Keragaan Sektor Pertambangan Laut a Keragaan Pertambangan Timah

5.5.2 Keragaan Sektor Pertambangan Laut a Keragaan Pertambangan Timah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah wilayah yang memiliki kekayaan bahan tambang yang sangat besar, khususnya bahan tambang timah. Berdasarkan data geologi Bangka Belitung, hampir di semua wilayah baik di darat maupun di laut mempunyai cadangan timah yang dikenal dengan istilah World’s Tin Belt Sabuk Timah Dunia. Hal inilah yang menjadikan Babel sebagai pengekspor timah terbesar di wilayah Indonesia. Indonesia memasok lebih kurang 100.000 mttahun atau lebih kurang 40 konsumsi timah dunia. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memasok 95.000 mttahun atau setara 38 dari konsumsi timah dunia dan 95 kebutuhan timah Indonesia dipasok dari provinsi ini. Penambangan timah di Babel telah dilakukan sejak lama yaitu penambangan timah di Pulau Bangka dimulai tahun 1710 dan Pulau Belitung tahun 1851. Pada awalnya bijih timah dijual kepada pedagang yang datang dari Portugis, Spanyol dan Belanda. Tahun 1720 penambangan timah dilakukan oleh pengusaha Belanda yang tergabung oleh VOC. Saat ini penambangan timah dilakukan oleh PT. Tambang Timah BUMN, PT. Koba Tin PMA dan perusahaan pertambangan lainnya swasta. Masing-masing perusahaan tersebut melakukan ekspoitasi penambangan timah pada Kuasa Penambangan KP yang telah ditentukan. Secara keseluruhan, luas KP yang diijinkan oleh pemerintah untuk dieksploitasi berjumlah 5 5 3 3 2 2 . . 3 3 2 2 4 4 , , 8 8 4 4 h h e e k k t t a a r r . . T T o o t t a a l l d d a a r r i i j j u u m m l l a a h h t t e e r r s s e e b b u u t t m m a a s s i i n n g g - - m m a a s s i i n n g g d d i i b b e e r r i i k k a a n n k k e e p p a a d d a a t t i i g g a a p p e e r r u u s s a a h h a a a a n n y y a a i i t t u u PT. Tambang Timah seluas 4 4 7 7 3 3 . . 8 8 , , 6 6 h h e e k k t t a a r r a a t t a a u u 8 8 9 9 , PT. Koba Tin seluas 4 4 1 1 . . 6 6 8 8 , , 3 3 h h e e k k t t a a r r atau 7,83 dan perusahaan pertambangan lainnya swasta seluas 1 1 6 6 . . 8 8 4 4 4 4 , , 4 4 8 8 h h e e k k t t a a r r a a t t a a u u 3 3 , , 1 1 6 6 4 4 . Luas KP untuk penambangan timah di Babel dapat dilihat pada Tabel 11. Perusahaan pertambangan swasta lainnya yang beroperasi di Bangka Belitung dapat dilihat pada Lampiran 5. Tabel 11. Luas KK Eksploitasi Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung N N o o P P e e r r u u s s a a h h a a a a n n H H e e k k t t a a r r P P e e r r s s e e n n t t a a s s e e 1 1 . . P P T T . . T T a a m m b b a a n n g g T T i i m m a a h h B B U U M M N N 4 4 7 7 3 3 . . 8 8 , , 6 6 8 8 9 9 , , 2 2 . . P P T T . . K K o o b b a a T T i i n n P P M M A A 4 4 1 1 . . 6 6 8 8 , , 3 3 7 7 , , 8 8 3 3 3 3 . . P P e e r r u u s s a a h h a a a a n n P P e e r r t t a a m m b b a a n n g g a a n n L L a a i i n n n n y y a a S S w w a a s s t t a a 1 1 6 6 . . 8 8 4 4 4 4 , , 4 4 8 8 3 3 , , 1 1 6 6 4 4 J J u u m m l l a a h h 5 5 3 3 2 2 . . 3 3 2 2 4 4 , , 8 8 4 4 1 1 Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kepulauan Babel, 2008 Secara umum, perekonomian di Bangka Belitung masing sangat tergantung pada sektor pertambangan timah. Hampir sebagian besar pendapatan daerah provinsi ini ditopang dari pemasukan hasil ekspor timah ke luar negeri. Bahkan bisa dikatakan bahwa pembangunan infrasturktur di Babel di sumbang oleh sektor ini. Pada tahun 2007, nilai ekspor timah Bangka Belitung mencapai 11 triliun rupiah dengan penerimaan negara sebesar Rp. 342.104.247.000,- dan penerimaan provinsi sebesar Rp. 55.376.679.520,- serta Penerimaan KabupatenKota sebesar Rp. 218.946.718.080,-. Penerimaan pemerintah dari ekspor timah ini dapat dilihat lebih rinci pada Lampiran 6. Tabel 12. Jumlah Produksi Logam Timah di Provinsi Babel Tahun Logam Timah Metrik Ton Perubahan Persen 1999 36.934,43 - 2000 42.109,31 12 2001 45.053,31 7 2002 61.431,10 27 2003 60.096,34 -2 2004 54.182,08 -11 2005 58.453,70 7 2006 118.555,26 51 2007 86.304,52 -37 2008 88.146,79 2 Rata-rata 65.126,68 6 Sumber: BPS, 2008 Jumlah produksi logam timah di Babel sangatlah besar. Rata-rata produksi pertahunnya adalah sekitar 65.126,68 metrik ton. Perubahan produksi dari tahun 1999 hingga 2008 relatif meningkat dengan rata-rata 6 persen pertahun. Jumlah produksi logan timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat dilihat pada Tabel 12. Berdasarkan Gambar 12 dapat dilihat secara umum produksi logam timah mengalami peningkatan. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2006. Akan tetapi sejak tahun 2007, produksi timah mengalami penurunan yang cukup besar. Hal ini disebabkan jumlah stok timah di Babel yang sudah semakin berkurang sehingga produktivitas usaha ini semakin menurun. Gambar 12. Produksi Logam Timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Fenomena semakin menurunnya produksi pertambangan timah ini memaksa Pemerintah Daerah untuk mencari solusinya. Untuk saat ini Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sedang berusaha mendorong pengembangan industri hilir di bidang pertimahan. Hal ini disebabkan ekspor timah ke luar negeri lebih banyak mengandalkan ekspor bahan mentah raw material sehingga nilai tambah yang diperoleh sangat sedikit. Industri hilir di bidang pertimahan yang akan dikembangkan adalah solder, tin plat, bahan pelapis untuk industri otomotif dan elektronik dan bahan kimia timah untuk industri kimia. b Keragaan Pertambangan dan Penggalian Lainnya Potensi bahan tambang di Bangka Belitung tidak hanya dari timah. Akan tetapi masih banyak potensi bahan galian lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai potensi perekonomian daerah. Bahan tambang yang biasa juga disebut bahan galian C ini tersebar hampir diseluruh wilayah di kabupaten dan kota di provinsi ini. Letak dan potensi bahan galian C dan tambang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selengkapnya disajikan pada Lampiran 8. Setidaknya masih ada 8 jenis bahan galian lainnya yang dapat dimanfaatkan yaitu: pasir kuarsa, granit, diabas, bijih besi, pasir bangunan dan kaolin. Besarnya potensi dari masing- masing jenis bahan galian tersebut dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Jenis Potensi Bahan Galian No Jenis Bahan Galian Potensi 1 Pasir Kuarsa 266.657.500 Ton