iv. Peubah Empati Empathy
Empati Empathy merupakan rasa peduli untuk memberikan perhatian secara individual kepada pelanggan, memahami kebutuhan
pelanggan dan kemudahan untuk dihubungi. Faktor empati ini dapat dirasakan secara langsung oleh nasabah, terutama ketika berhubungan
dengan bagian frontliner. Beberapa indikator dari peubah empati meliputi kesediaan dalam memberikan informasi kepada nasabah, sikap karyawan
dalam melayani nasabah serta perhatian karyawan terhadap nasabah. Skor tertinggi 3,88 terdapat pada indikator sikap karyawan dalam melayani
nasabah. Hasil perhitungan pada peubah empati dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Skor kepuasan responden terhadap peubah empati
No Indikator
Jumlah Responden Rataan
skor Kesimpulan
1 2
3 4
5 1.
Kesediaan dalam memberikan
informasi kepada nasabah
5 25
54 16
3,81 Puas
2. Sikap karyawan
dalam melayani nasabah
2 30
46 22
3,88 Puas
3. Perhatian
karyawan kepada nasabah
1 1
36 45
17 3,76
Puas Rataan skor
3,82 Puas
[1x0]+[2x5]+[3x25]+[4x54]+[5x16] 100= 3,81dan seterusnya untuk perhitungan indikator lainnya dilakukan dengan cara yang sama
Tabel 15 menunjukkan bahwa responden nasabah merasa puas dengan peubah empati BTN Cabang Bogor dengan rataan skor 3,82.
Perbaikan secara berkelanjutan perlu dilakukan untuk meningkatkan tingkat kepuasan nasabah.
v. Peubah Kasat Mata Tangible
Kasat mata Tangible merupakan gambaran penampilan fisik seperti peralatan, karyawan dan sarana komunikasi. Indikator yang
berpengaruh terhadap peubah tangibel, adalah fasilitas dan keamanan tempat parkir, kenyamanan ruang tunggu dan lokasi strategik. Hasil
penilaian dapat dilihat pada Tabel 16. Responden merasa puas dengan kenyamanan ruang tunggu yang disediakan dengan jumlah skor tertinggi
3,81. Fasilitas dan keamanan tempat parkir memiliki skor terendah 3,45 yang menunjukkan responden merasa cukup puas dengan
pengadaan fasilitas tersebut. Dalam hal ini, responden berharap agar BTN Cabang Bogor lebih memperhatikan pengadaan tempat parkir, karena
dirasakan tempat parkir sangat terbatas. Rataan skor kepuasan nasabah untuk peubah kasat mata 3,63. Skor ini menunjukkan BTN Cabang Bogor
dalam hal fisik berkaitan dengan nasabah telah dalam keadaan baik dan memuaskan.
Tabel 16. Skor kepuasan responden nasabah terhadap peubah kasat mata
No Indikator
Jumlah Responden Rataan
skor Kesimpulan
1 2
3 4
5 1.
Fasilitas dan keamanan tempat
parkir 1
9 42
40 8
3,45 Cukup puas
2. Kenyamanan ruang
tunggu 3
32 46
19 3,81
Puas 3.
Lokasi yang strategik
2 5
37 40
16 3,63
Puas Rataan skor
3,63 Puas
[1x1]+[2x9]+[3x42]+[4x40]+[5x8] 100= 3,45 dan seterusnya untuk perhitungan indikator lainnya dilakukan dengan cara yang sama
Berdasarkan hasil survei kepuasan nasabah secara keseluruhan melalui lima peubah dapat dilihat pada Tabel 17. Hasil tersebut
merupakan penilaian responden nasabah kredit perumahan dan tabungan sudah merasa puas dengan pelayanan dan kinerja PT BTN Persero
Cabang Bogor. Rataan skor yang diperoleh dari keseluruhan peubah adalah 3,71. Target kepuasan nasabah yang ditetapkan BTN Cabang
Bogor sebesar 3,75. Pencapaian target tersebut dari kepuasan nasabah sebesar 98,9. Meskipun pencapaiannya belum mencapai target, akan
tetapi telah termasuk pada kategori baik dan mampu untuk membuat responden nasabah puas. BTN Cabang Bogor sebagai bank yang
memfokuskan diri pada bisnis perumahan ternyata memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan yang baik pula bagi pengguna produk
lainnya. Secara keseluruhan, indikator yang paling besar adalah peubah
jaminan, 3,88. Sedangkan rataan skor terendah terdapat pada peubah
keandalan 3,58. BTN Cabang Bogor harus meningkatkan kinerjanya berkaitan dengan peubah keandalan adalah ketelitian dan keakuratan
karyawan, pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam pelayanan dan pelaksanaan prosedur antrian. Tabel 17 yang menunjukkan hasil
perhitungan kepuasan nasabah secara keseluruhan.
Tabel 17. Skor kepuasan responden nasabah PT BTN Persero Cabang Bogor
No Indikator
Jumlah Responden Rataan
skor Kesimpulan
1 2
3 4
5 1.
Reliability Keandalan
3 18 111 139
29 3,58
Puas 2.
Responsiveness Cepat Tanggap
1 15 107 145
32 3,64
Puas 3.
Assurance Jaminan 18
71 141
70 3,88
Puas 4.
Empathy Empati 1
8 91
145 55
3,82 Puas
5. Tangible Kasat
Mata 3
17 111 126 43
3,63 Puas
Rataan skor 3,71
Puas [1x3]+[2x18]+[3x111]+[4x139]+[5x29] 100x jumlah indikator tiap peubah
= 3,58 dan seterusnya untuk perhitungan indikator lainnya dilakukan dengan cara yang sama
Pendalaman nasabah potensial merupakan salah satu sasaran strategik pada perspektif pelanggan. Ukuran hasil dari sasaran strategik
adalah peningkatan jumlah produk dana unggulan dan peningkatan realisasi produk KPR unggulan. Produk dana yang menjadi unggulan
untuk peningkatan DPK adalah deposito. Keunggulan deposito dibandingkan dengan produk dana lainnya adalah tingkat bunganya yang
tinggi, menyebabkan nasabah tertarik untuk berinvestasi. Berdasarkan acuan tahun 2006, diperoleh peningkatan jumlah deposito tahun 2007
sebesar 22,75 dan tahun 2008 sebesar 45,11. Target yang ditetapkan BTN Cabang Bogor sebesar 43,67. Dari data tersebut dapat diketahui
bahwa realisasi tahun 2008 telah melampaui target dengan pencapaian 103,3. BTN Cabang Bogor telah berhasil mencapai target yang
ditetapkan. Hal tersebut menggambarkan bahwa BTN Cabang Bogor mampu mengembangkan produk dana selain pada produk kredit berupa
pembiayaan perumahan. Ukuran hasil lain pada pendalaman nasabah potensial adalah
peningkatan realisasi produk KPR unggulan. KPR unggulan tersebut lebih
dikhususkan pada produk KPR Platinum, yaitu fasilitas kredit yang diberikan untuk pembelian rumah apartemen, termasuk take over dengan
nilai kredit Rp 150 juta. Segmentasi produk ini adalah kalangan menengah ke atas. KPR Platinum merupakan produk kredit perumahan
yang tergolong baru, sehingga baru dimulai pada tahun 2007. Oleh karena itu, pencapaian kinerja tahun 2007 menjadi pembanding terhadap
pencapaian tahun 2008. Realisasi kredit pada tahun 2008 mencapai 1178,21, sedangkan target yang ditetapkan 763,82. Pencapaian dari
realisasi produk KPR Unggulan sebesar 154,25. Data tersebut menggambarkan bahwa KPR Platinum memiliki ketertarikan produk
dengan mengubah citra hanya sebagai pembiayaan perumahan bersubsidi, akan tetapi juga perumahan dengan segmentasi menengah ke atas.
Sasaran strategik peningkatan jumlah nasabah didorong oleh peningkatan jumlah rekening produk dana. BTN Cabang Bogor telah
menargetkan peningkatan jumlah rekening sebesar 22,18. Berdasarkan acuan dari kinerja tahun 2006, diperoleh peningkatan jumlah nasabah pada
tahun 2007 sebesar 3,51 dan tahun 2008 sebesar 21,67. Pencapaian kinerja pada tahun 2008 untuk peningkatan jumlah rekening produk dana
sebesar 97,7. Peningkatan jumlah rekening produk dana didorong oleh peningkatan jumlah nasabah, terutama untuk nasabah tabungan, giro dan
deposito. BTN Cabang Bogor dalam mencapai visinya sebagai bank yang
terkemuka dalam pembiayaan perumahan memiliki sasaran strategik peningkatan jumlah debitur. Berdasarkan kinerja tahun 2006, maka
diperoleh peningkatan jumlah debitur tahun 2007 sebesar 0,12 dan realisasi tahun 2008 sebesar 1,72. Target yang ditetapkan sebesar
5,12, sehingga pencapaiannya 33,59. Pencapaian ini memang cukup jauh dari target yang ditetapkan, karena BTN Cabang Bogor harus
menganalisis dengan baik debiturnya, sehingga tidak terjadi peningkatan jumlah kredit macet Non Performing Loan atau NPL.
Sasaran strategik terjaganya loyalitas nasabah memiliki ukuran hasil, yaitu peningkatan penyaluran kredit Griya Multi. Hal ini disebabkan
oleh debitur yang mengambil kredit Griya Multi adalah debitur pada kredit perumahan BTN, karena lebih ditujukan pada keperluan renovasi
rumah dan modal kerja. Acuan pada pencapaian kinerja dalam penyaluran kredit Griya Multi dimulai tahun 2007 karena keterbatasan data. Target
yang ditetapkan BTN Cabang Bogor pada peningkatan penyaluran kredit Griya Multi tahun 2008 sebesar 52,95. Realisasi dalam penyaluran
kredit tersebut sebesar 69,1. Oleh karena itu, pencapaian pada peningkatan penyaluran kredit Griya Multi sebesar 130,5, karena
melampaui target yang telah ditetapkan. Pengkategorian debitur yang layak memiliki ukuran hasil, yaitu
peningkatan nilai kredit kolektibilitas 1 dan 2. Nilai kolektibilitas 1 berarti kredit tersebut dalam kategori lancar, sedangkan kolektibilitas 2 berarti
kredit tersebut dalam perhatian khusus, sehingga kedua nilai tersebut termasuk pada kredit lancar Performing Loan atau PL. Pencapaian
terhadap sasaran strategik ini menggunakan acuan pencapaian tahun 2007 disebabkan keterbatasan data. Realisasi dalam peningkatan kredit
kolektibilitas 1 dan 2 sebesar 44,7, sedangkan target yang ditetapkan BTN Cabang Bogor 43,27. Oleh karena itu, pencapaian yang diperoleh
sebesar 103,3, karena melampaui target yang telah ditetapkan oleh BTN Cabang Bogor. Pengkategorian debitur layak ini sangat mengutamakan
prinsip kehati-hatian dan analisis yang tepat terhadap kemampuan debitur dalam menyelesaikan kredit hingga akhir jatuh tempo.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
Pelayanan yang unggul pada pembiayaan perumahan, industri terkait, konsumsi dan usaha kecil menengah adalah salah satu misi BTN
yang mendorong tercapainya visi BTN. BTN Cabang Bogor selalu berusaha memberikan pelayanan yang unggul kepada nasabahnya.
Pelayanan yang diberikan baik berupa fisik maupun nonfisik. Pelayanan berupa fisik berkaitan dengan kebersihan toilet, adanya papan suku bunga
produk dana, fasilitas parkir, kenyamanan kantor, ketersediaan sarana dan prasarana untuk mempermudah proses transaksi, serta penempatan rak
brosur untuk memberikan informasi produk-produk BTN. Sedangkan
untuk pelayanan non fisik seperti keramahan karyawan dalam pelayanan dan keamanan tempat parkir.
Sasaran strategik pada perspektif proses bisnis internal antara lain peningkatan mutu pelayanan, efisiensi proses operasi dan peningkatan
keandalan. Ukuran hasil pada peningkatan mutu pelayanan adalah efisiensi antrian dan peningkatan fasilitas pelayanan. Berdasarkan hasil
survei waktu tunggu antrian nasabah umum dan kredit perumahan rataan BTN Cabang Bogor adalah 2,7 menit. Waktu antrian tidak selalu sama,
karena tergantung pada situasi BTN Cabang Bogor. Antrian dapat sangat panjang pada waktu menjelang istirahat. Pagi hari, antrian masih sedikit,
sehingga waktu tunggu antriannya pendek. Pada sore hari antrian juga terkadang ramai dan sedikit. Selain itu, pada awal hingga pertengahan
bulan antriannya ramai, akan tetapi pada pertengahan hingga akhir bulan antriannya seringkali sedikit. Waktu antrian ini tidak selalu konsisten
setiap waktu. Target yang ditetapkan BTN Cabang Bogor adalah selama dua menit, sebesar waktu transaksi yang ditetapkan. Oleh karena itu,
pencapaian pada efisiensi waktu antrian 74,07. BTN Cabang Bogor harus melakukan perbaikan dalam efisiensi transaksi, sehingga waktu
antrian dapat mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Fasilitas
layanan yang
disediakan BTN
Bogor dalam
meningkatkan nilai pelanggan adalah peningkatan jumlah mesin ATM dan batch pembatas teller. Fasilitas pelayanan ini dimaksudkan untuk
mempermudah nasabah dalam melakukan proses transaksi. Mesin ATM ditingkatkan setiap tahunnya, agar nasabah mudah dalam melakukan
transaksi. Akan tetapi, batch tidak mengalami peningkatan akibat keterbatasan ruangan. Jumlah batch yang dimiliki BTN Cabang Bogor
sebanyak 6 buah dinilai cukup untuk melakukan transaksi nasabah dalam situasi yang ramai sekalipun. Oleh karena itu, target fasilitas pelayanan
lebih ditekankan pada peningkatan mesin ATM sebesar 5 unit pada tahun 2008. Akan tetapi realisasi tahun 2008 sebesar 3 unit, sehingga pencapaian
dalam peningkatan fasilitas layanan sebesar 60. Berikut ini disajikan perkembangan dalam peningkatan fasilitas layanan pada Gambar 18.
9 12
15 6
6 6
2 4
6 8
10 12
14 16
2006 2007
2008
tahun jum
la h
jumlah mesin ATM jumlah batch
Gambar 18. Peningkatan fasilitas layanan PT BTN Persero Cabang Bogor
Sasaran strategik efisiensi proses operasi memiliki ukuran hasil yaitu efisiensi waktu transaksi. Semakin efisien waktu transaksi, maka
akan meningkatkan kepuasan nasabah dan menggambarkan tingkat profesionalisme dari karyawan. Penyelesaian waktu transaksi tergantung
pada jenis transaksi yang dilakukan. Berdasarkan hasil survei, transaksi penarikan dana merupakan transaksi yang memerlukan waktu yang cukup
lama dalam penyelesaiannya. Sedangkan untuk transaksi lainnya seperti tabungan, kredit perumahan dan payment point memiliki waktu transaksi
yang cukup singkat. Target yang ditetapkan BTN Cabang Bogor dalam penyelesaian waktu transaksi 2 menit. Akan tetapi, realisasi waktu
transaksi berdasarkan survei 2,78 menit. Oleh karena itu, pencapaian target pada sasaran strategik ini 71,94.
Ukuran hasil dari sasaran strategik peningkatan keandalan adalah efisiensi dan efektifitas penanganan keluhan. Semakin efisien waktu
penanganan keluhan, maka akan meningkatkan kepuasan nasabah. Penanganan keluhan disini lebih dikhususkan pada kredit perumahan.
Proses penanganan keluhan berupa pelayanan prima terdiri atas pelunasan, pengambilan sertifikat dan konsultasi. Pengambilan sertifikat terdiri atas
proses pembuatan berita acara dan penyerahan sertifikat. Target yang ditetapkan BTN Cabang Bogor dalam pelayanan prima 5 menit pada
setiap penanganan. Akan tetapi berdasarkan pengamatan, efisiensi dan efektifitas penanganan keluhan BTN Cabang Bogor 6 menit. Oleh karena
itu, pencapaian pada sasaran strategik terhadap target 83,33.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Sasaran strategik pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan terdiri atas peningkatan kepuasan dan motivasi karyawan, peningkatan
keahlian dan pengalaman, serta kehandalan teknologi dan informasi. Keberhasilan pencapaian peningkatan kepuasan dan motivasi karyawan
diukur melalui indeks kepuasan dan motivasi karyawan. Keberhasilan kepuasan kerja dan motivasi karyawan dapat diukur
berdasarkan indeks kepuasan kerja dan motivasi karyawan yang merupakan bagian yang penting pada perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran. Peubah yang menjadi indikator kepuasan kerja karyawan adalah kompensasi, pengawasan, kondisi lingkungan kerja, dan hubungan
dengan pimpinan dan rekan kerja. Sedangkan peubah yang menjadi indikator motivasi karyawan meliputi prestasi, pengakuan, tanggung
jawab dan pertumbuhan. Berdasarkan hasil survei, maka dapat diketahui karakteristik
responden karyawan yang bekerja di PT BTN Persero Cabang Bogor terdiri atas :
a. Identitas responden berdasarkan jenis kelamin Dari 35 orang responden BTN Cabang Bogor diperoleh 37
karyawan wanita dan 63 karyawan pria. b. Identitas responden berdasarkan tingkat pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan, diketahui 14 orang berpendidikan Strata 1 40, 7 orang berpendidikan Diploma 20 dan 14 orang
berpendidikan SMA 40. Dengan banyaknya responden karyawan yang berpendidikan Diploma dan Strata 1, maka karyawan cenderung
kritis dalam menyikapi penilaian terhadap kepuasan kerja dan motivasi karyawan.
c. Identitas responden berdasarkan lama kerja Berdasarkan lama menjadi karyawan dapat diketahui sebanyak 15
orang responden telah menjadi karyawan selama lebih dari 14 tahun. Identitas responden berdasarkan lama kerja karyawan dapat dilihat pada
Gambar 19.
23
6 3
26 42
3thn 3-6 thn
7-10 thn 11-14 thn
14 thn
Gambar 19. Identitas responden berdasarkan lama bekerja e. Identitas responden berdasarkan tingkat pengeluaran per bulan
Dari 35 responden BTN Cabang Bogor dapat diketahui sebagian besar tingkat pengeluaran karyawan per bulan Rp 2 juta
– Rp 4 juta sebanyak 13 orang 37 responden. Identitas karyawan berdasarkan
tingkat pengeluaran per bulan dapat diketahui pada Gambar 20.
3 26
37 34
1 jt 1 jt-2 jt
2 jt-4 jt 4jt
Gambar 20. Identitas responden berdasarkan tingkat pengeluaran per bulan
f. Identitas responden berdasarkan jumlah tanggungan keluarga Berdasarkan jumlah tanggungan keluarga dapat diketahui dengan
jelas bahwa karyawan yang tidak memiliki tanggungan sebanyak 8 responden 24, tanggungan kurang dari 3 orang sebanyak 8 orang
24 dan antara 3-5 orang sebanyak 18 responden 52. g. Identitas responden berdasarkan jenjang jabatan dan divisi
Berdasarkan jenjang jabatan dan divisi, maka kuesioner karyawan disebar secara proposional di atas 20 kepada tiap jenjang jabatan dan
divisi yang ada di BTN Cabang Bogor. Identitas responden secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Identitas responden berdasarkan jenjang jabatan dan divisi
Divisi Jabatan Jumlah
Orang Jumlah
keseluruhan Proporsi dalam
Divisi jabatan
Manajer madya 1
2 50
Kepala seksi 2
4 50
Supervisor 4
5 80
Staf teller 5
10 50
Staf Customer Service 2
6 33,33
Staf Loan Service 3
9 33,33
Staf Transaction Processing 4
6 66,67
Staf Loan Admin 2
6 33,33
Staf GBA 3
4 75
Staf Accounting 1
4 25
Staf Supporting Unit 8
23 34,78
Total 35
79 Persentase Responden
44,30 Analisis Kepuasan dan motivasi karyawan