DDAE =
Variabel dummy
kawasan 1 Lampung dan 0 Jabar YEAR
= Tahun
Diferensiasi Produk DIPR
Diferensiasi produk merupakan komponen struktur dimana rintangan paling besar bagi para pesaing potensial adalah makin berkembangnya
diferensiasi produk Samuelson and Nordhaus, 1995. Diferensiasi produk diduga dipengaruhi oleh investasi awal, harga input, skala usaha, efisiensi perusahaan,
struktur tenaga kerja, jumlah industri pesaing dan permintaan pakan. Persamaannya adalah:
DIPR = b
1.0
+ b
1.1
INVEA + b
1.2
HBKD + b
1.3
HJGG + b
1.4
DSCL + b
1.5
EFITF + b
1.6
LABS + b
1.7
JPES + b
1.8
DEMDR + b
1.9
DDAE + b
1.10
YEAR + e
5
..... 5
Hipotesis : b
1.1
, b
1.3
, b
1.4
, b
1.5
, b
1.6
, b
1.7
0; b
1.2
, b
1.8
dimana: DIPR = Diferensiasi produk jumlah jenis
INVEA = Investasi awal milyar rp HBKD
= Harga bungkil kedele Rpkg HJGG
= Harga jagung Rpkg EFITF
= Efisiensi teknis perusahaan LABS
= Struktur tenaga kerja DEMDR = Permintaan pakan juta ton
JPES = Jumlah perusahaan pakan pesaing unit
DSCL = Variabel skala usaha 1 Besar dan 0 kecil
DDAE =
Variabel dummy
kawasan 1 Lampung dan 0 Jabar YEAR
= Tahun
4.3.2. Blok Perilaku Industri
Perilaku industri berkaitan dengan alokasi penggunaan kapital sebagai dampak dari struktur industri. Conduct perilaku mengacu pada pola perilaku dari
perusahaan dalam mengadopsi atau menyesuaikan diri dalam pasar dimana
mereka menjual produk Bain, 1968. Perilaku merupakan strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan yang mencakup strategi produk, alokasi biaya
tenaga kerja dan biaya produksi serta penggunaan input bahan baku. Penggunaan bahan baku dapat mengindikasikan formulasi pakan, yang nantinya akan
menunjukkan kualitas pakan yang dihasilkan oleh perusahaan. Namun yang ditekankan dalam penelitian ini hanya terbatas pada bahan baku utama yaitu
jagung sebagai sumber energi dan bungkil kedele sebagai sumber protein.
Pangsa Penggunaan Jagung SPJG
Persamaan pertama di dalam blok perilaku adalah pangsa share penggunaan jagung. Pangsa penggunaan jagung diduga dipengaruhi oleh harga
output, harga input, pangsa penggunaan bahan baku lainnya, diferensiasi produk, produksi perusahaan dan tingkat persaingan. Persamaannya dapat dirumuskan
sebagai berikut :
SPJG = b
2.0
+ b
2.1
HPKN + b
2.2
HJGG + b
2.3
HBKD + b
2.4
SRWL + b
2.5
DIPR + b
2.6
PRODF + b
2.7
DSCL + b
2.8
PROPS + b
2.9
JPES + b
2.10
DDAE + b
2.11
YEAR + e
6
.... 6 Hipotesis : b
2.1
, b
2.3
, b
2.6
, b
2.7
0; b
2.2
, b
2.4
, b
2.5
, b
2.8
, b
2.9
dimana: SPJG = Pangsa penggunaan jagung
HPKN = Harga pakan Rpkg
HJGG = Harga jagung Rpkg
DIPR = Diferensiasi produk jumlah jenis
PRODF = Produksi pakan perusahaan juta tonth SRWL
= Pangsa penggunaan bahan baku lainnya HBKD
= Harga bungkil kedele Rpkg PROPS = Produksi pesaing juta tonth
JPES = Jumlah perusahaan pakan pesaing unit
DSCL = Variabel skala usaha 1 Besar dan 0 kecil
DDAE =
Variabel dummy
kawasan 1 Lampung dan 0 Jabar YEAR
= Tahun
Pangsa Penggunaan Bungkil Kedele SPBK
Pangsa penggunaan bungkil kedele diduga dipengaruhi oleh harga output, harga input, pangsa bahan baku lainnya, diferensiasi produk, produksi perusahaan
dan tingkat persaingan. Persamaannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
SPBK = b
3.0
+ b
3.1
HPKN + b
3.2
HBKD + b
3.3
HJGG+ b
3.4
SRWL + b
3.5
DIPR + b
3.6
PRODF + b
3.7
DSCL + b
3.8
PROPS + b
3.9
JPES + b
3.10
DDAE + b
3.11
YEAR + e
7
… 7
Hipotesis : b
3.1
, b
3.3
, b
3.5
, b
3.6
, b
3.7
0; b
3.2
, b
3.4
, b
3.8
, b
3.9
dimana: SPBK = Pangsa penggunaan bungkil kedele
HPKN = Harga pakan Rpkg
HJGG = Harga jagung Rpkg
DIPR = Diferensiasi produk jumlah jenis
PRODF = Produksi pakan perusahaan juta tonth SRWL
= Pangsa penggunaan bahan baku lainnya HBKD
= Harga bungkil kedele Rpkg PROPS = Produksi pesaing juta tonth
JPES = Jumlah perusahaan pakan pesaing unit
DSCL = Variabel skala usaha 1 Besar dan 0 kecil
DDAE =
Variabel dummy
kawasan 1 Lampung dan 0 Jabar YEAR
= Tahun
Pangsa Penggunaan Bahan Baku lainnya SRWL
Pangsa bahan baku lainnya merupakan persentase total penggunaan bahan baku setelah dikurangi pangsa penggunaan jagung dan bungkil kedele, sehingga
merupakan persamaan identitas. Persamaannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
SRWL = 100 - SPJG - SPBK ..............................................................................
8
Sementara itu, keluar masuknya perusahaan memiliki pengaruh pada kurva biaya perusahaan. Di sini diasumsikan bahwa masuknya perusahaan baru
akan memberi pengaruh terhadap harga input dimana permintaan input akan naik sehingga harga input juga ikut naik Nicholson, 2000.
Pangsa Biaya Bahan Baku Jagung SCJG
Pangsa biaya bahan baku jagung diduga dipengaruhi volume dan harga input itu sendiri, pangsa penggunaan jagung lokal, pangsa biaya lainnya, volume
bungkil kedele, jumlah perusahaan dalam industri, produksi perusahaan, dan diferensiasi produk. Persamaannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
SCJG = b
4.0
+ b
4.1
VJGG + b
4.2
HJGG + b
4.3
SJGL + b
4.4
SCOT + b
4.5
VBKD + b
4.6
JIPK + b
4.7
PRODF + b
4.8
DIPR + b
4.9
DSCL + b
4.10
DDAE + b
4.11
YEAR + e
8
... 9
Hipotesis : b
4.1
, b
4.2
, b
4.6
, b
4.7
0; b
4.3
, b
4.4
, b
4.5
, b
4.8
, b
4.9
dimana: SCJG = Pangsa biaya bahan baku jagung
VJGG = Volume penggunaan jagung ribu ton
HJGG = Harga jagung Rpkg
SJGL = Pangsa penggunaan jagung lokal
VBKD = Volume penggunaan bungkil kedele ribu ton
JIPK = Jumlah perusahaan dalam industri unit
SCOT = Pangsa biaya lainnya
DIPR = Diferensiasi produk jumlah jenis
PRODF = Produksi pakan perusahaan juta tonth DSCL
= Variabel skala usaha 1 Besar dan 0 kecil DDAE
= Variabel
dummy kawasan 1 Lampung dan 0 Jabar
YEAR =
Tahun
Pangsa Biaya Bahan Baku Bungkil Kedele SCBK
Pangsa biaya bahan baku bungkil kedele diduga dipengaruhi oleh volume dan harga input sendiri, pangsa penggunaan bungkil kedele lokal, pangsa biaya
lainnya, volume jagung, jumlah industri pakan, produksi perusahaan dan diferensiasi produk. Persamaannya dapat dirumuskan sebagai berikut :