Perspektif Finansial Empat Perspektif dalam BSC

1. Perspektif Finansial

Pendekatan perspektif finansial dalam BSC merupakan hal yang sangat penting berkaitan dengan ukuran keuangan merupakan suatu konsekuensi dari suatu keputusan ekonomi yang diambil dari suatu tindakan ekonomi. Ukuran keuangan ini menunjukkan adanya perencanaan, implementasi dan evaluasi dari pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan. Evaluasi ini akan tercermin dari sasaran yang secara khusus dapat diukur melalui keuntungan yang diperoleh. Pengukuran kinerja keuangan menunjukkan apakah perencanaan dan pelaksanaan strategi memberikan perbaikan mendasar bagi keuntungan perusahaan Yuwono dkk, 2007 Menurut Gasperz 2006, tujuan finansial berperan sebagai fokus bagi tujuan-tujuan strategik dan ukuran-ukuran semua perspektif dalam BSC. Setiap ukuran yang dipilih menjadi bagian dari suatu keterkaitan hubungan sebab-akibat yang memuncak pada peningkatan kinerja finansial. Secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Keterkaitan hubungan sebab akibat dalam perspektif finansial Gasperz, 2006 Perspektif Finansial Strategi Peningkatan Penerimaan Strategi Peningkatan Produktivitas Strategi Perluasan Pasar Peningkatan Pangsa Pasar Strategi Peningkatan Nilai bagi Pelanggan Strategi Peningkatan Efektivitas Biaya Strategi Peningkatan Utilisasi Aset Penjelasan keterkaitan hubungan sebab-akibat dari setiap strategi sebagai berikut : a. Strategi-strategi peningkatan pangsa pasar perluasan pasar dan peningkatan nilai bagi pelanggan akan meningkatkan penerimaan melalui penjualan produk perusahaan. b. Strategi-strategi peningkatan efektivitas biaya cost effectiveness improvement dan peningkatan utilisasi aset tingkat perputaran aset- asset turnover, akan mengakibatkan peningkatan produktivitas perusahaan. c. Strategi-strategi peningkatan penerimaan penjualan produk dan peningkatan produktivitas perusahaan akan mengakibatkan peningkatan nilai bagi pemegang saham profitabilitas, tingkat pengembalian investasi atau Return On Investment atau ROI dan lain- lain Pengukuran kinerja keuangan mempertimbangkan adanya tahapan siklus kehidupan bisnis Kaplan dan Norton, 2000 : a. Growth adalah tahapan awal siklus kehidupan perusahaan memiliki produk atau jasa yang secara signifikan memiliki potensi pertumbuhan terbaik. b. Sustain adalah tahapan kedua dimana perusahaan masih melakukan investasi dan reinvestasi dengan mengisyaratkan tingkat pengembalian terbaik. Sasaran keuangan tahap ini diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan. Tolok ukur yang digunakan pada tahap ini ROI, Return on Capital Employed ROCE dan Economic Value Added EVA. c. Harvest adalah tahapan ketiga dimana perusahaan benar-benar memanen atau menuai hasil investasi di tahap-tahap sebelumnya.

2. Perspektif Pelanggan