prosedur sehingga masalah rutin dianggap sebagai soal level rendah. Masalah rutin rutin problem biasanya merujuk pada soal
satu atau dua tahap one or two-step problem yang hanya membutuhkan proses reproduksi yaitu mengulang suatu prosedur
dan menerapkan suatu konsep dan prosedur yang sudah pasti. b.
Masalah tidak rutin non-routine problem Masalah tidak rutin dikategorikan sebagai soal level tinggi
karena membutuhkan penguasaan ide konseptual yang rumit dan tidak menitikberatkan pada algoritma. Masalah tidak rutin non-
routine problem membutuhkan pemikiran kreatif dan produktif serta cara penyelesaian yang kompleks.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, masalah dibedakan berdasakan sudut pandang masing-masing. Pemecahan masalah pada
penelitian ini fokus ke masalah teka-tekinon rutin yang penyelesaiannya tidak dapat langsung karena harus melalui proses agar mendapatkan
kesimpulan dari permasalahan yang ada.
3. Pemecahan Masalah
Menurut Made hakikat pemecahan masalah adalah melakukan operasi prosedural urutan tindakan, tahap demi tahap secara sistematis,
sebagai seorang pemula novice memecahkan suatu masalah.
8
Menurut Tatag pemecahan masalah adalah suatu proses atau upaya individu untuk
merespon atau mengatasi halangan atau kendala ketika suatu jawaban atau metode jawaban belum tampak jelas.
9
Menurut Endang pemecahan masalah merupakan suatu proses penerimaan tantangan dan kerja keras
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
10
Sedangkan menurut Robert L. Solso dkk pemecahan masalah adalah suatu pemikiran yang terarah secara
langsung untuk menemukan suatu solusi jalan keluar untuk suatu masalah
8
Made Wena, Startegi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara, 2012, h. 52.
9
Tatag Yuli Eko, Op. Cit., h. 35.
10
Endang Setyo Winarni, Op. Cit., h. 116.
yang spesifik.
11
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan pemecahan masalah adalah usaha seseorang untuk mencari jalan keluar
dari situasi yang tidak sebagaimana mestinya. Penyelesaian masalah secara matematis dapat membantu para siswa
meningkatkan daya analitis mereka dan dapat menolong mereka dalam menerapkan daya tersebut pada bermacam-macam situasi. Memperhatikan
apa yang akan diperoleh siswa dengan belajar memecahkan masalah, maka wajarlah jika pemecahan masalah adalah bagian yang sangat penting,
bahkan paling penting dalam belajar matematika. Hal ini karena pada dasarnya salah satu tujuan belajar matematika bagi siswa adalah agar ia
mempunyai kemampuan atau ketrampilan dalam memecahkan masalah atau soal-soal matematika, sebagai sarana baginya untuk mengasah
penalaran yang cermat, logis, kritis, analitis, dan kreatif. Beberapa riset mengemukakan bahwa pemecahan masalah itu bagi
otak sama seperti latihan aerobik bagi tubuh. Ia menciptakan eksplosi virtual dari aktivitas, menyebabkan hubungan-hubungan terbentuk,
neurotransmiters diaktifkan, dan aliran darah meningkat.
12
Hal ini berarti pemecahan masalah merupak kemampuan tingkat tinggi karena
membutuhkan analisis, logis, dan kritis untuk menyelesaikannya.
4. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Kata mampu merupakan kata sifat yang berarti bisa, sanggup melakukan sesuatu, sedangkan kemampuan berarti kesanggupan,
kecakapan, kekuatan. Kemampuan adalah dapat melakukan sesuatu dengan baik dan
terampil. Kemampuan merupakan kesanggupan seseorang dalam melakukan sesuatu usaha atau tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan
latihan. Kemampuan juga merupakan perwujudan dari bakat yang telah dilatih melalui proses pembelajaran berupa tindakan yang terencana dan
11
Robert L. Solso, dkk., Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga, 2007, h. 434.
12
Eric Jensen, Pembelajaran Berbasis Otak. Jakarta: PT Indeks, 2011, h. 201.