Keempat pemimpin lokal di atas, dianggap lebih memiliki pengaruh dibandingkan dengan yang lainnya dilihat dari jawaban pengurus PNPM Mandiri,
latar belakang dan peran sosial yang mereka miliki. Adapun penjelasan mengenai keempat pemimpin lokal tersebut dibahas secara rinci di bawah ini.
5.2.1. Pemimpin Lokal AR
Pemimpin lokal AR merupakan warga asli Desa Dramaga dan salah satu tokoh masyarakat di desa tersebut. Selain itu, AR merupakan salah satu orang
yang paham akan sejarah desa serta karakteristik warganya. Karenanya, warga menyebut AR sebagai sesepuh desa dan beliau sering diikut sertakan dalam
pengambilan keputusan atau kebijakan di desa. Terkait di atas, contoh yang dapat mengilustrasikan kesepuhan AR adalah
saat pembangunan sarana Mandi Cuci Kakus MCK. Saat pembangunan MCK tersebut, terdapat masalah diantara warga. Adapun masalah tersebut terkait
dengan kepemilikan tanah tempat MCK akan dibangun, dimana terdapat masalah ahli waris. Menurut sebagian pihak bahwa tanah tersebut merupakan tanah hibah,
namun ahli waris tidak mengakui hal tersebut. AR diminta untuk menyelesaikan permasalahan itu dikarenakan AR mengetahui sejarah dari tanah tersebut.
Selain itu, saat pembangunan MCK terdapat kekurangan dana dan lahan untuk penampungan air. AR melakukan pendekatan dengan beberapa warga yang
akhirnya warga yang bersangkutan bersedia menanggung secara swadaya, sehingga kekurangan dana dan lahan yang kurang pun terselesaikan karena salah
satu warga ada yang menghibahkan sedikit lahan yang dimilikinya. Kepribadian AR yang tenang dan bijak membuat warga segan untuk
menentangnya. Selain itu, norma dan budaya yang berlaku di Desa Dramaga adalah menghormati orang yang lebih tua, terlebih lagi orang tersebut merupakan
tokoh masyarakat dan warga mematuhi norma tersebut. Saat usia AR masih tergolong muda, AR aktif dalam kegiatan desa. Namun saat ini, AR hanya
mengikuti kegiatan-kegiatan tertentu saja. Kondisi ini sebagaimana dipaparkan NA:
“Dulu itu MCK disini gak bisa dibangun karena masalah tanah, ahli warisnya gak setuju kalau lahan ini dijadikan MCK. Cuma
setelah pak AR turun tangan, jadinya beres. Setelah dibangun ternyata dananya kurang, pak AR ngajak warga untuk
menanggung kekurangan, akhirnya selesai MCKnya, udah selesai ada masalah lagi, tempat penampungan airnya kurang, jadi pak
AR dateng kerumah warga yang punya lahan, akhirnya sedikit
lahan rumahnya dijadiin tempat penampungan air” Sedari dulu AR memiliki keterlibatan pada dunia pendidikan, keterlibatan
AR terhadap bidang pendidikan akhirnya membuat AR menekuni pendidikan untuk menjadi seorang guru di SD dan SMP. Selain itu, AR menjadi ketua
Persatuan Orang Tua Murid POM hingga saat ini, untuk itulah AR lebih banyak fokus untuk mengurusi dana Bantuan Operasional Sekolah BOS yang digulirkan
oleh pemerintah ke sekolah tempat beliau mengajar. Merujuk pada Teori Kartodirdjo, terlihat bahwa adanya interaksi
kepribadian AR yang bijak serta pengetahuan AR terhadap kondisi desa dengan situasi masyarakat desa yang mulai tidak mengetahui dengan jelas silsilah maupun
sejarah desanya. Analisis lebih rinci dijelaskan dengan melihat ketiga faktor, yaitu sifat dan golongannya, kepribadian, serta situasi atau kejadian.
Faktor sifat dan golongan menjelaskan bahwa sifat AR yang bijak serta paham sejarah desa berinteraksi dengan faktor kepribadian yaitu AR yang
perhatian terhadap warganya. Ini sesuai dengan faktor ketiga yaitu situasi dimana kondisi warga yang mulai tidak paham tentang sejarah desanya. Interaksi ketiga
faktor ini membuat AR memiliki pengaruh terhadap warganya, hal ini ditunjukkan oleh warga yang segan dan menghormati perkataan serta kebijakan AR. Oleh
sebab itu, disimpulkan bahwa AR merupakan salah satu pemimpin lokal di Desa Dramaga.
Pemimpin menurut Etzioni 1985 terbagi menjadi dua, yaitu pemimpin formal dan informal. AR merupakan pemimpin lokal yang tidak memiliki
kekuatan posisional dan hanya mengandalkan kekuatan pribadi yang dimilikinya, untuk itu AR dapat disebut sebagai pemimpin informal.
5.2.2. Pemimpin Lokal YT