1. Perspektif Finansial
Pendekatan perspektif finansial dalam BSC merupakan hal yang sangat penting berkaitan dengan ukuran keuangan merupakan suatu
konsekuensi dari suatu keputusan ekonomi yang diambil dari suatu tindakan ekonomi. Ukuran keuangan ini menunjukkan adanya
perencanaan, implementasi dan evaluasi dari pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan. Evaluasi ini akan tercermin dari sasaran yang secara
khusus dapat diukur melalui keuntungan yang diperoleh. Pengukuran kinerja keuangan menunjukkan apakah perencanaan dan pelaksanaan
strategi memberikan perbaikan mendasar bagi keuntungan perusahaan Yuwono dkk, 2007
Menurut Gasperz 2006, tujuan finansial berperan sebagai fokus bagi tujuan-tujuan strategik dan ukuran-ukuran semua perspektif dalam
BSC. Setiap ukuran yang dipilih menjadi bagian dari suatu keterkaitan hubungan sebab-akibat yang memuncak pada peningkatan kinerja
finansial. Secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Keterkaitan hubungan sebab akibat dalam perspektif finansial Gasperz, 2006
Perspektif Finansial
Strategi Peningkatan Penerimaan
Strategi Peningkatan Produktivitas
Strategi Perluasan Pasar
Peningkatan Pangsa Pasar
Strategi Peningkatan
Nilai bagi Pelanggan
Strategi Peningkatan
Efektivitas Biaya
Strategi Peningkatan
Utilisasi Aset
Penjelasan keterkaitan hubungan sebab-akibat dari setiap strategi sebagai berikut :
a. Strategi-strategi peningkatan pangsa pasar perluasan pasar dan peningkatan nilai bagi pelanggan akan meningkatkan penerimaan
melalui penjualan produk perusahaan. b. Strategi-strategi peningkatan efektivitas biaya cost effectiveness
improvement dan peningkatan utilisasi aset tingkat perputaran aset- asset turnover, akan mengakibatkan peningkatan produktivitas
perusahaan. c. Strategi-strategi peningkatan penerimaan penjualan produk dan
peningkatan produktivitas
perusahaan akan
mengakibatkan peningkatan nilai bagi pemegang saham profitabilitas, tingkat
pengembalian investasi atau Return On Investment atau ROI dan lain- lain
Pengukuran kinerja keuangan mempertimbangkan adanya tahapan siklus kehidupan bisnis Kaplan dan Norton, 2000 :
a. Growth adalah tahapan awal siklus kehidupan perusahaan memiliki produk atau jasa yang secara signifikan memiliki potensi pertumbuhan
terbaik. b. Sustain adalah tahapan kedua dimana perusahaan masih melakukan
investasi dan reinvestasi dengan mengisyaratkan tingkat pengembalian terbaik. Sasaran keuangan tahap ini diarahkan pada besarnya tingkat
pengembalian atas investasi yang dilakukan. Tolok ukur yang digunakan pada tahap ini ROI, Return on Capital Employed ROCE
dan Economic Value Added EVA. c. Harvest adalah tahapan ketiga dimana perusahaan benar-benar
memanen atau menuai hasil investasi di tahap-tahap sebelumnya.
2. Perspektif Pelanggan