BAB V PEMIMPIN LOKAL DALAM MENDORONG KEBERHASILAN
PROGRAM PNPM MANDIRI PERDESAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
5.1. Pemimpin Lokal Pilihan Warga
PNPM Mandiri Perdesaan khususnya pada bidang infrastruktur tentunya tidak dapat berjalan dengan baik, tanpa adanya keterlibatan pemimpin lokal
didalamnya. Dengan demikian perlunya menentukan pemimpin lokal yang memiliki basis yang berbeda dalam penelitian ini untuk melihat bagaimana
keterlibatan pemimpin lokal tersebut. Pemimpin lokal pada penelitian ini dipilih oleh responden yang termasuk
dalam kategori pertama yaitu pengurus PNPM Mandiri Perdesaan dimana pemimpin lokal termasuk dari pengurus tersebut. Adapun sebelum membahas alur
pemilihan pemimpin lokal, maka sebelumnya karakteristik responden dari penelitian ini akan dibahas dalam pembahasan dibawah ini.
Responden dalam penelitian ini berjumlah 33 orang. Responden terdiri dari dua kelompok, pertama, responden yang termasuk dalam panitia dari PNPM
Mandiri Perdesaan pembangunan sarana fisik, kedua, responden yang merupakan penerima manfaat dari pembangunan infrastruktur tersebut.
Umumnya karakteristik responden kelompok pertama adalah pengurus PNPM Mandiri Perdesaan yang terdiri dari Tim Pengelola Kegiatan TPK, Tim
Pengusulan kegiatan TPU, Kader Pemberdayaan Desa KPD, Ketua Badan Kordinasi Desa BKD dan Tokoh Masyarakat setempat. Beberapa responden
yang termasuk pengurus desa ini juga merupakan orang-orang penting di desa, pengusaha, dan elit agama. Selain itu, Ketua-ketua RT dari wilayah dimana
tempat sarana fisik ini dibangun juga termasuk responden dari kelompok pertama. Kemudian responden yang termasuk dalam kelompok ini merupakan
responden yang memiliki pengaruh terhadap warga. Mereka merupakan responden yang cukup mengenal pemimpin lokal dan memiliki posisi yang
disegani oleh warga. Beberapa responden masih memiliki hubungan kerabat dengan pemimpin lokal. Responden ini dipilih dikarenakan mereka merupakan
orang-orang yang cukup sering berinteraksi dengan pemimpin lokal dalam kegiatan pembangunan infrastruktur ini.
Sementara itu responden kelompok kedua merupakan penerima manfaat dari pembangunan fisik tesebut. Responden ini lebih banyak dari kalangan ibu-ibu
yang berprofesi sebagai tukang cuci, maupun keluarga yang tidak memiliki kamar mandi di rumahnya, serta para pekerja dan pemilik tambak yang memanfaatkan
bendungan saluran irigasi yang dibangun. Responden kelompok ini adalah murni pemakai infrastruktur yang
dibangun, yang saat pembangunan mereka juga ikut berpartisipasi. Namun demikian, responden ini merupakan warga setempat yang biasanya tidak sering
terlibat dalam kepanitiaan desa. Adapun jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 33 orang dengan rincian kelompok pertama berjumlah 11 orang dan
kelompok kedua sebanyak 22 orang. Adapun karakteristik dari responden
penelitian ini berdasarkan masing-kategorinya dapat lihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Status, dan Tingkat
Pendidikan.
Kategori Laki-laki
Perempuan Menikah
Belum Menikah Menikah
Belum Menikah SD
SD SD
SD SD
SD SD
SD
Pertama 63,6
9,1 9,1
18,2 Kedua
13,6 4,5
13,6 54,5
9,1 4,5
Tabel 4 menunjukkan bahwa reponden pada kategori pertama sebanyak
72,7 persennya adalah laki-laki dan 27,3 persen perempuan. Dari total reponden laki-laki pada kategori pertama, 63,6 persen persennya telah menikah, sedangkan
9,1 persennya belum menikah. Semua responden laki-laki berpendidikan diatas SD. Sedangkan untuk responden perempuan, seluruh responden perempuan sudah
menikah namun 18,2 persen responden berpendidikan di atas SD sedangkan 9,1 persen berpendidikan SD atau dibawahnya.
Pada responden kategori kedua yaitu penerima manfaat sebanyak 31,8 persen laki-laki dan 68,2 persen perempuan. Dari total responden laki-laki,
sebanyak 18,2 persen responden berstatus sudah menikah, sedangkan 13,6 persen belum menikah. Selain itu 93,3 persen responden telah memiliki status sudah
menikah dan 6,7 persennya belum menikah. Hal ini lebih jelasnya dapat dilihat
pada Gambar 3.
Gambar 3 . Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Status, dan Tingkat
Pendidikan.
Gambar 3 menunjukkan bahwa sebagian besar reponden memiliki
pendidikan SD ke bawah dan didominasi oleh perempuan, maka responden penelitian ini juga sebagian besar berprofesi sebagai ibu rumah tangga. lihat
Gambar 4
Gambar 4 . Pekerjaan Responden
10 20
30 40
50 60
70
Kategori Pertama Kategori Kedua
P e
r s
e
n t
a s
e
Responden
≤ SD L,Menikah SD L, Menikah
≤ SD L,Belum Menikah SD L, Belum Menikah
≤ SD P,Menikah SD P, Menikah
≤ SD P,Belum Menikah SD P, Belum Menikah
Fokus dari penelitian ini adalah melihat keterlibatan pemimpin lokal dalam PNPM Mandiri Perdesaan. Dengan demikian pemimpin lokal dalam penelitian ini
ditentukan oleh masyarakat yang termasuk pengurus dari PNPM Mandiri Perdesaan ini. Oleh sebab itu dilakukan pengambilan data dengan menanyakan
pendapat kepada 15 orang pengurus PNPM Mandiri Perdesaan mengenai siapakah pemimpin lokal di Desa Dramaga yang termasuk pengurus PNPM Mandiri
Perdesaan. lihat Tabel 5
Tabel 5 . Pemimpin Lokal Menurut Pilihan Pengurus PNPM Mandiri Perdesaan
Responden, Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga, Tahun 2011.
Pengurus PNPM
Pilihan Responden Total
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 13 14 15
1 1
1 1
3
2 1
1 1
3
3 1
1 1
3
4 1
1 1
3
5 1
1 1
3
6 1
1 1
3
7 1
1 1
3
8 1
1 1
3
9 1
1 1
3
10 1
1 1
3
11 1
1 1
3
12 1
1 1
3
13 1
1 1
3
14 1
1 1
3
15 1
1 1
3 Total
3 1
1 1
14 6
11 8
45
Ket: Daftar Pengurus PNPM Mandiri Perdesaan dapat dilihat pada Lampiran 3
Pada Tabel 5 terlihat bahwa hasil dari pilihan Pengurus PNPM Mandiri
Perdesaan cukup beragam. Oleh sebab itu akan dipilih empat pemimpin lokal yang memiliki suara terbanyak untuk di lihat bagaimana pengaruhnya terkait
keterlibatannya dalam PNPM Mandiri Perdesaan.
5.2. Karakteristik Pemimpin Lokal