Gelombang Flora Fauna Demografi dan Mata Pencaharian

d. Arus

Arus di suatu perairan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti angin, pasang surut, dan densitas yang disebabkan oleh perbedaan suhu maupun salinitas, perbedaan tekanan hidrostatis ataupun gaya koriolis. Arus di sepanjang perairan wilayah Pantai Barat Pulau Bangka merupakan kombinasi dari arus pasang surut dan arus permukaan dipengaruhi juga oleh perubahan Musim Barat, Musim Timur maupun dua kali musim peralihan di antara musim-musim tersebut. Pada Musim Barat terutama pada bulan Nopember sampai dengan Maret arus permukaan mengarah ke tenggara dengan kecepatan 1,3-1 knot. Pada bulan April mengarah ke barat daya dengan kecepatan 0,1-0,3 knot. Pada bulan Mei arus datang dari barat laut dengan kecepatan 0,2-o,7 knot. Pada bulan Juni arus bergerak kea rah barat laut dengan kecepatan mencapai 1,5 knot, tapi di bulan Juli kecepatannya berkisar 0,15-0,5 knot. Pada bulan Agustus dan September arus mengalir kea rah tenggara dengan kecepatan 0,05-0,4 knot, sedangkan pada bulan Oktober kecepatannya 0,3 knot.

e. Gelombang

Umumnya kondisi gelombang di suatu perairan diperoleh secara tidak langsung dari data angin di kawasan peairan tersebut, karena sebagian besar gelombang yang ditemui di laut dibentuk oleh energy yang ditimbilkan oleh tiupan angin. Gelombang pada bulan September sampai Maret ketinggiannya mencapai satu meter dengan periode 5-7 detik, sedangkan pada bulan April sampai Agustus ketinggian berkisar antara 5-40 cm dengan periode 1-2 detik

f. Flora

Di Kepulauan Bangka Belitung tumbuh bermacam-macam jenis kayu berkualitas yang diperdagangkan ke luar daerah seperti kayu Meranti, Ramin, Mambalong, Mandaru, Bulin dan Kerengas. Tanaman hutan lainnya adalah Kapuk, Jelutung, Pulai, Gelam, Merantirawa, Mentangor, Mahang, Bakau dan lain-lainnya. Hasil hutan lainnya terutama madu alam dan rotan. Madu khas yang terkenal dari daerah ini adalah terkenal dengan sebutan madu pahit atau madu pelawan.

g. Fauna

Fauna di Kepulauan Bangka Belitung lebih memiliki kesamaan dengan fauna di Kepulauan Riau dan Semenanjung Malaysia dari pada dengan daerah Sumatera. Beberapa jenis hewan yang dapat ditemui di Kepulauan Bangka Belitung antara lain: rusa, beruk, monyet, lutung, babi, trenggiling, kancil, musang, elang, ayam hutan, pelanduk, dan berjenis-jenis biawak.

5.3 Demografi dan Mata Pencaharian

Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2007 sebanyak 1.106.657 jiwa jiwa menunjukkan terjadi peningkatan 23,08 persen dari tahun 2000, dengan jumlah penduduk sebesar 899.095 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 584.178 jiwa dan penduduk berjenis kelamin sebanyak 522.479 jiwa Laju perumbuhan penduduk rata-rata 1,82 persen per tahun. Jumlah rumah tangga total di Provinsi Bangka Belitung sebanyak 272.704 tumah tangga, dan kabupaten yang memiliki jumlah rumah tangga terbesar adalah Kabupaten Bangka sebesar 65.200 rumah tangga, dan yang memiliki jumlah rumah tangga terendah adalah Belitung Timur sebesar 23.168 rumah tangga. Adapun tingkat kepadatan penduduk provinsi mencapai 67 orang per Km 2 . Berdasarkan kabupatenkota, maka Kota Pangkalpinang memiliki tingkat kepadatan tertinggi yaitu sebesar 1.737 orang per Km 2 dan Kabupaten Belitung Timur memiliki tingkat kepadatan terendah yaitu 36 orang per Km 2 . Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas atau yang termasuk Penduduk Usia Kerja PUK adalah sebanyak 766.428 jiwa atau 69,28 persen dari total penduduk. Sebanyak 66,28 persen dari PUK termasuk dalam penduduk angkatan kerja bekerja danatau mencari kerja dan sisanya 33.72 persen adalah penduduk bukan angkatan kerja sekolah, mengurus rumah tangga, lainnya. Tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 66,28 persen yang berarti bahwa sebesar 66 persen penduduk usia kerja aktif secara ekonomi. Adapun tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,49 persen yang artinya dari seriap 100 penduduk yang termasuk angkatan kerja, secara rata-rata 5-6 orang diantaranya pencari kerja. Penduduk usia kerja yang bekerja apabila dilihat dari sektor lapangan pekerjaan adalah 34,4 persen penduduk usia kerja bekerja di sektor pertanian, 20,9 persen terserap sektor pertambangan, dan sektor perdagangan menyerap 18,7 persen. Potensi SDM perikanan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berjumlah 42.453 orang nelayan pembudidaya ikan atau 5,24 dari penduduk sejumlah 1.060.965 jiwa 252.365 Jiwa atau 26,20 dari jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berpenghidupan dari usaha perikanan. Dari 278 Kelurahandesa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 121 Kelurahandesa diantaranya merupakan desa pantai yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di sektor Kelautan dan Perikanan seperti nelayan, pembudidaya ikan, pedagang ikan dan home industry perikanan .

5.4 Pendidikan, Agama dan Sosial Budaya