menurunnya tingkat keuntungan PROF meskipun secara umum biaya per unit COSU menurun dan harga jual output meningkat.
Peningkatan harga bungkil kedele memberikan dampak meningkatnya diferensiasi produk DIPR. Strategi ini dilakukan perusahaan untuk
meningkatkan penjualan meskipun konsekuensinya keuntungan PROF turun. Pada sisi lain penurunan efisiensi teknis atau produksi industri tidak diikuti
dengan menurunnya produksi pada beberapa perusahaan besar. Hal ini diduga karena kenaikan harga bungkil kedele hanya berpengaruh signifikan pada
perusahaan pakan ternak skala kecil tetapi pada perusahaan skala besar dengan kemampuan modal tinggi masih dapat diatasi dengan melakukan impor. Indikasi
ini juga terlihat dengan dampak kenaikan harga input bungkil kedele yang diikuti dengan meningkatnya rasio konsentrasi RCON dan pangsa pasar MSHA
perusahaan skala besar dalam industri karena faktor menurunnya produksi perusahaan skala kecil.
7.3.2. Dampak Peningkatan Harga Jagung
Peningkatan harga jagung sebagaimana harga bungkil kedele akan mendorong perubahan dalam strategi produksi perusahaan terutama komposisi
bahan baku penyusun pakan ternak Gambar 19. Peningkatan harga jagung akan mendorong perusahaan pakan ternak
melakukan penyesuaian dalam biaya produksi dengan menurunkan penggunaan bahan baku jagung SPJG. Komposisi jagung sebagai bahan penyusun pakan
mencapai 45.737 persen dan merupakan yang terbesar dibanding bahan baku lainnya sehingga penurunan porsi penggunaannya tetap menyebabkan terjadinya
kenaikan pangsa biaya jagung, pangsa biaya produksi dan bahkan biaya produksi per unit pakan ternak.
0.00 0.09
-0.15 -1.03
3.06
-3.98 0.02
1.49 0.15
-2.67 0.87
1.45 1.19 1.62 1.24 0.07
-2.94 -1.62
-5 -4
-3 -2
-1 1
2 3
4
JI P
K EF
IT R
RC O
N SP
JG SPBK
LABS DI
P R
SC JG
SC BK
SC LB
SC PR
PR O
D F
EF IT
F CO
S U
H PKN
MS H
A PR
O F
MP W
R Variabel
Perubahan
Gambar 19. Dampak Peningkatan Harga Jagung dalam Terhadap Struktur, Perilaku dan Kinerja Industri Pakan Ternak
Peningkatan biaya per unit COSU mendorong terjadinya kenaikan harga output HPKN, meskipun dengan persentase yang lebih rendah. Peningkatan
harga pakan inilah yang diduga akan memancing perusahaan untuk meningkatkan produksinya dan hal ini terindikasi dari meningkatnya produksi perusahaan
PRODF. Meningkatnya produksi akan meningkatkan penggunaan tenaga kerja produksi, terjadi perubahan struktur tenaga kerja LABS dimana terjadi
peningkatan penggunaan tenaga kerja produksi sehingga porsi biaya tenaga kerja menurun. Peningkatan produksi yang bersamaan akan meningkatkan persaingan
dan mengakibatkan turunnya keuntungan PROF sehingga penguasaan pasar MSHA perusahaan turun.
7.3.3. Dampak Peningkatan Upah
Peningkatan upah sebesar 20 persen akan mendorong perubahan dalam struktur industri terutama intensitas penggunaan tenaga kerja Gambar 20.
Peningkatan upah akan mendorong terjadinya perubahan struktur tenaga kerja dimana terjadi penurunan penggunaan tenaga kerja produksi.
0.00 -0.45 -0.26
0.03 -0.08 -1.83
0.64 0.09
-0.23 7.76
0.33 -0.89 -0.34
0.10 -0.72 -0.31 -0.14
-3.51
-6 -4
-2 2
4 6
8 10
JI P
K EF
IT R
RC O
N SP
JG SP
BK LA
B S
DI P
R SC
JG SC
BK SC
LB SC
PR PR
O D
F EF
IT F
CO S
U HP
K N
MS H
A PR
O F
MP W
R Variabel
Perubahan
Gambar 20. Dampak Peningkatan Upah dalam Terhadap Struktur, Perilaku dan Kinerja Industri Pakan Ternak
Secara keseluruhan peningkatan upah sebesar 20 persen tidak terlalu besar dampaknya terhadap industri pakan, hanya terjadi kenaikan pangsa biaya tenaga
kerja SCLB sebesar 7.78 persen. Produksi pakan PRODF dan harga pakan HPKN hanya mengalami penurunan masing-masing 0.89 persen dan 0.72
persen. Variabel cukup besar pengaruhnya terhadap peningkatan upah adalah market power
MPWR, terjadi penurunan sebesar 3.51 persen. Dampak kenaikan harga bahan baku kedua input ini mengindikasikan
bahwa respon perusahaan untuk meningkatkan efisiensi biaya dilakukan dengan cara berbeda. Peningkatan harga bungkil kedele karena faktor harga menyebabkan