siswa, pedoman wawancara untuk guru dan siswa, lembar kerja kelompok, lembar latihan soal-soal untuk tes akhir pada siklus II.
3 Mempersiapkan sumber, alat peraga, dan media pembelajaran.
4 Menyiapkan alat evaluasi yang berupa tes tertulis dan Lembar Kerja
Siswa LKS. c.
Tahap tindakan 1
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendidikan matematika realistik.
2 Peneliti memberikan tindakan belajar dengan kelompok diskusi.
3 Peneliti mengkondisikan siswa dengan membagi siswa menjadi 4-5
kelompok. 4
Peneliti memberikan permasalahan real kepada masing-masing kelompok.
5 Peneliti menggunakan alat peraga kancing, sedotan dan kalender.
6 Peneliti membimbing diskusi kelas.
7 Peneliti memberikan latihan soal.
8 Peneliti membahas soal bersama-sama siswa secara interaktif.
9 Mereview materi yang telah dipelajari.
10 Memberikan jurnal siswa pada setiap pertemuan.
11 Penilaian tes akhir siklus II.
12 Membuat dokumentasi kegiatan belajar mengajar.
d. Tahap pengamatan
Dalam penelitian ini, pengamatan atau obervasi yang dilakukan peneliti dibantu oleh kolaborator, yaitu mengamati dan mencatat proses yang
terjadi selama pembelajaran siklus II. e.
Tahap refleksi Dalam penelitian ini, refleksi yang akan dilakukan peneliti meliputi
Identifikasi kelebihan dan kekurangan dari hasil pengamatan dan menganalisa seluruh program dari perencanaan dan tindakan.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil Intervensi yang diharapkan dari penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar siswa dalam belajar matematika dengan menggunakan pendidikan
matematika realistik. Siswa kelas V SD Islam Al Syukro Universal Ciputat mengalami ketuntasan belajar dengan rata-
rata nilai sebesar ≥ 70 dalam pembelajaran matematika khususnya materi tentang FPB dan KPK. Dalam
aktivitas belajar mengalami ketuntasan dengan persentase rata- rata ≥ 75.
G. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif:
1. Data Kuantitatif : Persentase lembar observasi aktifitas siswa, persentase
respon siswa dari jurnal harian, pedoman wawancara guru dan siswa, catatan lapangan, dan dokumentasi.
2. Data Kuantitatif : Tes hasil belajar matematika siswa.
Sumber penelitian adalah siswa, guru kelas observer dan peneliti.
H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu :
1. Instrumen Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat persiklus pembelajaran. RPP ini memuat standar kompetensi, kompetensi dasar indikator, materi
pembelajaran, metode pembelajaran, dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
b. Bahan Ajar LKK
Bahan ajar sekaligus LKK ini memuat masalah-masalah yang harus diisi oleh siswa. Penyajian materi dalam LKK diawali dengan situasi-situasi
yang real dan dilanjutkan dengan memberikan pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk mengonstruksi konsep matematika sesuai
dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa dan menuntut jawaban dalam bentuk tes tertulis.
2. Instrumen Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa. Tes ini diberikan setiap akhir
siklus. Bentuk soal tes berupa tes uraian karena dengan tes uraian akan terlihat hasil belajar matematika siswa matematik terhadap materi yang
diberikan. 3.
Instrumen Non Tes a.
Jurnal Tujuan pemberian jurnal adalah untuk mengetahui respon siswa terhadap
pembelajaran matematika realistik pada setiap siklus. Selain itu, jurnal digunakan sebagai informasi untuk melakukan perbaikan pada
tindakan pembelajaran berikutnya. Pengisian jurnal dilakukan setelah pertemuan, setelah berakhir kegiatan pembelajaran.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi berupa daftar isian yang diisi oleh pengamat selama proses pembelajaran pendidikan matematika realistik berlangsung di kelas.
Observasi ini digunakan untuk mengamati respon perilaku guru dan siswa yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
c. Pedoman Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap guru matematika dan siswa. Wawancara terhadap guru sebelum siklus bertujuan untuk memperoleh
data mengenai kendala yang terjadi saat pembelajaran dan mengetahui hasil belajar matematik siswa. Sementara itu, wawancara terhadap
guru dan siswa setelah siklus dilaksanakan bertujuan untuk memperoleh data mengenai pendapat atau pandangan terhadap
pembelajaran matematika realistik. d.
Dokumentasi Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa foto yang
digunakan untuk merekam kegiatan penting, misalnya saat siswa
berdiskusi, saat siswa persentase didepan kelas, atau kegiatan tes akhir siklus. Dokumentasi ini sebagai bukti otentik proses pembelajaran yang
dilakukan selama penelitian.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebgai berikut:
1. Observasi aktivitas pembelajaran matematika siswa adalah lembar observasi
yang diisi oleh observer atau guru kolaborator setiap pertemuan untuk mengamati aktivitas siswa.
2. Pedoman wawancara yang dimaksud adalah daftar pertanyaan yang peneliti
tanyakan pada saat mewawancarai guru kolaborator dan siswa pada observasi awal dan setiap akhir siklus.
3. Nilai hasil belajar adalah nilai ini diperoleh dari tes akhir siswa yang
dilakukan pada setiap akhir siklus. 4.
Dokumentasi, dokumentasi yang dimaksud adalah berupa foto-foto dan jurnal harian siswa yang diambil pada saat proses pembelajaran yang diperoleh dari
setiap siklus.
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan
Keabsahan data penelitian yang berbentuk data kualitatif dalam penelitian ini akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan Teknik Triangulasi.
Teknik triangulasi yaitu peneliti mengumpulkan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
7
Dalam hal ini, teknik triangulasi dilakukan dengan cara mengobservasi siswa dan mewawancarai
siswa. Agar diperoleh data yang valid sebelum digunakan dalam penelitian,
instrumen hasil belajar terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui validitas, realibilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda.
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2010, Cet Ke-11, h. 241.
1. Validitas
Instrumen dapat dipergunakan dalam penelitian apabila telah dinyatakan valid. Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang
valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan yang hendak diukur atau
dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
8
Dalam penelitian ini yang diukur adalah kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa, khususnya pada konsep FPB dan KPK. Untuk menguji validitas soal dalam penelitian ini digunakan koefisien point biserial sebagai
berikut:
9
q p
S M
M r
i i
p pbs
Keterangan: r
pbs
: Koefisien korelasi point biserial M
p
: Mean rata-rata skor yang dijawab betul M
i
: Mean rata-rata skor yang dijawab salah S
i
: Standar deviasi dari skor total p
: Proporsi siswa yang menjawab benar q
: Proporsi siswa yang menjawab salah Hasil uji validitas instrumen tes dengan menggunakan software Anates
versi 4.0 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Siklus I
Statistik Butir Soal
Jumlah Soal 9
Jumlah Siswa 26
Nomor Soal valid 1,2,3,4,5,6,7,8
8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis Edisi Revisi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, Cet ke-14, h. 211.
9
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet ke-9, h. 79.