2 Kelompokkan siswa jika perlu sesuai dengan rencana.
3 Sampaikan tujuan atau kompetensi dasar yang diharapkan dicapai
serta cara belajar yang akan dipakai hari itu. b.
Kegiatan pembelajaran 1
Berikan masalah kontekstual atau mungkin berupa soal cerita. secara lisan atau tertulis Masalah tersebut untuk dipahami siswa.
2 Berilah penjelasan singkat dan seperlunya saja jika ada siswa yang
belum memahami soal atau masalah kontekstual yang diberikan. Mungkin secara individual ataupun secara kelompok. Jangan
menunjukkan selesaian, boleh mengajukan pertanyaan pancingan. 3
Mintalah siswa secara kelompok ataupun secara individual, untuk mengerjakan atau menjawab masalah kontekstual yang diberikan
dengan caranya sendiri. Berilah waktu yang cukup siswa untuk mengerjakannya.
4 Jika dalam waktu yang dipandang cukup, siswa tidak ada satupun yang
dapat menemukan cara pemecahan, berilah guide atau petunjuk seperluya atau berilah pertanyaan yang menantang. Petunjuk itu dapat
berupa LKS ataupun bentuk lain. 5
Mintalah seorang siswa atau wakil dari kelompok siswa untuk menyampaian hasil kerjanya atau hasil pemikirannya bisa lebih dari
satu orang. 6
Tawarkan kepada seluruh kelas untuk mengemukakan pendapatnya atau tanggapannya tentang berbagai selesaian yang disajikan temannya
didepan kelas. Bila ada selesaian lebih dari satu, uangkaplah semua. 7
Buatlah kesepakan kelas tentang selesaian manakah yang diangap paling tepat. Terjadi suatu negosiasi. Berikanlah penekanan kepada
selesaian yang dipilih atau benar. 8
Bila masih tidak ada selesaian yang benar, mintalah siswa memikirkan cara lain.
4. Kelebihan dan Kekurangan Pendidikan Matematika Realistik
Pembelajaran matematika realistis mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan pembelajaran matematika realistik memberikan pengertian
yang jelas dan operasional kepada siswa tentang 1
Keterkaitan matematika dengan kehidupan sehari-hari kehidupan nyata dan kegunaan umumnya bagi manusia.
2 Matematika adalah suatu bidang kajian yang dikonstruksi dan
dikembangkan sendiri oleh siswa. 3
Cara penyelesaian tidak harus tunggal 4
Mengutamakan proses untuk menemukan penyelesaian problem matematika
b. Kekurangan
1 Upaya mengimplementasika PMR membutuhkan perubahan
pandangan yang sangat mendasar mengenai berbagai hal yang tidak mudah untuk dipraktekkan.
2 Sebagai contoh siswa tidak lagi mempelajari barang yang sudah
jadi, tetapi siswa dengan keaktifan sendiri mengkonstruksi konsep- konsep matematika.
3 Penyelesaian soal-soal kontekstual tidak selamanya mudah,
kadang-kadang 4
Dibutuhkan cara yang beragam. 5
Upaya guru untuk mendorong siswa agar bisa menemukan berbagai cara penyelesaian sering mengalami kendala.
C. Pembelajaran FPB dan KPK, Bilangan Prima
1. FPB Faktor Persekutuan Terbesar
Jika bilanagn bulat positif r merupakan faktor bilangan bulat posyif p dan q, maka r disebut faktor persekutuan p dan q. Selanjutnya diantara
faktor persekutuan dua bilangan bulat tersebut terdapat bilangan yang terbesar, disebut faktor perseketuan terbesar FPB
Contoh Tentukan FPB dari 14, 28, dan 42.
Jawaban Faktor dari 14 adalah 1, 2, 7, 14
Faktor dari 28 adalah 1, 2, 4, 7, 14, 28 Faktor dari 42 adalah 1, 2, 3, 6, 7, 14, 21, 42
Jadi FPB dari 14, 28, dan 42 adalah 14. Bilangan 14 adalah bilangan terbesar yang habis membagi 14, 28, dan 42
Berdasarkan contoh tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: FPB Faktor Persekutuan Terbesar dari dua bilangan atau lebih adalah
bilangan terbesar yang merupakan faktor persekutuan bilangan-bilangan tersebut.
Teknik lain untuk menentukan FPB dari dua bilangan atau lebih adalah dengan faktorisasi prima. Faktorisasi prima yang dimaksud disini adalah
perkalian antar bilangan prima. Petunjuk untuk menentukan FPB dari dua bilangan atau lebih dapat
dilakukan dengan cara berikut. a.
Faktor bilangan-bilangan yang akan dicari FPB-nya dalam faktor prima.
b. Pilih faktor yang sama.
c. Jika faktor yang sama mempunyai pangkat berbeda-beda, pilihlah
faktor dengan pangkat terkecil. Contoh
Tentukan FPB dari 36 dan 81 Jawaban
36 = 2
2
x 3
2
81 = 3
4
Faktor yang sama, dengan pangkat terkecil 2 Jadi, FPB dari 36 dan 81 adalah 3
2
= 9
Contoh