Analisis tabulasi silang pada pemimpin lokal AQ menunjukkan bahwa sebanyak 15,2 persen responden menjawab bahwa AQ memiliki modal internal
yang berpengaruh dan sering terlibat dalam kegiatan pada tahap pelaksanaan. Walaupun terlihat jawaban responden terhadap pemimpin lokal AQ memiliki
persentase yang lebih rendah pada pemimpin lokal YT, hal ini tetap menunjukkan bahwa modal internal yang dimiliki AQ berpengaruh nyata terhadap keterlibatan
pemimpin lokal dalam tahap pelaksanaan. Begitu pula dengan modal eksternal yang dimiliki AQ. Sebanyak 15,2 persen responden menjawab bahwa AQ
memiliki modal eksternal yang sedikit berpengaruh namun sering terlibat dalam kegiatan pada tahap pelaksanaan
Tidak jauh berbeda dengan pemimpin lokal DM dan AR. Pada kedua pemimpin lokal ini, responden yang menjawab bahwa DM dan AR memiliki
modal internal yang tidak berpengaruh serta responden tidak mengetahui apakah kedua pemimpin lokal ini terlibat dalam tahapan perencanaan sebanyak 54,5
persen dan 57,6 persen. Kemudian pada modal eksternal, DM dan AR memiliki modal eksternal yang sedikit berpengaruh serta tidak hadir dalam kegiatan pada
tahapan pelaksanaan sebanyak 33,3 persen dan 15,2 persen. Hal ini dikarenakan kondisi fisik DM dan AR serta lokasi dari pembangunan yang cukup jauh dengan
tempat tinggal pemimpin lokal. Persentase tersebut menunjukkan bahwa semakin rendah modal internal dan eksternal yang dimiliki DM dan AR maka semakin
rendah pula keterlibatannya dalam tahapan perencanaan. Dengan demikian hasil analisis tersebut mendukung hasil analisis statistik sebelumnya yaitu modal
internal dan eksternal berpengaruh nyata terhadap keterlibatannya dalam tahapan pelaksanaan.
7.1.3. Tahapan Evaluasi
Tahap terakhir adalah tahap evaluasi. Keterlibatan pemimpin lokal dalam tahap evaluasi dapat dilihat dari dua hal yaitu, keterlibatan serta kritik dan saran.
Keterlibatan yang dimaksud pada tahap evaluasi dalam penelitian ini adalah keikutsertaan pemimpin lokal dalam rapat atau musyawarah yang diadakan saat
program berakhir. Sedangkan yang dimaksud dengan kritik dan saran adalah
keterlibatan pemimpin lokal dalam menyumbangkan kritik, saran, atau argumen terhadap program yang telah dilaksanakan.
Keterlibatan pemimpin lokal pada tahapan evaluasi dipengaruhi oleh modal yang dimilikinya. Oleh sebab itu pertama kali perlu dilihat apakah
kepemilikan modal berpengaruh terhadap keterlibatan masing-masing pemimpin lokal pada tahap evaluasi. Berikut adalah hasil uji statistik pada masing
– masing pemimpin lokal pada modal internal da eksternal yang lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel 18. Tabel 18
. Hasil Regresi Linear Sederhana, Pengaruh Modal Internal dan Eksternal Terhadap Keterlibatan Pemimpin Lokal dalam Tahapan
Evaluasi PNPM Mandiri Perdesaan, Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga, Tahun 2011
Modal Pemimpin Lokal
YT AQ
DM AR
t Sig.
t Sig.
t Sig.
t Sig.
M. Internal 3,350
0,002 3,597
0,001 4,139
0,000 17,347
0,000 M. Eksternal
1,490 0,146
3,737 0,001
4,095 0,000
17,452 0,000
Ket: --- = berpengaruh pada 10 t
= Statistik Uji
Merujuk pada Tabel 18, hasil analisa statistik menunjukkan bahwa
kepemilikan modal internal dan eksternal semua pemimpin lokal berpengaruh nyata terhadap keterlibatan semua pemimpin lokal pada tahapan evaluasi, kecuali
modal eksternal pada pemimpin lokal YT yang mana menurut analisa statistik menunjukkan bahwa modal eksternal tidak berpengaruh nyata. Hasil analisis
statistik ini juga didukung dengan analisis tabulasi silang yang menunjukkan bahwa pada pemimpin lokal YT sebanyak 30,3 persen menjawab pemimpin lokal
YT memiliki modal internal yang sangat berpengaruh serta selalu terlibat dalam kegiatan pada tahapan evaluasi. Persentase ini menunjukkan bahwa semakin
berpengaruh modal internal yang dimiliki oleh YT maka semakin tinggi pula keterlibatan YT dalam tahapan evaluasi. Namun sebanyak 60,6 persen responden
menjawab bahwa pemimpin lokal YT memiliki modal eksternal yang berpengaruh tetapi responden tidak mengetahui apakah YT terlibat atau tidak dalam tahapan
evaluasi. Persentase yang cukup tinggi ini mendukung hasil uji statistik
sebelumnya bahwa modal eksternal pada pemimpin lokal YT tidak berpengaruh nyata. Hal ini dikarenakan walaupun YT memiliki modal eksternal yang tinggi,
masyarakat atau responden tidak mengetahui bagaimana keterlibatan YT pada tahapan evaluasi. dengan demikian secara tidak langsung analisis ini mendukung
hasil uji statistik sebelumnya. Sedikit berbeda dengan hasil analisis tabulasi silang pada pemimpin lokal
AQ. Pada pemimpin lokal AQ sebanyak 33,3 persen responden menjawab bahwa AQ memiliki modal internal yang sedikit berpengaruh dan tidak hadir dalam
kegiatan pada tahap evaluasi dan sebanyak 30,3 persen responden menjawab bahwa pemimpin lokal AQ memiliki modal eksternal yang sedikit berpengaruh
namun responden tidak mengetahui apakah AQ hadir atau tidak dalam kegiatan pada tahap evaluasi. persentase ini menunjukkan bahwa modal internal dan
eksternal yang dimiliki AQ berpengaruh nyata terhadap keterlibatan pemimpin lokal dalam tahap evaluasi, dikarenakan persentase ini menunjukkan bahwa
semakin rendah modal internal yang dimiliki oleh AQ maka semakin rendah pula keterlibatan AQ pada tahap evaluasi.
Tidak jauh berbeda dengan pemimpin lokal DM dan AR. Pada kedua pemimpin lokal ini, responden yang menjawab bahwa DM dan AR memiliki
modal internal yang tidak berpengaruh dan responden tidak mengetahui apakah pemimpin lokal tersebut terlibat atau tidak dalam tahap evaluasi sebanyak 48,5
persen untuk pemimpin lokal DM dan sebanyak 60,6 persen untuk pemimpin lokal AR. Selain itu responden juga tidak mengetahui kepemilikan modal
eksternal DM dan AR serta tidak mengetahui apakah kedua pemimpin lokal tersebut terlibat dalam tahapan evaluasi sebanyak 48,5 persen dan 60,6 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa dikarenakan semakin rendah kepemilikan modal internal dan eksternal pemimpin maka semakin rendah pula keterlibatanya dalam
tahap evaluasi, sehingga responden tidak mengetahuinya. Oleh sebab itu, hasil analisis ini mendukung hasis analisis sebelumnya bahwa modal internal dan
eksternal berpengaruh nyata terhadap keterlibatan pemimpin lokal DM dan AR pada tahap evaluasi.
7.2. Tipologi Pemimpin Lokal