yang layak 22,04
diantara kelima sasaran strategik lainnya. Terjaganya loyalitas nasabah diperoleh bobot 18,54, peningkatan jumlah nasabah
17,25, peningkatan kepuasan nasabah 15,14, peningkatan jumlah debitur sebesar 13,64 dan pendalaman nasabah potensial
13,40. Berdasarkan hasil pembobotan tersebut, maka dapat dilihat bahwa BTN Cabang Bogor lebih mengutamakan pada
pengkategorian debitur yang layak berkaitan dengan inti bisnisnya pada pembiayaan perumahan.
Loyalitas nasabah dinilai sebagai bagian yang penting untuk memberikan kontribusi kepada pihak bank melalui penyaluran kredit
Griya Multi. Nasabah yang loyal menggambarkan nasabah tersebut memiliki tingkat kepercayaan pada bank. BTN Cabang Bogor
sebagai perbankan yang telah terpercaya dalam pembiayaan perumahan menekankan akan pentingnya kepuasan nasabah dalam
meningkatkan nilai pelanggan. Pada sasaran strategik pendalaman nasabah potensial dipicu oleh peningkatan jumlah produk dana
unggulan dan peningkatan realisasi produk KPR dengan persentase sama 50.
3. Analisa Pembobotan pada Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran strategik pada perspektif proses bisnis internal terdiri atas peningkatan mutu pelayanan, efisiensi proses operasi dan
peningkatan keandalan. Peningkatan mutu pelayanan diberikan bobot tertinggi dibandingkan dua sasaran strategik lainnya
41,61. Efisiensi proses operasi diberikan bobot 34,40, sedangkan peningkatan keandalan 23,99. Peningkatan mutu
pelayanan dipicu oleh dua ukuran hasil yaitu efisiensi antrian dan peningkatan fasilitas layanan masing-masing 50. Sesuai dengan
visinya menjadi bank terkemuka dalam pembiayaan perumahan, maka BTN Cabang Bogor mengutamakan pelayanan baik kepada
nasabah maupun debitur.
4. Analisa Pembobotan pada Perspektif Pembelajaran dan
Pertumbuhan
Sasaran strategik pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan terdiri atas peningkatan kepuasan dan motivasi
karyawan, peningkatan keahlian dan pengalaman, serta kehandalan teknologi dan informasi. Peningkatan kepuasan dan motivasi
karyawan mendominasi dibandingkan sasaran strategik lainnya dengan bobot 42,14. Ukuran hasil yang mendukung sasaran
strategik tersebut adalah indeks kepuasan karyawan 31,84 dan indeks motivasi karyawan 68,16. Hal ini menunjukkan bahwa
motivasi karyawan sangat penting untuk mendukung tingkat kepuasan kerja karyawan.
Peningkatan keahlian dan pengalaman merupakan bagian dari proses pembelajaran yang diberikan perusahaan untuk peningkatan
kualitas SDM ukuran hasil dari sasaran strategik ini adalah jumlah pendidikan dan pelatihan diklat serta tingkat partisipasi karyawan
dengan bobot masing-masing 50. Hal ini menggambarkan bahwa jumlah diklat yang diberikan oleh Bank BTN Cabang Bogor kepada
karyawannya harus seimbang dengan jumlah partisipasi dari karyawan. Sedangkan pada sasaran strategik kehandalan teknologi
dan informasi diberikan bobot 24,06. Sasaran strategik ini sesuai dengan salah satu misi Bank BTN,
yaitu meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan strategik berbasis
teknologi terkini. Misi ini menggambarkan bahwa perusahaan mengikuti perkembangan teknologi untuk peningkatan kinerja
perusahaan. Kehandalan teknologi dan informasi dipicu oleh jumlah komputer online 26,12, jumlah layanan kantor pos online
39,07 dan jumlah sistem jaringan kerja 34,81. Jumlah layanan kantor pos online diberikan bobot terbesar, karena terdapat
produk yang menjadi pelopor untuk mempermudah transaksi dengan menggunakan jasa pos.
Tabel 11. Pembobotan perspektif BSC
Sasaran Strategik Ukuran Strategik
Ukuran Hasil Lag indicator
Ukuran Pendorong Lead Indicator
Bobot Perspektif Keuangan
17,58
1.Efisiensi biaya operasional 28,60
Penurunan biaya operasional
Efektifitas dan efisiensi proses operasi
100 2.Peningkatan penerimaan
21,08 1. Pertumbuhan Dana
Pihak Ketiga Peningkatan Potensi
dana nasabah 31,84
2.Pertumbuhan pangsa pasar
Peningkatan dana yang diterima perusahaan
68,16 3.Meningkatkan laba
22,31 Peningkatan laba PT. BTN
Persero Cabang Bogor Pertumbuhan pemberian
kredit dan penurunan NPL.
100
Lanjutan Tabel 11.
Sasaran Strategik Ukuran Strategik
Ukuran Ha sil
Lag indicator Ukuran Pendorong
Lead Indicator Bobot
4.Penurunan NPL 28,01 NPL PT. BTN Persero
Cabang Bogor Penurunan jumlah
debitur dengan kolektibilitas 3-5
100
Perspektif Pelanggan 35,62
1.Peningkatan kepuasan nasabah 15,14
Indeks kepuasan debitur kredit perumahan dan
nasabah Survei kepuasan nasabah
100 2.Pendalaman nasabah
potensial 13,40 Peningkatan jumlah
produk dana unggulan Peningkatan nasabah
potensial 50
50 Peningkatan realisasi
produk KPR unggulan 3.Peningkatan jumlah nasabah
17,25 Peningkatan jumlah
rekening produk dana Peningkatan jumlah
nasabah baru 100
4.Peningkatan jumlah debitur 13,64
Peningkatan jumlah rekening debitur
Peningkatan debitur baru 100
5.Terjaganya loyalitas nasabah 18,54
Peningkatan penyaluran
kredit Griya Multi Peningkatan penggunaan
ulang kredit 100
6.Pengkategorian debitur yang layak 22,04
Peningkatan nilai kredit kolektibilitas 1 dan 2
Penurunan NPL 100
Perspektif Proses Bisnis Internal
27,51
1.Peningkatan mutu pelayanan 41,61
1. Efisiensi antrian 1.Kecepatan dan
ketepatan proses transaksi
50 2.Peningkatan fasilitas
layanan 2.Peningkatan sarana
dan prasarana 50
2.Efisiensi proses operasi 34,40
Efisiensi waktu transaksi Kecepatan dan ketepatan
proses transaksi 100
3.Peningkatan keandalan 27,99
Efisiensi dan efektifitas penanganan keluhan
Kecepatan dan ketepatan layanan prima
100
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan 19,29
1. Peningkatan kepuasan dan motivasi karyawan
42,41 Indeks Kepuasan
karyawan Survei kepuasan kerja
karyawan 31,84
Indeks Motivasi karyawan Survei motivasi kerja
karyawan 68,16
2. Peningkatan keahlian dan pengalaman 32,99
1. Jumlah diklat Peningkatan kinerja
karyawan 50
2.Tingkat partisipasi
karyawan 50
3.Kehandalan teknologi dan informasi 24,60
Jumlah komputer online Proses komputerisasi
26,12 Jumlah layanan kantor pos
online 39,07
Jumlah sistem jaringan kerja
24,81
4.6. Kinerja PT BTN Persero Cabang Bogor Tahun 2008