faktor pendorong kinerja takkan mampu untuk mengkomunikasikan bagaimana hasil tersebut tercapai. Sedangkan ukuran pendorong kinerja
tanpa ukuran hasil menyebabkan perusahaan berfokus hanya dalam perbaikan jangka pendek tanpa memperhatikan perbaikan jangka panjang
dalam bisnis. Penentuan tolok ukur harus sesuai dengan sasaran strategik
perusahaan. Sasaran strategik yang ditetapkan pada setiap perspektif harus dapat menjadi tolok ukur yang mampu mengukur sejauh mana sasaran
strategik tercapai. Sasaran sttrategis yang tercapai merupakan suatu penilaian pada pelaksanaan secara operasional dan visi dan misi yang telah
ditetapkan perusahaan.
1. Perspektif Keuangan
Sasaran strategik pada perspektif keuangan yang pertama adalah efisiensi biaya operasional. Ukuran hasil dari sasaran strategik tersebut
adalah penurunan biaya operasional. Penurunan biaya operasional dipicu oleh efektifitas dan efisiensi proses operasi. Biaya operasional dipicu juga
oleh kegiatan operasional meliputi kegiatan transaksional. BTN Cabang Bogor mengeluarkan biaya operasional dari beberapa kegiatan yaitu
bunga, provisi dan komisi, PPAP Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif kredit, administrasi umum dan personalia. Efisiensi pada proses
operasi yang dilakukan perusahaan dapat mengurangi pengeluaran biaya operasional dalam hal waktu dan kualitas pelayanan yang baik.
Perusahaan harus selalu memperhatikan efektifitas dan efisiensi operasi untuk meningkatkan kepuasan nasabah dan debitur atas pelayanan yang
ditawarkan perusahaan. Peningkatan penerimaan merupakan sasaran strategik kedua
dengan ukuran hasil pertumbuhan Dana Pihak Ketiga DPK dan pertumbuhan pangsa pasar. Pada ukuran hasil pertumbuhan DPK
didorong oleh peningkatan potensi dana nasabah. Artinya adalah adanya penambahan dana pihak ketiga yang dapat dipicu oleh peningkatan
nasabah. Pertumbuhan pangsa pasar dipicu oleh peningkatan dana yang diterima perusahaan. Pangsa pasar adalah perbandingan antara dana yang
terkumpul pada perusahaan dibandingkan dengan dana yang beredar di pasar. Pangsa pasar dapat menggali informasi seberapa jauh penguasaan
pasar suatu perusahaan. Pangsa pasar dapat dipicu oleh peningkatan dana yang diterima perusahaan. Semakin besar dana yang diterima perusahaan
maka pangsa pasar perusahaan akan semakin meningkat. Peningkatan pangsa pasar menggambarkan peningkatan kinerja keuangan BTN berupa
keseimbangan antara dana yang diterima dengan penyaluran kredit. Pendapatan operasional yang diterima BTN Bogor mencakup bunga,
provisi dan komisi meningkat sebesar 25,87 pada tahun 2008 memiliki proporsi 99,99 dari keseluruhan pendapatan BTN Cabang Bogor. Hal
tersebut berpengaruh pada kredibilitas perusahaan dan kepercayaan nasabah terhadap bank.
Sasaran strategik yang ketiga berkaitan dengan peningkatan laba. Ukuran hasilnya yaitu peningkatan laba PT BTN Persero Cabang Bogor
yang didorong oleh pertumbuhan pemberian kredit dan penurunan Non Performing Loan NPL. Berdasarkan kinerja keuangan Bank BTN
Cabang Bogor tahun 2008 maka posisi ROA Return On Asset 4,22, BOPO Biaya Operasional Pendapatan Operasional 61,35 dan LDR
Loan to Deposit Ratio 203,24. Pertumbuhan pemberian kredit disebabkan oleh inti bisnis BTN sebagai penyedia kredit perumahan dan
kredit umum. Penurunan NPL merupakan sasaran strategik ketiga yang sangat
menentukan kondisi perbankan dan mendorong peningkatan produktivitas perusahaan. Oleh karena itu, BTN harus selalu meningkatkan kinerja dan
pelayanan perusahaan agar mampu
menjadi keunggulan yang
membedakan dengan perusahaan perbankan lainnya. Ukuran hasil dari penurunan NPL adalah NPL PT. BTN Persero Cabang Bogor yang
menggambarkan kondisi kesehatan bank dari tahun ke tahun. Ukuran pendorong dari sasaran strategik tersebut adalah penurunan jumlah debitur
dengan kolektibilitas 3-5. Apabila terjadi peningkatan pada jumlah NPL BTN Cabang Bogor dapat digambarkan bahwa kemampuan debitur untuk
membayar cicilan terhambat.
2. Perspektif Pelanggan