Hipotesis Tindakan KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI
yang diinginkan sudah terjadi. Dalam hal ini daur PTK dengan tujuan perbaikan yang direncanakan sudah berakhir namun biasanya akan muncul kembali masalah
atau kerisauan baru dari guru. Masalah ini akan kembali dipecahkan dengan mengikuti daur PTK. Jika guru melakukan hal ini berarti guru sedang
mengembangkan kemampuan profesionalnya secara sistematis. Langkah merencanakan merupakan langkah pertama dari setiap kegiatan.
Tanpa rencana, kegiatan yang kita lakukan tidak akan terarah atau sering disebut “ngawur” atau sembarangan. Rencana akan menjadi acuan dalam melaksanakan
tindakan. Melakukan tindakan sebagai langkah yang kedua merupakan realisasi dari rencana yang kita buat. Tanpa tindakan, rencana hanya merupakan angan-
angan yang tidak pernah menjadi kenyataan. Selanjutnya, agar tindakan yang kita lakukan dapat kita ketahui kualitasnya misalnya apakah sudah sesuai dengan
rencana, kita perlu melakuakan pengamatan. Berdasarkan pengamatan ini kita akan dapat menentukan apakah ada hal-hal yang harus segera diperbaiki agar
tindakan dapat mencapai tujuan yang kita inginkan. Jika pengamatan dilakukan selama proses tindakan berlangsung, maka refleksi sebagai tindakan keempat kita
lakukan setelah tindakan berakhir. Kita akan mencoba melihatmerenungkan kembali apa yang telah kita lakukan dan apa dampaknya bagi proses belajar
siswa. Yang lebih penting pula kita akan merenungkan alasan kita melakukan satu tindakan dikaitkan dengan dampaknya. Dengan cara ini kita akan dapat mengenal
kekuatan dan kelemahan dari tindakan yang kita lakukan. Keempat tahap diatas merupakan satu siklus atau daur. Oleh karena itu,
setiap tahap akan berulang kembali. Setiap tahap dapat terdiri dari atau didahului oleh beberapa langkah, misalnya langkah merencanakan didahului oleh
munculnya masalah yang diidentifikasi oleh guru.
3
Prosedur pelaksanaan PTK terdiri dari rangkaian beberapa siklus yang berulang. Siklus adalah suatu putaran kegiatan yang beruntun yang kembali ke
langkah semula.
4
Setiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu perencanaan planning, pelaksanaan tindakan action, pengamatanobservasi observation,
3
Ibid, h. 87-88.
4
Suharsimi Arikunto dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012, Cet. XII, h. 20.
dan refleksi reflection. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai berdasarkan indikator keberhasilan kerja. Berikut ini deskripsi dari
empat tahap kegiatan tersebut: 1.
Perencanaan planning Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
5
Setelah mengamati kondisi real pembelajaran yang terjadi di kelas kemudian peneliti
mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang terjadi di kelas. Selanjutnya peneliti merencanakan tindakan apa yang hendak dikenakan terhadap subjek
penelitian. Pada tahap perencanaan melalui kegiatan: a.
Mengembangkan perangkat pembelajaran, merancang skenario pembelajaran, merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
b. Merancang instrumen penelitian.
2. Pelaksanaan Tindakan Action
Pada tahap pelaksanaan tindakan, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Rincian tindakan itu menjelaskan
langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan, kegiatan yang seharusnya dilakukan guru, kegiatan yang diharapkan siswa, rincian jenis
media pembelajaran yang akan digunakan dan cara menggunakannya dan jenis instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data atau
pengamatan. 3.
Pengamatan Observasi Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada
tahap ini peneliti bekerja sama dengan guru kolaborator. Guru kolaborator melakukan pengamatan dan mendokumentasikan semua proses yang terjadi
dalam tindakan pembelajaran, baik kelemahan dan model pembelajaran, kesesuaian antara tindakan dengan skenario pembelajaran, maupun respon
subjek penelitian yang berbeda dengan yang diharapkan. Selain itu guru kolaborator memberikan penilaian terhadap instrumen penelitian.
5
Ibid., h. 17.
4. Refleksi Reflection
Peneliti berserta guru kolaborator mengevaluasi tindakan penelitian yang telah dilakukan, baik itu kelemahan model pembelajaran,
ketidaksesuaian antara tindakan dengan skenario pembelajaran, maupun respon subjek penelitian yang berbeda dengan yang diharapkan. Hasil yang
diperoleh dalam siklus ini dibandingkan dengan indikator keberhasilan kinerja, apakah sudah mencapai keberhasilan kinerja yang diharapkan atau
belum, jika belum hasil evaluasi ini menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan hal apa saja yang perlu diperbaiki dalam siklus selanjutnya
Adapun bagan dari desain penelitian di atas adalah sebagai berikut:
6
Diagram 3.1 Alur PTK
6
Ibid., h. 74.
Permasalahan Perencanaan
tindakan I Pelaksanaan
tindakan I
Pengamatan pengumpulan data
Refleksi I
Permasalahan baru hasil
refleksi Perencanaan
tindakan II Pelaksanaan
tindakan II
Pengamatan pengumpulan
data Refleksi II
Permasalahan baru hasil refleksi
Dilanjutkan ke siklus selanjutnya