Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

6. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Pemecahan Masalah

Tatag menjelaskan faktor yang mempengaruhi kemampuan memecahkan masalah, yaitu: 16 a. Pengalaman awal. Pengalaman terhadap tugas-tugas menyelesaikan soal cerita atau soal aplikasi. Pengalaman awal seperti ketakutan pobia terhadap matematika dapat menghambat kemampuan siswa memecahkan masalah b. Latar belakang matematika. Kemampuan siswa terhadap konsep- konsep matematika yang berbeda-beda tingkatnya dapat memicu perbedaan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah c. Keinginan dari motivasi. Dorongan yang kuat dari dalam diri internal, seperti menumbuhkan keyakinan saya “BISA”, maupun eksternal, seperti diberikan soal-soal yang menarik, menantang, kontekstual dapat mempengaruhi hasil pemecahan masalah d. Struktur masalah. Struktur masalah yang diberikan kepada siswa pemecahan masalah, seperti format secara verbal atau gambar, kompleksitas tingkat kesulitan soal, konteks latar belakang cerita atau tema, bahasa soal, maupun pola masalah satu dengan masalah yang lain dapat mengganggu kemampuan siswa memecahkan masalah.

7. Keterampilan untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan

Masalah Beberapa keterampilan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah antara lain: 17 a. Memahami soal, kita harus memahmi dan mengidentifikasi apa fakta atau informasi yang diberikan, apa yang ditanyakan, diminta untuk dicari, atau dibuktikan. 16 Ibid., h. 35-36. 17 Nahrowi Adjie, Op. Cit. h. 263. SITUASI MASALAH ATAU SOAL NYATA b. Memilih pendekatan atau strategi pemecahan, dalam memilih pendekatan atau strategi pemecahan, misalkan menggambarkan masalah dalam bentuk diagram, memilih dan menggunakan pengetahuan aljabar yang diketahui dan konsep yang relevan untuk membentuk model atau kalimat metematika. c. Menyelesaikan model, kita melakukan operasi hitung secara benar dalam menerapkan strategi, untuk mendapatkan solusi dari masalah. d. Menafsirkan solusi, yaitu kita harus memperkirakan dan memeriksa kebenaran jawaban, masuk akalnya jawaban, dan apakah memberikan pemecahan terhadap masalah semula. Berikut adalah diagram alur matematika sebagai cara memcahkan masalah yang dikutip dari Pusat Kurikulum Depdiknas seperti berikut ini: NYATA ABSTRAK Penyederhanaan pemeriksaan intrepretasi transformasi hasil matematis Diagram 2.1 Matematika Sebagai Cara Memecahkan Masalah PERUMUSAN MASALAH SOLUSI MODEL MATEMATIKA

8. Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Indikator dalam penelitian ini mengacu pada langkah-langkah dalam pemecahan masalah matematika teori polya. Ada 4 indikator yaitu: 18 a. Memahami masalah Siswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan. b. Merencanakan masalah Siswa dapat merumuskan masalah matematika atau menyusun model matematika dan juga siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelasaikan berbagai masalah. c. Menyelesaikan masalah Siswa dapat menyelesaikan perencanaan dengan baik. d. Mengambil kesimpulan.

B. Pendidikan Matematika Realistik

1. Pengertian dan Sejarah Pendidikan Matematika Realistik

a. Sejarah Pendidikan Matematika Realistik

Pernyataan “matematika merupakan suatu bentuk aktivitas manusia” menunjukkan bahwa Freudenthal tidak menempatkan matematika sebagai suatu produk jadi, melainkan sebagai suatu bentu aktivitas atau proses. Menurut Freudenthal matematika sebaiknya tidak diberikan kepada siswa sebagai suatu produk jadi yang siap pakai, melainkan sebagai suatu bentuk kegiatan dalam mengonstruksi konsep matematika. Freudenthal mengenalkan istilah guided reinvention sebagai proses yang dilakukan siswa secara aktif untuk menemukan kembali suatu konsep matematika dengan bimbingan guru. Selain itu Freudenthal tidak menempatkan matematika sekolah 18 Fimatesa Windari, Fitrani Dwina, Suherman, “Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas Viii Smpn 8 Padang Tahun Pelajaran 20132014 Dengan Menggunakan Strategi Pembelajar an Inkuiri”, Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 Vol. 3 No. 2 2014, h. 25.