kekeluargaan tersebut dapat dilihat dari adanya swadaya masyarakat dalam pembangunan infrastruktur desa yang bekerja sama dengan PNPM Mandiri
Perdesaan. Selain itu, walaupun lahan pertanian menurun, namun warga asli Desa
Dramaga masih mengharapkan Desa Dramaga dapat kembali seperti dulu yang memiliki potensi unggulan dalam bidang pertanian khususnya perikanan. Harapan
inilah yang akhirnya menjadi motivasi masyarakat untuk mengusulkan pembangunan bendungan dan saluran irigasi di daerah Kampung Manggis kepada
PNPM Mandiri Perdesaan. Sementara itu tingginya jumlah penduduk dan kepadatannya mendorong
terjadinya konversi lahan pertanian menjadi pemukiman. Namun tidak semua rumah memiliki WC dikarenakan sempitnya lahan yang ada, selain itu kondisi
lingkungan rumah yang padat dan berada di gang-gang sempit juga menjadi faktor pendukung hal tersebut. Kondisi masyarakat Desa Dramaga yang semakin maju
mulai memahami pentingnya sanitasi khususnya sarana MCK, dengan demikian pembangunan sarana MCK menjadi program yang diusulkan untuk direalisasikan
dengan kerja sama antara masyarakat dengan PNPM Mandiri Perdesaan.
4.2. Gambaran Umum Program
PNPM Mandiri Perdesaan masuk ke Desa Dramaga sekitar tahun 2009. Pembangunan yang dilakukan pertama kali adalah pembangunan saluran
irigasibendungan di daerah Kampung Manggis. Kampung Manggis merupakan wilayah sebelah selatan dari Desa Dramaga yang masih memiliki potensi
pertanian yang baik. Terdiri dari 585 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 2.925 jiwa yang sebagian besar berprofesi sebagai buruh dan petani sawah,
ladang, maupun ikan. Sebelum tahun 2000, usaha perikanan merupakan salah satu ciri khas kampung tersebut, bahkan ikan gurame daerah tersebut pernah
menjadi potensi unggulan Desa Dramaga. Tingginya kualitas ikan gurame ini tentunya tidak terlepas dari pasokan air yang cukup. Mengingat pentingnya
pasokan air tersebut, warga berinisiatif mengajukan kepada PNPM Mandiri untuk membangun bendungan baru Cirawakalong dengan tujuan untuk mendukung
usaha pertanian dan perikanan warga, meningkatkan partisipasi warga dalam
upaya pembangunan desa, serta memberikan peluang dan kesempatan pekerjaan kepada warga miskin dengan keterlibatan aktif dalam kegiatan pembangunan
desa. Pembangunan bendungan yang menjadi salah satu program PNPM
Mandiri Perdesaan ini, tentunya telah melewati berbagai tahapan, diantaranya adalah terpilihnya pembangunan bendungan menjadi prioritas pada musyawarah
dusun yang dilaksanakan tiga kali pada masing-masing dusun, khususnya dusun II. Selain itu, pembangunan bendungan ini juga menjadi urutan kedua prioritas
pada musyawarah perempuan Desa Dramaga setelah Simpan-Pinjam Perempuan SPP.
Selain pembangunan bendungan, program pembangunan fisik lainnya adalah pembangunan sarana Mandi Cuci Kakus MCK. MCK adalah aktivitas
yang secara rutin dilakukan masyarakat. Pada saat pengusulan pembangunan MCK ini tercatat 2.218 rumah tangga yang tidak memiliki jamban atau WC
dirumahnya. Sebagian warga tersebut melakukan aktivitasnya di MCK umum yang kondisinya tidak cukup nyaman dan sehat, serta sebagian lainnya masih
menggunakan sungai. Melihat hal tersebut, masyarakat Desa Dramaga merasa perlu untuk melakukan pembangunan kembali sarana MCK umum melalui
program PNPM Mandiri Perdesaan dengan tujuan memberikan sarana dasar masyarakat dalam melaksanakan aktivitas MCK yang sehat dan nyaman,
menggalang partisipasi dan kebersamaan warga desa untuk hidup sehat, dan mendukung aktivitas sosial warga Desa Dramaga dan sekitarnya
Berbeda dengan pembangunan bendungan yang hanya pada satu titik, sarana MCK disebar di empat titik. Sarana MCK ini dibangun di sekitar daerah
Dramaga Tanjakkan, tepatnya pada RW 05, RT 03 dan 04, kemudian pada daerah Dramaga Pasar RT 03, RW 03, serta yang terakhir pembangunan dilakukan pada
RT 04, RW 04. Pembangunan Sarana MCK ini dibangun didaerah tersebut dengan pertimbangan disekitar daerah tersebut dianggap masih banyak warga yang belum
mempunyai kamar mandi maupun yang memanfaatkannya untuk bekerja tukang cuci.
BAB V PEMIMPIN LOKAL DALAM MENDORONG KEBERHASILAN