AQ pun mengarah kepada pelaksanaan program yang juga disertai dengan swadaya masyarakat.
Berbeda dengan pemimpin lokal DM dan AR. Walaupun responden menyebutkan bahwa ideologi yang dibawa DM dan AR tidak sesuai sebesar
masing-masing 45,5 persen dan 39,4 persen, ini diinterpretasikan sebagai tidak adanya ideologi, dikarenakan dari awal pemimpin lokal DM dan AR tidak
memiliki dukungan institusi. Indikator yang terakhir adalah pengaruh institusi. Pengaruh institusi adalah
sejauh mana institusi memberikan pengaruh positif kepada pemimpin lokal, baik dalam hal pengaruhnya kepada masyarakat maupun dalam pelaksanaan kebijakan.
Pada pemimpin lokal YT, pengaruh institusi yang diberikan terhadap kepemimpinan YT cukup tinggi. Sebanyak 94,0 persen responden menjawab
sangat berpengaruh. Hal ini juga terlihat dimana posisi YT sebagai Kepala Desa tentunya memberikan pengaruh yang positif terhadap kepemimpinan YT, karena
dengan status yang diberikan oleh institusi ini, YT menjadi tokoh yang kebijakan dan keputusannya dianjurkan untuk diikuti oleh masyarakat desa.
Selanjutnya pada pemimpin lokal AQ, pengaruh dari institusi terlihat cukup berpengaruh, hal ini terlihat dari jumlah responden yang menjawab
sebanyak 60,6 persen. PNPM Mandiri Perdesaan memberikan pengaruh positif kepada AQ untuk menggerakkan pemuda. Hal ini dikarenakan PNPM Mandiri
Perdesaan memberikan legalitas resmi terkait kedudukan AQ. Pemimpin lokal DM tidak memiliki pengaruh dari institusi, hal ini
dikarenakan beliau tidak terlibat pada institusi apapun didalam desa. Hal ini juga terjadi dengan pemimpin lokal AR, walaupun dalam data terdapat responden yang
menjawab tidak berpengaruh masing-masing 45,5 persen dan 39,4 persen, hal ini diartikan bahwa DM dan AR tidak memiliki pengaruh institusi dikarenakan tidak
memiliki dukungan institusi sebelumnya.
6.2.2. Modal Simbolik
Modal kedua dari kategori modal eksternal adalah modal simbolik. Modal simbolik terdiri dari dua indikator yaitu Prestise dan Gelar. Total nilai indeks
modal simbolik adalah jumlah dari kedua nilai indeks tersebut. Setiap masing-
masing pemimpin lokal memiliki nilai indeks yang berbeda. Hal ini lebih jelasnya
terlihat pada Tabel 10.
Tabel 10 . Nilai Indeks Modal Simbolik Masing-masing Pemimpin Lokal
Indikator Pemimpin Lokal
AR YT
DM AQ
Prestise 1,08
0,12 1
-1,05 Gelar
-2 -2
-2 -2
Total -0,92
-1,88 -1
-3,05
Berbeda dengan modal lainnya yang mana YT selalu memiliki nilai indeks tertinggi, nilai indeks modal simbolik tertinggi justru dimiliki oleh AR yaitu
dengan nilai -0,92
4
yang kemudian diikuti oleh DM dengan nilai -1. Hal ini dikarenakan AR dan DM merupakan tokoh masyarakat dan sesepuh desa yang
mana kebiasaan masyarakat maupun pandangan masyarakat terhadap mereka sudah tertanam sebagai suatu tokoh panutan. Berbeda dengan YT dan AQ yang
dapat mempengaruhi masyarakat dikarenakan jabatan yang mereka miliki. Sedangkan untuk indikator gelar semua pemimpin lokal mendapatkan nilai
yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa indikator gelar tidak mempengaruhi modal simbolik yang dimiliki pemimpin lokal. Modal simbolik dari keempat
pemimpin lokal ini hanya dipengaruhi oleh indikator prestise yang dimiliki oleh pemimpin lokal.
Modal simbolik terdiri dari dua indikator yaitu Prestise dan Gelar. Prestise adalah wibawa atau kehormatan yang dimiliki oleh pemimpin lokal dalam
mempengaruhi masyarakat. Keempat pemimpin lokal memiliki nilai yang beragam yang dipengaruhi oleh persentase jawaban responden.
Pada pemimpin lokal AR disebut oleh 24,2 persen responden sebagai pemimpin lokal yang terhormat. Hal ini dikarenakan AR masih disegani dan
dianggap orang yang harus dihormati oleh masyarakat setempat. Selain itu jasa- jasa AR terdahulu, perhatian-perhatian AR terhadap masyarakat, menjadikan
masyarakat menganggap bahwa AR merupakan tokoh yang disegani.
4
Nilai indeks tertinggi pada modal simbolik adalah 4 dan terendah adalah -4. Sedangkan nilai indeks tertinggi pada masing-masing indikator adalah 2 dan terendah -2
Tidak begitu berbeda dengan pemimpin lokal DM. Responden yang menjawab sangat terhormat dan cukup terhormat berjumlah sama yaitu 21,2
persen. Hal ini dikarenakan sebagai seorang pemimpin lokal yang berasal dari elit agama, tentunya DM sangat dihormati oleh masyarakat disekitarnya, namun
dikarenakan DM saat ini terbatas untuk mengunjungi RT dan Kampung lain yang letaknya jauh dari daerah tempat tinggalnya, membuat sebagian responden
menjawab bahwa DM cukup terhormat, karena mereka tidak terlalu mengenal DM. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun masyarakat tidak mengenal DM,
pemimpin lokal DM tetap dihormati oleh mereka. Nilai indeks prestise yang dimiliki DM cukup tinggi dapat dikarenakan status DM sebagai sesepuh desa, hal
ini merupakan faktor pendukung yang menyebabkan warga desa tetap menghormati dan segan kepada DM hingga saat ini.
Selain itu pada pemimpin lokal YT sebanyak 84,9 persen responden menjawab bahwa pemimpin lokal YT cukup terhormat dikalangan masyarakat
desa. Hal ini terlihat di lapangan bahwa pemimpin lokal YT memiliki wibawa dimata warganya dikarenakan beberapa warga selalu memuji dan menyebutkan
bahwa beliau adalah pemimpin yang bijak. Selanjutnya indikator yang kedua adalah gelar. Gelar adalah latar belakang
pendidikan dilihat dari dimana tempat pemimpin lokal tersebut menentut ilmu. Pada indikator ini responden dominan menjawab gelar yang dimiliki oleh seluruh
pemimpin lokal tidak terkenal atau mereka tidak tahu. Khusus pada pemimpin
lokal YT yang telah memiliki gelar sarjana muda dan 100 responden menjawab gelar tersebut tidak terkenal. Begitu juga dengan ketiga pemimpin lokal lainnya,
responden menjawab tidak terkenal terkait gelar yang mereka miliki, hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki gelar tersebut. Walaupun DM memiliki gelar
ustadz, namun gelar tersebut diberikan sendiri oleh masyarakat, bukan diberikan oleh tempat pemimpin lokal menuntut ilmu yaitu pesantren DM.
6.2.3. Modal Budaya