5.3. Keterlibatan Pemimpin Lokal dalam PNPM Mandiri Perdesaan Pembangunan Infrastruktur
PNPM Mandiri Perdesaan pembangunan infrastruktur merupakan program yang memiliki struktur pengurus yang cukup kompleks. Sehingga dibutuhkan
pihak-pihak tertentu untuk mengisi jabatan tersebut. Adapun pihak-pihak yang
dimaksud terbagi dalam susunan kepengurusan sebagai berikut: 1 Penanggung Jawab PJ, 2 Badan Kordinasi Antar Desa BKAD, 3 Kader Pemberdayaan
Desa KPD teknik dan perempuan, 4 Tim Pengelola Kegiatan TPK, terdiri dari tiga orang, 5 Tim Pengusulan Kegiatan TPU, terdiri dari tiga orang, 6
Tim Monitoring TM, dan 7 Tim Pemelihara TP. Ketujuh bagian ini dipilih dan dijabat oleh masyarakat desa. Pemilihan ada
yang berlangsung terbuka dan adapula yang secara langsung dijabat tanpa dilakukan pemilihan karena jabatan formal yang dimilikinya, sebagai contoh
jabatan Kepala Desa. Kedudukan pemimpin lokal yang berinisial YT sebagai Kepala Desa
Dramaga, secara langsung menempatkan YT sebagai PJ pada kepengurusan PNPM Mandiri Perdesaan pembangunan infrastruktur tersebut. Walaupun terlihat
hanya sekedar formalitas sebagai PJ, YT tetap menjalankan tugasnya sesuai dengan yang seharusnya. YT tetap aktif datang pada setiap pertemuan dan aktif
memberikan usulan. Salah satu contoh adalah pembangunan bendungan. Pembangunan bendungan Cirawakalong di Kampung Manggis merupakan
aspirasi warga sejak lama. Pembangunan bendungan ini sudah sering diajukan warga kepada pemerintah, namun hal ini tidak dapat direalisasikan oleh
pemerintah dikarenakan bendungan ini tidak terdaftar lokasinya di administrasi pemerintahan. Usulan pembangunan bendungan ini merupakan usulan yang
sangat diperjuangkan oleh Kepala Desa. Oleh sebab itu, walaupun posisi Kepala Desa sebagai penanggung jawab, beliau juga sering langsung turun ke lokasi
untuk melihat dan mengawasi secara langsung pembuatan bendungan tersebut. Sebagai Kepala Desa, tentunya YT memiliki porsi yang lebih untuk
memberikan pendapat mengenai orang yang akan menempati posisi pada struktur tersebut. Oleh sebab itu, berbeda dengan posisi Kepala Desa dalam kepengurusan
PNPM Mandiri perdesaan pembangunan infrastruktur, beliau mengusulkan untuk
menempatkan DM dan AR sebagai TM. Hal ini dikarenakan posisi DM dan AR yang merupakan tokoh masyarakat dari latar belakang agama dan pendidikan yang
mempunyai pengaruh terhadap masyarakat desa, sehingga akan lebih memudahkan dalam pengerjaan pembangunan tersebut.
Pada awal keterlibatan AR dan DM memang merupakan usulan Kepala Desa, namun dalam pelaksanaannya AR dan DM mengerjakan fungsi monitoring
mereka dengan baik. Walaupun kendalanya adalah kesehatan dikarenakan usia kedua pemimpin ini yang telah lanjut mengakibatkan mereka tidak dapat
mengunjungi semua lokasi pembangunan secara langsung. Tetapi setiap diadakan pertemuan, mereka hadir untuk memberikan laporan dan pertimbangan.
Saat ini, AQ merupakan anggota pengurus PNPM Mandiri Perdesaan, dengan posisi sebagai bendahara TPK. Awal keterlibatan AQ dalam kepengurusan
dikarenakan AQ diminta oleh Kepala Desa dan beberapa pihak untuk menggantikan bendahara TPK yang saat itu tidak bisa menjalankan tugasnya.
Pada saat menjabat sebagai pengganti dari bendahara TPK sebelumnya, AQ melihat bahwa tujuan PNPM Mandiri Perdesaan ini ternyata tidak hanya
membangun infrastruktur desa, tetapi juga ingin memberdayakan masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan beliau, yaitu mengembalikan rasa kebersamaan, gotong
royong dan swadaya masyarakat dalam membangun desa. Oleh karena itu, AQ termotivasi untuk fokus dalam kepengurusan dan akhirnya secara tetap dan dipilih
oleh masyarakat untuk menjadi bendahara TPK menggantikan bendahara sebelumnya.
Penjelasan sebelumnya memberikan gambaran bagaimana masing-masing pemimpin lokal dapat terlibat dalam kepengurusan PNPM Mandiri Perdesaan.
Terlihat bahwa, awal keterlibatan AQ, DM, dan AR adalah dikarenakan rekomendasi dari YT. Artinya pemimpin lokal YT lah yang dapat mengajak dan
mempengaruhi pemimpin lokal lainnya untuk terlibat dalam kepengurusan PNPM Mandiri ini. Dengan demikian, kesimpulan yang dapat diambil adalah keterlibatan
pemimpin lokal lainnya disebabkan oleh pemimpin lokal YT.
BAB VI PENGARUH PEMIMPIN LOKAL DALAM PROGRAM PNPM
MANDIRI PERDESAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
6.1. Modal Internal
Pemimpin lokal dalam penelitian ini adalah individu yang mempunyai tujuan atau maksud yang ditunjukkan dalam bentuk tindakan yang mempengaruhi
masyarakat sekitarnya. Besarnya pengaruh tersebut sudah tentu dipengaruhi oleh modal yang dimiliki oleh individu tersebut.
Modal internal adalah modal yang berasal dari individu pemimpin lokal. Terdapat tiga modal yang termasuk dalam kategori modal internal, yaitu modal
manusia, modal sosial, dan modal ekonomi. Adapun kepemilikan modal internal masing-masing pemimpin lokal dalam penelitian ini yaitu, YT, AQ, DM, dan AR,
lebih jelasnya akan dibahas dalam pembahasan dibawah ini.
6.1.1. Modal Manusia
Modal manusia merupakan modal pertama dalam kategori modal internal. Modal manusia ini dapat dilihat dari empat indikator, yaitu kemampuan, tingkat
pendidikan dan pengalaman. Pengalaman dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu pengalaman pemimpin dibidangnya dan pengalaman pemimpin diluar dari
bidang yang ditekuninya. Keempat pemimpin lokal dalam penelitian ini memiliki nilai yang
beragam dari masing-masing indikator. Hal ini dapat dipengaruhi oleh latar belakang dan peranan sosial mereka dalam masyarakat. Perbandingan nilai indeks
modal manusia masing-masing pemimpin lokal dilihat dari nilai indeks
1
setiap
indikator lihat Tabel 6.
1
Nilai indeks tertinggi dari modal manusia adalah 8 dan paling rendah adalah -8. Sedangkan nilai indeks tertinggi pada masing-masing indikator adalah 2 dan paling rendah adalah -2