Perspektif Pelanggan Empat Perspektif dalam BSC

Penjelasan keterkaitan hubungan sebab-akibat dari setiap strategi sebagai berikut : a. Strategi-strategi peningkatan pangsa pasar perluasan pasar dan peningkatan nilai bagi pelanggan akan meningkatkan penerimaan melalui penjualan produk perusahaan. b. Strategi-strategi peningkatan efektivitas biaya cost effectiveness improvement dan peningkatan utilisasi aset tingkat perputaran aset- asset turnover, akan mengakibatkan peningkatan produktivitas perusahaan. c. Strategi-strategi peningkatan penerimaan penjualan produk dan peningkatan produktivitas perusahaan akan mengakibatkan peningkatan nilai bagi pemegang saham profitabilitas, tingkat pengembalian investasi atau Return On Investment atau ROI dan lain- lain Pengukuran kinerja keuangan mempertimbangkan adanya tahapan siklus kehidupan bisnis Kaplan dan Norton, 2000 : a. Growth adalah tahapan awal siklus kehidupan perusahaan memiliki produk atau jasa yang secara signifikan memiliki potensi pertumbuhan terbaik. b. Sustain adalah tahapan kedua dimana perusahaan masih melakukan investasi dan reinvestasi dengan mengisyaratkan tingkat pengembalian terbaik. Sasaran keuangan tahap ini diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan. Tolok ukur yang digunakan pada tahap ini ROI, Return on Capital Employed ROCE dan Economic Value Added EVA. c. Harvest adalah tahapan ketiga dimana perusahaan benar-benar memanen atau menuai hasil investasi di tahap-tahap sebelumnya.

2. Perspektif Pelanggan

Perspektif kedua adalah pelanggan. Penilaian kinerja pelanggan ini sangat penting berkaitan dengan kinerja perusahaan. Menurut Gasperz 2006 elemen yang paling penting adalah kebutuhan pelanggan. Pada dasarnya, perspektif pelanggan dalam BSC akan berakibat untuk meningkatkan nilai pelanggan. Nilai pelanggan diperoleh dari selisih antara manfaat yang didapat pelanggan dengan pengorbanan yang telah dilakukan berupa biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk tersebut. Model rantai nilai dari perspektif pelanggan dalam BSC adalah : 1. Identifikasi kebutuhan pelanggan 2. Identifikasi pasar dan melakukan uji produk 3. Peluncuran produk akhir ke target pasar 4. Pemasaran dan penjualan produk 5. Pendistibusian produk ke pelanggan 6. Pelayanan purna jual 7. Pemenuhan kebutuhan pelanggan 8. Peningkatan kepuasan pelanggan terus-menerus Perspektif pelanggan memiliki dua kelompok nilai Kaplan dan Norton, 2000, yaitu: 1. Customer core measurement memiliki beberapa komponen pengukuran Gambar 3, yaitu : a. Market share : pengukuran ini mencerminkan bagian yang dikuasai perusahaan atas keseluruhan pasar yang ada meliputi jumlah pelanggan, jumlah penjualan, jumlah pelanggan dan volume unit penjualan. b. Customer retention : mengukur tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen. c. Customer acquisition : mengukur tingkat dimana unit bisnis mampu menarik pelanggan baru atau memenangkan bisnis baru. d. Customer satisfaction : Mengukur tingkat kepuasan pelanggan terkait dengan kriteria kinerja spesifik dalam value proportion e. Customer profitability : mengukur laba bersih dari seorang pelanggan atau segmen setelah dikurangi biaya yang khusus diperlukan untuk mendukung pelanggan tersebut. 2. Customer value proposition merupakan pemicu kinerja yang didasarkan pada atribut yaitu : a. Productservice attributes meliputi produk atau jasa, harga dan mutu. b. Customer relationship menyangkut perasaan pelanggan terhadap proses pembelian produk yang ditawarkan perusahaan sangat dipengaruhi oleh responsivitas dan komitmen perusahaan terhadap pelanggan berkaitan dengan masalah waktu penyampaian. c. Image dan reputation menggambarkan faktor-faktor intangible yang menarik seorang konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan. Gambar 3. Ukuran utama dalam perspektif pelanggan Kaplan dan Norton, 2000

3. Perspektif Proses Bisnis Internal